Hell in paradise (4)

Arggh sial. Aku sampai berkeringat dingin karna malu dengan ucapanku tadi. Bagaimana ini,bagaimana?

"Apa kau menyesal dengan kata-katamu tadi? Tenanglah, aku tidak menganggap serius ucapanmu"kata Hellmi melihat keluar

Benarkah? Syukurlah. Rohan kau selamat sekarang! Tapi kalau dia tidak menggap serius ucapanku tadi,kenapa dia kembali? "Hellmi..."ia tertegun saat gadis itu menoleh. Mata itu lagi...? Bodoh,Rohan bodoh! kau sudah melihat dunia dimatanyakan,tentu saja dia percaya padamu!

"Kau tiak perlu kasihan padaku"kata Hellmi kembali datar seperti yang seharusnya,menurutnya

Bagaiman bisa! Kau bahkan berekspresi datar saat melihat kota penuh cahaya didepan matamu. Ayolah Rohan,beranikan dirimu! Tambah satu ucapan memalukan tidak masalah "Ayo,kebodohanku yang berani,berikan aku kekuatan!"

Hellmi tertegun sesaat

"Aku tidak akan menyerah padamu! Aku juga tidak tau kenapa aku perduli padamu. Tapi aku pasti tidak akan menyerah padamu"tegas Rohan

Ucapan sampah itu lagi "Kau pasti anak-anak yang kelebihan hati. Apa kau menganggap anak sepertiku adalah tanggung jawabmu? Apa kau akan menikahiku?"balas Hellmi

Rohan kelabakan "I-itu..."

"Tidak kan. Kau akan mengabaikanku karna tidak mau menikah denganku. Lakukan seperti itu"acuh Hellmi

"Ma-mana ada yang seperti itu. Kenapa kau menghubungkannya dengan pernikahan,kalau orang lain mendengar juga akan-"

"Heh. Ternyata kau tidak memikirkannya,ya. Benar juga,orang sepertimu tidak mungkin memikirkan perasaan orang sepertiku. Berhentilah"Hellmi menyandar sambil memejamkan matanya

"Kenapa kau mengatakan 'orang sepertiku' 'orang sepertimu' terus!"bentak Rohan. Sial,ucapannya benar. Aku tidak memikirkan perasaannya dan malah mengatakan hal bodoh,kalau aku diposisinya juga akan marah,sial!

Hellmi tidak bergeming "Berpikirlah. Kalau kau membantu ku apa kau tidak akan melepas tanganku? Apa kau bisa bertahan? Kalau kau berhasil membantu ku dan aku memiliki perasaan untukmu apa kau tidak akan meninggalkanku?apa kau tau arti seseorang bagi 'orang sepertiku' ?"

Sepertinya bukan hanya Rohan saja yang bisa membaca kedalam diri Hellmi

"Aku akan menikahimu!"lontar Rohan begitu saja

"Apa?"dahinya mengerut

"Aku akan melakukannya! Baik itu menikahimu,menjagamu,tidur denganmu,memilki anak denganmu. Aku akan melakukan semuanya!"dengan sorotan tegas dan sedikit rona diwajahnya

Ini adalah ucapan yang dilontarkan oleh seorang perjaka yang tidak pernah menjalin hubungan percintaan

Gadis itu terpaku "Pffftt...hentikan mesum. Ternyata ini kekuatan dari kebodohanmu yang berani"gadis yang berwajah datar itu memperlihatkan tawa yang indah,ia membuat

Pria yang tengah canggung itu terpukau

Pufff,wajah pria itu memerah "A-apa yang kau...?! apa aku mengatakannya dengan jelas?!" pria dengan wajah tampan yang merah padam itu kelabakan. Sangat menggemaskan!

"Yang mana? Kau ingin tidur denganku atau kau akan memilki anak denganku?"kata sang gadis yang tak tahan untuk menggoda pria menggemaskan didepannya itu

"Lu-lupakan! Sial"ia menutupi wajahnya. Sial,sial,sial. Tidak bisakah kau lebih memalukan dari ini?! Kau ditertawakan oleh....!?

Kucing yang tadi seperti ketauan mencuri kini mengibaskan ekornya "Tunggu,tadi kau tertawakan? Iya kan?"mendekat

"A, me-menjauh dariku"sang gadis yang mendapat pembalsan dendam itu mengalihkan wajahnya. Tapi tidak dengan telinga telinga merahnya

"Ow,apa ini? Telinga bayi kucing? Ternyata kau sangat menggemaskan,Hellmi"pria itu balas menggoda dengan berbisik ditelinga sang gadis. Nada suara yang rendah dan berat

Puff,wajah gadis itu memerah seperti udang rebus "Tu-tutup mulutmu,mesum!"gadis yang salah tingkah itu hampir melakukan hal gila

" Apa yang kau lakukan? Pintunya terkunci dari luar. Apa kau terlalu malu?"senyum pria itu bermain dengan alisnya

