Hell in paradise (3)

Didalam kincir ria yang tengah berada dipuncak ketinggian duduk dua orang yang berjauhan. Suasananya sangat canggung

Pemuda yang berkeringat dingin itu menundukkan kepalanya. Kenapa...kenapa bisa begini?!!

"Hey"ucap gadis itu

"I-iya"

"Namamu Rohan,kan?"

"E...em"katanya terbata

"Jadi...kenapa kita bisa disini?"tanya Hellmi datar

Harusnya aku yang bilang begitu!

Beberapa saat sebelumnya

Rohan dan Danu tengah berada di taman hiburan

"Oy"kata Danu kesal

"Apa"ujar Rohan sambil memakan gulali

"Apanya yang apa! Kenapa dua orang pria datang ketaman hiburan?!"

"Memang apa salahnya"ujar Rohan lagi santai

"Yang salah itu...kau! kenapa tiba-tiba kau mengajakku kesini. Aku ini mau kencan,kencaann!"

"Bukankah kita sedang melakukannya. Kau yang mengajakkukan,disekolah?"

"Maksudku kecan ganda,bodoh!" Danu mengepal tangan kesal

"Bukannya lebih dari satu itu ganda. Kita berdua"lanjutnya memakan gulali

"Persetan!" Danu melempar gulali Rohan

"Ah..."meratapi gulalinya yang jatuh "Lalu kenapa kau mau datang kesini?"tanya Rohan datar

"Itu karna kau! Kau bilang akan kencan di taman hiburan. Bodohnya aku berharap pada perjaka!"decih Danu

"Aku bangga akan hal itu. Kita kan sedang kencan-"

"Arrghh masa bodoh! bawa batang perjakamu itu pulang dan masturbasi,penuhi otakmu dengan air mani,idiot!"Danu meninggalkan Rohan seperti seekor bebek yang meledak-ledak

"Cih,kenapa dia marah"Rohan berkeliling sendirian

Dari kejauhan Rohan melihat orang-orang berkerumun didepan kincir ria

"Apa ada pencurian disana?"tanpa dilema oleh perasaan penasaran ia mendatangi kerumunan itu

"Ayolah,kau bisa naik bersama kami. Apa yang akan kau lakukan sendirian?"rayu para pria yang ternyata mengerumuni seorang gadis

"Ternyata setumpuk sampah ya"gumam Rohan. Sudahlah,aku pergi saja

"Pergi. Enyahlah"usir gadis itu dingin

Suara ini,sepertinya aku pernah mendengarnya. Dimana,dimana ya?

"Jangan galak begitu. Kita bisa pergi karaoke setelah ini"pria itu menyentuh gadis itu

"Singkiran tanganmu!"tepis Hellmi

"Ckck,kenapa kau berlagak suci. Sudahlah,harusnya kau sebutkan harganya"

Hellmi hendak pergi tetepi mereka menarik tangannya

"Dasar sampah"ketus Hellmi

Itu dia! Cewek toilet! Berlari kembali

"Permisi. Ada perlu apa dengan pacarku?" Rohan menengahi. Ukh,apa dia gila berani melawan orang berbadan besar ini?

"Pacar?"Hellmi kebingungan

"Aku sedang membantumu,bekerja samalah denganku"bisik Rohan

"Tidak perlu"seakan tidak mengharapkan bantuan apapun

"Apa maksudmu. Apa kau ingin aku dihajar oleh si botak berbadan besar ini setelah sok keren begini?!"Rohan menekan nada bicaranya

"Oh? Bocah mesum?"Hellmi baru mengenalinya

"Bocah mesum matamu. Kenapa aku bertemu denganmu lagi,biang masalah"

"Kau tidak perlu mengurusiku. Bocah yang suka bermasalahnya"Hellmi sedikit kesal dengan ucapannya

"Kamvret"kata Rohan tidak bisa menyangkal,pasalnya iya terjun kedalam masalah itu sendiri

"Kau pacarnya?"tanya pengganggu tadi

"Iya"jawab Rohan

"Tidak"jawab Hellmi

"Apa-apaan? Apa kalian berpacaran?"

"Iya!"Rohan mengangguk kuat

"Tidak"tepis Hellmi

Rohan menatap ringis Hellmi. Apa yang kau lakukan cewek kampret!?

"Kalian mempermainkan ku ya! Kemari kau bocah kunyuk!"

Rohan menarik Hellmi melarikan diri

"Sialan. ini salahmu"Rohan terengah-engah

"Aku tidak minta bantuanmu"Hellmi melepaskan tangan Rohan

"Bodoohhh! Jangan dilepas!"panik Rohan menyambar tangannya. Gila! Gila! Gila! Udah kaya kawin lari. Arghhh berengsekkkkk!

"Lepaskan tanganku,mesum"berontak Hellmi

"Bisakah kau tenang. Ya ampun,kemarin kau memberikan tanganmu sukarela,sekarang tolong biarkan agar nyawa kita selamat"

"Maksudmu nyawamu?"

"Salah siapa coba!"teriak Rohan

"Kau bisa lari sendiri"kata Hellmi keras kepala

"Tidak bisa Hellmi,bodoh! kalau akau bisa mengabaikanmu sudah ku lakukan sejak awal"

Mata Hellmi yang kosong terlihat bergetar mendengar namanya yang sudah lama tidak disebut dengar rasa kepedulian. Ia tidak berontak lagi,sepenuhnya dia mengikuti Rohan dengan linglung

Genggaman tangan yang menariknya terasa begitu hangat,sosok pria yang berada didepannya seperti dikelilingi siluet berwarna-warni,sangat lembut. Sampai pria itu membawanya bersembunyi dibalik pohon

"Hah...apa mereka tidak mengejar kita?"Rohan terengah-engah

"Ku rasa tidak..."kata Hellmi yang kembali fokus

"Benarkah?"Rohan mengintai. Ah, akhirnya aku bia bernafas!

