Bagian Dua tiga
Invitation
"Hey!" Leon menoel pipi Shevana jahil. Shevana mengalihkan pandangan-sengaja mengabaikan nya.
"Kenapa kau hobi sekali marah? Apa tidak cukup hanya dengan sikap galakmu yang bar-bar itu?" Shevana mendelik kesal. Menatap Leon tajam.
Sedari kemarin ia memang sengaja mengabaikan Leon. Lelaki yang suka semuanya sendiri itu selalu saja menggoda nya karena kejadian tiga hari lalu dan parahnya, Leon sengaja mengurung nya di rumah pasca Shevana mencoba menghindarinya. Bukan Shevana munafik. Hanya saja ia tidak suka Leon menggunakan itu sebagai alat candaan. Sangat tidak etis menurutnya.
Dan apa katanya tadi? Bar-bar, heh?!
Leon menangkup wajah Shevana dan menekan kedua pipinya hingga bibirnya mengerutcut. Shevana mencoba menghempaskan tangan Leon namun tidak bisa. Leon sengaja memancingnya untuk marah. Dan Shevana sangat tidak suka caranya yang seperti anak kecil.
Kekanakan!