"Sial! Apa mereka gila? Kenapa pintunya tidak bisa dibuka dari dalam?! Apa logika mereka tidak berjalan? Arghhh yang benar saja?"racau gadis itu mendorong pintu kincir ria

Pria yang berhasil dengan balas dendamnya itu tertawa melihat tingkah sang gadis "Yah,kurasa logika mereka cukup sukses untuk gadis gila sepertimu. Jika pintunya bisa dibuka dari dalam kau akan terjun payung dari sini?"pria itu tertawa terbahak-bahak,baik tu melihat tingkah menggemaskannya atau senang melihatnya seperti gadis pada umumnya

Didalam kamar Rohan sedang berbaring termenung dengan seweater over size yang memperlihatkan tulang selangkanya,rambut yang masih basah dan tentunya boneka kucing yang berada dalam pelukannya

"Apa itu tadi,Rohan? Kau mengucapkan dialog cabul? Kau akan menidurinya? Yang benar saja,bajingan!"ia menggigit boneka itu untuk menyalurkan rasa malunya

"Eh? Kau seperti dia,kenapa kau sangat menggemaskan,em?"katanya mencium boneka itu lembut

Rohan tersadar "Astagaaaa! Apa yang terjadi padaku?! Apa aku cabul akuttt??!"

Malam itu dilalui Rohan dengan penuh kegelisahan

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Hellmi tengah berdiri dikoridor pagi-pagi sekali. Ia melihat kearah tangga "Bodoh. apa yang kau lakukan"ia berbalik pergi

"Hellmi"panggil seseorang

"Hey,tunggu aku!"katanya menyusul

Ia menepuk pundak Hellmi "Apa tadi kau menungguku?"

"Omong kosong"masamnya

"Hey,ayolah. Apa kau malu? Kau masih marah dengan yang kemarin?"godanya

"Lepaskan. Mesum"berpura-pura kecut untuk menyembunyikan senyuman disudut bibirnya

"Oh,apa ini? Kau tersenyum?"Rohan berjalan terbalik didepannya

"Diam bodoh"gadis yang sudah ketahuan itu berjalan cepat

"Tunggu,Hellmi...ahaha jangan berlari"

Begitulah kemanisan mereka dipagi hari yang akhirnya berakhir buruk dipenghujung

Saat jam pelajaran sedang berlangsung Danu berbisik pada Rohan

"Aku dengar kau bersama Hellmi tadi pagi?"

Rohan terkejut. Mulut manusia memang lebih cepat menyebar dari pada api "Yah...begitulah"

"Begitulah apanya. Hey,kau sudah gila?! Kau mau berurusan dengan anak semacam itu?"berbisik menekankan

"Aku sudah berurusan dengan anak semacam mu kan. Aku tidak keberatan dengan satu anak semacam itu"

"Apa maksudmu semacam ku?!"berdiri keras dengan memukul meja

Syut

Sebuah sepidol baru saja dilayangkan melewati mereka

"Hiii"kaget Danu

"Ha hi ha hi. Perhatikan kedepan,dasar berandal"tegur guru itu

"Ba-baik"kata Rohan

"Ini salahmu"kata Danu

"Salahmu,sialan"sinis Rohan

"Kau yang bilang 'anak semacamku' apa maksudnya itu,kunyuk"debat Danu

"Kalian berdua. Keluar!"usir guru itu

Mereka berdua berdiri didepan kelas

"Argh,sial. Ini semua pasti karna kau perjaka!"decih Danu

"Apa hubungannya,setan. Dasar preman sampah!"balas Rohan pula

"Kau...! kau bilang apa?!"lotot Danu

"Kenapa kau marah? Kau lebih suka dipanggil penggila perjaka?"tantang Rohan

"A-apa?!"suara Danu meninggi

"Yang benar saja"Rohan menyengal senyum "Kau marah? Karna aku bilang 'anak semacammu'?"sambungnya

"Tentu saja. Apa kau gila? Mau ngajak gelud?"Danu menggulung lengan bajunya

"Ayo maju sini. Kau marah karna aku mengatakan 'anak semacammu' lalu bagaimana dengan gadis itu?"Rohan bertegak pinggang balas menantang

Seketika Danu terdiam

Sreett!

Suara pintu yang dibuka keras

"Dasar berandal! Pergi kutipi sampah di sekolah ini!"teriak guru itu

"Cih"decih mereka bersamaan

"Kalian...!!"sebelum guru itu meledak mereka melarikan diri dengan tertawa riang. Sungguh anak muda yang bersemangat

Saat mereka berdua asik cekcok

Srett!

Suara pintu yang dibuka keras

"Dasar berandal! Pergi kutipi sampah di sekolah ini!"teriak guru itu

"cih"decih mereka bersamaan

"Kalian...!" sebelum guru itu meledak mereka melarikan diri dengan tertawa riang. Sungguh anak mudah yang bersemangat