Kruyuk! Perut Hellmi berbunyi besar
"Ya ampun. Aku seperti membawa anak hilang. Apa ku bawa ke kantor polisi,ya?"
"Hoy"panggil Hellmi
Pria itu berbalik "Hoy? Gimana kalau aku kakak kelasmu?"katanya menggosok-gosok dahi
"Tidak kelihatan"tanggap Hellmi singkat
"Apa itu? Maksudmu memujiku awet muda ya"tersenyum menahan kesal dengan berfikiran positif
"Aku bisa pulang sendiri"Hellmi tidak berbasa-basi
"Kau yakin?"pria itu juga menyerah menghadapinya
Hellmi mengangguk tanpa ekspresi. Dia berniat melepas hoodie itu lagi
"Jangan bergerak!"teriak pria itu "Kau...! kembalikan itu besok saja"sambungnya
Tampak mengerti Hellmi pergi tanpa berbicara
"Benar-benar,setidaknya bilang terimakasih"menyibak rambut kesal
Langkah Hellmi terhenti. Ia berbalik
"Namamu"
Untuk menanyakan namanya,nama pria yang mengulurkan tangan untuknya,pria yang berisik dan suka direpotkan
"Rohan" jawabnya. Malam itu bulan terlihat sangat besar dibalik tubuh kecil gadis itu,rambut gelombang yang terkena cahaya bulan,bibir mungil yang sepedrti diolesi madu membuat pria itu terpana,dia tidak bisa mengalihkan pandangannya . tapi,mata yang seperti ikan asin itu...terlihat menyedihkan,seperti elf yang hidup sendirian. Kalau difikir,badannya penuh lebam,apa dia dirundung? Sorot yang begitu menyedihkan . pria itu tersentak. Bodoh! aku tidak akan berurusan lagi dengannya
Dua orang itu saling memutuskan tidak akan berhubungan lagi,bersamaan dengan langkah perpisahan mereka.
Sudah beberapa minggu sejak hari itu,Rohan tidak pernah bertemu Hellmi lagi
"Oy"sapa teman sekelasnya
Rohan yang kala itu sedang melamun,berdecak "Pergi sana"
"Garang sekali,kau sedang datang bulan?"cemoohnya
Rohan mendesah kasar "Berisik"
Teman prianya duduk diatas meja Rohan "Ayolah, kau seperti pria pengangguran yang memiliki dua anak"
Rohan menatap tajam
"Oh,maafkan aku. Aku lupa kau punya pacar saja tidak"ledeknya lagi
"Gua tampol jomblo lu"kesal Rohan
"Kutukan jones?!"berlagak terkejut
"Mati aja sana"balas Rohan
"Aku berhenti,aku berhenti. Oke? Kau punya masalah?"tanya temannya serius kali ini
Rohan tidak menjawab. Aku kan bukan siapa-siapanya. Lagi pula dia anak bermasalah. Dia saja tidak masalah dengan pakaiannya,duh...apa yang ku fikirkan! Mukanya memerah teringat penampilan kacau gadis itu. Rohan membenturkan kepalanya. Ah,sial! Harusnya ku tanya namanya!
"Wa,a-apa yang kau lakukan?"temannya terkejut
Rohan mengangkat setengah wajahnya
"Kau"temannya mengamati
"Hiii. Kau pasti tadi malam nonton ya. Wah Rohan sudah besar"sambungnya menggoda
"Diam,dasar maniak cabul!"hardik Rohan
"Dasar teman lupus"balasnya
"Lupus?"tanya Rohan
"Lugu-lugu pukimak sikit"kekeh temannya
"Sudah ku duga bicara denganmu tidak ada gunanya"Rohan memalingkan wajahnya masam
"Kita sudah kelas 3 SMA,bukan bocah lagi. Ya ampun,seharusnya kau lebih memperhatikan sekitarmu,ada banyak tulip mekar"
"Di sekolah kita tidak ada tulip"
"Rok,maksudku rok cewek SMA, benar-benar deh kau itu,sadari dan rasakanlah semangat anak muda"decih temannya
"Pergi sana. Kau sudah belajar, Danu? Kita akan ulangan matematika hari ini"usir Rohan
"Apa?! Ial,aku lupa. Si kacamata datar itu akan menjebakku di kelas tambahan lagi!"paniknya
"Sudah ku duga"kata Rohan cepat
"Yah...biarlah. aku akan mempelajari tubuh wanita saja,itu termasuk anatomi kan"cengirnya
"Dasar rendahan"Rohan menatap geli
"Jangan jahat begitu. Biar ku beritahu,tubuh mereka sangat menarik setiap tahunnya. Jasmin kelas sebelah bertambah besar,Fina di kelas kita juga bertambah 3 cup,gilaaa!"
