Kempisnya gula kapas

Di Perpustakaan Universitas Saylon

"Hari ini aku akan membaca semua buku patah hati!!"semangatnya berkobar-kobar didepan pintu masuk

"Eh,apa ada buku semacam itu disini? Ah tidak peduli! Akan ku cari disetiap baris!"mengepal tangan bertekat

Hazel menyusuri setiap baris dengan teliti sampai tidak ada yang terlewat

"Kenapa tidak ada?"kesalnya,lalu mendongak kebarisan atas

"Aha! Aku belum melihat yang diatas sana"Hazel menjinjit untuk meraih

"Aaarghh! Kau juga ingin membuatku sakit ya,kalau aku tidak mendapatkan penawara hatiku akan membusuk karena rasa sakit ini!"Hazel melompat-lompat kesal,dia menengok kiri-kanan lalu melihat tangga dan mengangkatnya agar bisa melihat buku diatas sana

Dia mengamati dengan cermat "Memakan orang itu salah, bagaiaman cara mengajarkan fisik kepada anjing peliharaan...? membuat sendiri peti matimu?! Tempat darimana celana dalam berasal...? aku lebih penasaran darimana kalian berasal" Hazel menghela nafas kasar,lalu melihat buku lainnya "Ha! Ini,bagaimana sukses dalam mov, bisnis tanpa mempunyai pe...penis?!! Arrgghh aku bisa gilaaaaa!"teriaknya

Hazel kembali menyusuri lagi meski kesal berkali-kali ,setelah lama mencari hingga senja ia berteriak "Yeyy! Dapat! Kenapa pria...aakhh"tangga Hazel ditabrak oleh keranjang yang berisi tumpukan buku ,ia terjatuh kedalam keranjang itu "A...apa-apaan ini?"ucapnya terkejut karena keranjang itu berjalan,lalu Hazel berbalik melihat kebelakang ,ternyata seorang pria mendorong keranjang itu "Kau...permisi!"kata Hazel kesal dan bingung

"Ace"ucap pria itu

"Ac,Ace? Bisa kau berhenti?"ujar Hazel

Ace tidak menghiraukannya meski Hazel berteriak .Dengan wajah polosnya Ace tetap mengangkut Hazel didalam keranjangnya

"Are you kidding me? Apa aku bertemu orang gila lainnya?!"pekik Hazel pasrah

Beberapa saat kemudian Ace menghentikan keranjangnya untuk menyusun buku-buku

"A...akhirnya! Karena kau,a aku kehilangan buku yang sangat penting"ketus Hazel

Ace menatapnya "Apa maksudmu buku ini?"katanya mengangkat buku ditangannya

Mata Hazel berbinar terang melihat buku itu "Iya,benar! Darimana kau mendapatkannya?"katanya sambil memeluk senang buku itu

"Terjatuh"kata Ace singkat

Ace merasa canggung melihat Hazel yang kesenangan "Em...apa kau suka buku aneh itu?"Tanya nya menyipitkan mata. Apa wanita sekarang menyukai bacaan seperti ini?

Hazel yang tersenyum bahagia berubah merasa terusik "Buku aneh? Apa kau tahu ini adalah buku yang angat penting bagi semua wanita!"ketusnya. bisa-bisanya dia bilang buku aneh,ini adalah penawar bagi wanita yang patah hati tahu!

Ace menatap lekat Hazel. Apa dia sakit? Atau ini memang buku yang membuat wanita penasaran,tapi mengapa begitu aneh...?

Tak terima dengan tatapan Ace yang menusuk Hazel angkat bicara "Biar aku bacakan. Kenapa pria memiliki putik!"teriaknya keras sampai bergema . Hazel tersenyum bangga,ketika dia mendengar gemanya ia tersadar "A-apa? Bukannya seharusnya kenapa pria tidak memiliki akal! Mengapa jadi,pria memilikputik...?"Hazel menutupi wajahnya seraya menengok kiri-kanan,beruntung tak ada lagi orang. Dengan kecepatan maksimal dia berlari pergi

Di swalayan lingkungan rumah Hazel

"Arrghh difikir berapa kalipun pria itu benar-benar menyebalkan! Wajahnya yang polos itu membuatku seperti orang mesum,sungguh menyebalkan! Tapi aku lebih kesal pada diriku sendiri,mengapa lemah pada pria tampan"Hazel meremas cookies ditangannya. Setelah selesai membayar dia pergi keluar, menaiki motornya yang terparkir. Dia melihat sepasang kekasih yang sedang bertengkar,wanita itu heboh tetapi prianya malah seperti tak tertarik. Wahh pria memang tidak memiliki akal!

Saat Hazel akan pergi tiba-tiba wanita itu menghadang motornya dan berteriak "Dia! Dia pacarku!"lalu memeluk Hazel

Hazel tercengang "Nani?"bukan hanya dicampakkan pria bahkan sekarang aku lesbi?!!