"Benar deh,kenapa kau dikelilingi pria?"tanya nya dengan duduk merosot

Hellmi terpukau. Ucapan ini...pada akhirnya dia sama saja seperti mereka "Kau juga,ya"kata Hellmi melepas genggaman tangan mereka

"Apa?"Rohan tidak mengerti

"Hey,kau. Kenapa kau menolongku? Apa kau berharap aku berterimakasih? Berhutang padamu? Padahal kau bisa diam saja. Apa setelah ini kau akan mengunci ku digudang? Mendorong ku ke sungai? Meninggalkanku di hutan? Atau mulai melecehkanku?"Hellmi menaikkan sebelah alisnya. Menodong pria itu dengan tatapan sinis. Yah,ini baru diriku. Bodohnya sempat tersentuh dengan ucapan bodoh makhluk ini

"Apa-apaan kau...!?"Rohan mengerutkan alisnya diakhir kalimat

"Ternyata benar,ya. Kau suka direpotkan?"sambung Hellmi

Rohan tidak membalas. Kenapa, kenapa dia berpikir begitu? Sudah seberapa sering dia dirundung sampai mata itu muncul...?

Dua orang ini saling mengamati dibawah pohon yang cabangnya berjarang membentuk pola-pola sinar matahari disana

"Kau..."persiapan membuka suaranya "Apa mereka sering mengganggumu?"sambungnya memberanikan diri. Bodoh! ini bukan urusanmu,hey Rohan bodoh

Hellmi mengabaikannya,masih dengan todongannya yang sinis itu

"Aku sudah bilangkan...aku tidak bisa mengabaikanmu!"katanya lagi . sialan. apa yang kau katakan,perjaka sialan!

"Aku tidak perduli pada orang sepertimu. Kenapa kau perduli pada orang sepertiku"balas Hellmi membalikkan badannya

Rohan yang melihat gadis itu hendak pergi tanpa perlawanan yang berarti setelah dia memberanikan diri merasa tidak puas "Sial. Kau benci orang seperti ku kan? Jadi kenapa,kenapa kau tidak melawan orang yang merundungmu? Kenapa matamu bisa seperti itu..."Rohan mengepal tangannya. Aku tidak perduli. Aku akan tetap mengikuti hatiku kali ini

Benar saja ia berhasil menghentikan Hellmi. Hati gadis itu kembali tergerak...bergeser keluka yang dalam

"Berisik! Kenapa kau banyak bacot. Kenapa kau ingin tau? Kenapa orang hanya bertanya untuk rasa penasaran mereka bukan karna perduli"teriaknya. Aku benci ucapan bodoh itu. Kenapa aku tidak bisa mengerti manusia? Kenapa mereka bicara seenaknya,kenapa mereka...menjijikkan!

Pria itu berdiri mematung. Apa yang ku lakukan? Apa aku hanya penasaran dengan mata memilukannya sampai tidak perduli dengan perasaannya?. Apa bedanya aku dengan orang-orang yang merundungnya. Tapi,baru sekali ini aku perduli dengan seseorang,aku selalu menghindari orang disekitaku karna takut...kali ini aku tidak akan melarikan diri lagi

"Apa kau pikir melarikan diri itu jawabannya? Apa kau pikir memasang ekspresi datar seakan tidak perduli itu benar? Apa kau sudah menyerah padaa dirimu sendiri?!"

"Berisik,berisik,berisik. Sialan! aku tidak mau mendengar omong kosong dari orang sepertimu!"gadis itu berjongkok dengan menutup telinganya

Gadis bodoh ini. Dia seperti seekor landak,dia menjauh dari mereka yang mengulurkan tangan untuk melindungi dirinya. Sudah berapa banyak orang-orang yang melepaskan tangannya? Apa aku bisa menggenggam tanpa melepaskan tangan gadis ini? Bisakah,aku...?

Pria itu berjalan mendekat lalu memeluk gadis malang yang tampak ketakutan itu. Akhirnya ia bisa melihat sebuah wajah dibalik ekspresi datar itu

Mata gadis yang berada didalam pelukannyaa itu membulat,nafasnya sempat tertahan

"Hey..kau boleh menyerah,tapi aku tidak akan menyerah padamu"ucap pria itu dengan suara berat,seperti bisikan yang amat hangat

Air mata sang gadis menetes. Apa ini...? ternyata aku masih bisa menangis. Hangat...sepertinya aku pernah merasakan ini

Ditengah keheningan yang damai itu,gadis yang memendam kesedihannya kembali teringat pada orang-orang yang meninggalkan kehampaan dari sisa-sisa hangat itu. Ini salah!

Ia mendorong Rohan dan berlari pergi

Rohan yang terjatuh dengan sigap berdiri "Aku tidak akan menyerah padamu!"tegasnya berteriak

Setelah itu,Rohan duduk merenung. Hah...kau pasti gila,Rohan! Kenapa kau suka ikut campur. Dia diam sesaat. Wah! Shocknya terlonjak. Apa benar katanya,aku suka direpotkan? Sial,itu lebih payah dari masokis. Hah,biarlah. Setidaknya aku lega melihat duia didalam mata ikan asin itu,yah walaupun kelam semua"bimbangnya berbaring diatas rumput. Ditengah kegundahannya itu,muncul bayangan yang menutupinya. Merasa terusik,ia menengadah

"Kau?!"sontak ia terduduk "Hellmi?"

Kembali kesaat ini