Ddrrrtttt ddrrrtttt
Cewek itu melirik hapenya yang terus bergetar di samping laptopnya. Dengan dengus kesalnya, ia langsung mengangkat panggilan seseorang yang telah berhasil menganggu aktivitasnya.
"Apa?!" Sentak Tama kesal.
"Astagfirulloh, Tam. Assalamualaikum dulu,"
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, adikku yang manis."
Tama berdecak kesal. Ia menjauhkan hapenya sambil merutuki kakaknya yang berhasil memgerjainya.
"Kak, kalo gak ada yang penting gue matiin nih."
"Eeet! Jangan! Gue mau ngomong sesuatu dulu sama lo, Tam."
"Gak bisa di rumah aja apa? Gue sibuk!" Omel Tama membuat Chandra tertawa mendengarnya. "Gak usah ketawa lo!"
"Ini penting, dek." Kata Chandra serius.
Tama menghela nafasnya berat. Ia kemudian menyenderkan tubuhnya dan memutar kursi kerjanya untuk melihat keadaan di luar sana.
"Apaan? Buru!"
"Malam ini lo mesti pergi ke London."