Orang yang berlalu lelang ikut tercengang menatap mereka. Ace menatapnya tidak berkedip "Keterlaluan! Jangan menarikku dengan wajah tampanmu"teriakan batin Hazel "Ahem. Nona! Minggir dari jalanku!"kata Hazel tertawa canggung

"Ti-tidak! Aku tahu kau marah sayang,tapi jangan bersikap begini padaku!"rengek wanita itu

Hazel terdiam mendapati semua mata tertuju padanya. Tadinya aku ingin menjambaknya tetapi orang-orang ini memperhatikan "Ahaha,nona! Apa yang kau katakan,pergilah pada pacarmu yang disana"Hazel menekankan dengan senyuman "Jangan keterlaluan ya sialan!"bisiknya pada wanita itu

"Huwaaaa mengapa kau jahat padaku hik kau sudah berjanji akan menikahiku!"lanjut wanita itu berakting

"Me-menikah? Ahahaha gila!"Hazel terbelalak. Tuhan kasihanilah aku!

"Kau..pria yang disana,pacar nona ini! Tolong bawa pacarmu ini(orang gila ini!)

"Ace. Dia ku berikan padamu saja,aku tidak mau merusak hubungan kalian"Ace berkata datar dan berbalik pergi

Orang-orang yang menonton sejak tadi bersorak dan bertepuk tangan seakan seorang kesatria mengalah demi kebahagiaan wanita pujaannya

"Berikan kepalamu!"Hazel menghantukkan kepalanya. Aku mohon jauhkan aku dari orang yang bernama Ace ini! Pria tampan selalu membawa bencana padaku...!

```````````````````````````````````````````````````````````````````````

Beberapa hari kemudian di Paris, Arik sedang dalam penerbangan menuju Amerika,untuk menepati janjinya kembali pada Hazel, terlihat senyuman yang sumringah serta wajahnya yang bersinar terang. Sudah lama ia menantikan hari dimana bisa kembali pada belahan jiwanya itu. Tetapi takdir berkata lain,tiba-tiba kebahagianya itu..pesawat yang ditumpanginya jatuh

Semua penumpang tergeletak ditanah tak bergerak. Arik terluka oarah,dari kepalanya megucur darah segar hingga kewajahnya,matanya terpejam,kalau dilihat seperti ini tak ada lagi glamor dalam dirinya,hanya tersisa kemalangan,tidak ada lagi aura elegan darinya hanya ada aura kematian. Hembusan angin menerpa wajahnya,jarinya bergerak! Sungguh ada keajaiban! Perlahan ia membuka matanya, tidak bisa digerakkan seluruh tubuhku..lumpuh. Arik hampir menyerah,tidak ada yang masih bernafas selain dirinya,ditengah antah berantah itu harapannya sirna ,tidak ada satupun orang hanya dikelilingi hutan. Ditengah-tengah keputus asaannya wajah Hazel muncul,senyuman hangatnya tercetak jelas seperti sebuah lukisan dilangit,kenangan mereka berputar dari saat Hazel menggunakan gaun ungu itu,ciuman pertama mereka,kebodohan demi menghindari kencan buta,tingkahnya yang lucu dan pipinya yang seperti jelly,hahaha...aku sungguh merindukan belahan jiwaku,Hazel...hingga perpisahan yang membuat wanitaku itu menangis...Ah..sepertinya aku tidak bisa kembali padamu,Hazel...Kenyamanan yang tenang,hangat dan membuatmu tidak ingin apapun. Kau bisa mendengarkukan...aku merindukanmu... Kerinduan yang terucap jelas diujung nafas

Waktu yang bersamaan di Universitas Saylon. Hazel bertemu lagi dengan Ace didepan kelasnya

"Kau?!"kata Hazel

"Ya,aku"ucap Ace datar

"Kau lagi,pria gila!"ujar Hazel kesal mengingat kejadian setiap bertemu dengannya tapi tidak ingin mengungkit

"Ace Alison"kata Ace menatapnya masih dengan ekspresi datar

"Terserah. Kenapa kau sellalu cemberut? Tersenyumlah"kata Hazel penasaran seperti apa wajahnya ketika tersenyum

"Bukan urusanmu"kata Ace acuh

Hazel menekuk wajahnya "Heng! Memang terlihat kau bukan orang baik"

"Apa kau fikir orang yang tersenyum padamu hatinya juga baik"kata Ace

Tiba-tiba Hazel meneteskan air mata, air mata yang hangat tetapi membuat sesak,rasa ini seperti...ya seperti saat Arik berbalik pergi,kekosongan apa ini..a-apa yang hilang dariku?

Ace terkejut melihat Hazel menangis "Kau..menangis? ada apa denganmu?"tanya nya khawatir. Apa perkataanku terlalu keras?

"Ah?"Hazel sendiri kebingungan. Entahlah, air mataku tidak mau berhenti mengalir,hatiku tak karuan,seperti ada yang direnggut dariku...

Ace tiba-tiba memeluk Hazel,didalam pelukannya Hazel merasakan kehangatan namun hatinya seperti terbaka,ia menangis kejar. Tak berapa lama dia berhenti menangis dan pergi begitu saja karena merasa malu. Gilaa! Gilaaaa!