H-1
Ali dan Prilly memasuki rumahnya yang sudah sangat ramai dengan sanak saudaranya yang sudah datang sejak empat hari lalu, tentunya untuk menyambut hari pelepasan masa lajangnya.
Ia menggenggam tangan Prilly dengan erat karena merasakan tangan itu begitu dingin dalam genggamannya "Ngga apa-apa, keluarga aku ngga ada yang tukang tinju kok" godanya.
Prilly mencebikkan bibirnya karena merasa gugup luar biasa melihat seluruh keluarga Ali ada di rumah pria itu. Dengan penuh kesopanan ia mengikuti Ali untuk menyalam seluruh keluarga pria itu.
"Sini, duduk depan nenek" nenek Ali (Ibu dari ayahnya) menyuruhnya duduk di depan wanita lanjut usia itu.
Ali dan Prilly kemudian duduk di depan nenek. Nek Ira menggelengkan kepalanya sambil menatap Ali dan Prilly.