24.Awal Perpecahan
****
"seharusnya aku tahu, kamu hanyalah angan yang hanya bisa kulihat tanpa bisa kugenggam. "-fd
****
Langkahku untuk kekelas terputus karena tiba-tiba Alfar menarik tanganku dan menggenggamnya erat, sampai tanganku sakit.
"Far, lepasin. Sakit. "ucapku sambil berusaha melepaskan genggamannya.
Namun bukannya terlepas, genggaman itu malah semakin mengerat.
Aku menghela nafas pasrah, sampai akhirnya Alfar melepaskannya saat sudah di rooftop.
"Kamu kenapa sih? "tanyaku.
Ku lihat Alfar menyeringai, dan tersenyum meremehkan.
"Aku? Harusnya aku yang nanya sama kamu. Kamu tiba-tiba ngomong sama aku membicarakan soal kepergian, dan sekarang lihat. "Ucapan Alfar terputus.
Ia mengeluarkan benda pipih dari saku celananya dan mengaktifkannya.
Ia mencari sesuatu disana lalu dengan tatapan marah ia menunjukan sesuatu kepadaku.
Disitu ada foto diriku dengan Dinasty, kemarin.
Disitu terlihat kalau dia sedang memelukku.