"Iya,iya"Rohan tidak mendengarkannya
"Dan belakangan ini Hellmi,anak yang bermasalah itu juga memamerkan dadanya di kantin! astaga,kuah bakso ku langsung currrr semua,benar-benar menggoda. Dia lebih hot daripada dispenser,tulang selangkanya,kulit putihnya,bra hitamnya,dadanya,shit ma bro! 100 dari 100"hebohnya
Rohan melihat keluar jendela "Bicara apa kau,dasar bodoh. gadis seperti tidak ada har-"Rohan teringat Hellmi karena gambaran dari Danu
"Kau memang membosankan,sudahlah"Danu berdiri
"Tunggu. Siapa katamu tadi?"tanya Rohan serius
"Apa?"Danu tidak mengerti,pasalnya terlalu banyak ocehannya yang diabaikan oleh Rohan
"Gadis di kantin itu!"
"Eh,maksudmu Hellmi?"
"Iya. Ceritakan padaku"Rohan mendudukkan Danu
"A-apa?" ia kebingungan "Bukanya kau tidak pernah menanggapi ucapanku?"sambungnya
Itu karna kau mengatakan omong kosong. Rohan memutar matanya malas
"Apa-apaan ekspresi itu?"
"Ceritakan saja,sialan"
"Iya...baiklah"turut Danu,melihat Rohan yang belum pernah menanggapinya
"Hellmi Athia,anak kelas 2A yang digadang-gadang gadis cantik bermasalah. Dulunya dia memiliki banyak teman dan murah senyum,bisa dibilang bunga sekolah. Tidak tau sejak kapan dia mendapat kecaman karna wajahnya yang cantik. Setiap hari dia selalu dirundung,bulan lalu dikantin dia jadi bulan-bulanan. Tapi ini terjadi setiap hari sih dikantin. Kau tidak tau? Aku lupa,kau tidak perduli apapun selain belajar,tuan jenius"ledeknya sedikit kesal
"Sudah,jangan banyak omong kosong"ketus Rohan
"Cih,setidaknya kau harus pura-pura menghargaiku"rajuk Danu
"Tapi semakin lama semakin banyak orang yang melewati batasnya. Kalau tidak salah baru-baru ini ada gosip mengenai bajingan sialan yang mencoba melecehkannya ditoilet wanita. Aku juga tidak tau apa yang salah darinya,bukan salahnya kalau wajahnya cantik. Aku yakin pasti karna wanita-wanita ini iri padanya,hah...mantan bunga sekolah yang malang. Ya ampun,mereka tidak indah sama sekali"ia menyanyangkan penindasan terhadap Hellmi
"Toilet? Jadi wwaktu itu dia dilecehkan?"gumam Rohan
"Apa? Kau bertemu dengannya? Di toilet wanita?"pekik Danu
"Kecilkan suaramu,Danu bodoh!"bekap Rohan
"Iya,iya. Tapi benar kau masuk toilet wanita? Ja-jangan bilang kau bajingan sialan yang mau melecehkannya?!"Danu melotot
"Tidak!"bantah Rohan cepat
"Hah..syukurlah ,aku tidak rela kalau kau melepas status perjakamu,nanti kau tidak polos lagi"Danu tampak lega
"Apa itu pantas disyukuri? Kau hanya ingin meledekku kan"
Danu tersenyum "Sudahlah,akhirnya temanku akan melepas keperjakaannya"rangkul Danu
"Mana yang benar! Jangan katakan hal yang memalukan"tepis Rohan
"Yang pentingkan belum terjadi. Hey,kau kira informasi itu gratis? Ayolah teman,kau buang air kecil saja bayar. Berikan aku koleksi DVD berharga yang kau tonton semalam"
"Apa kau memalakku,preman sampah? Aku tidak punya yang seperti itu,idiot cabul"
"Kejamnyaa..."rengek Danu
"Jangan bertingkah bodoh!"
"Tapi"ucap Danu bernada serius
"Kau jangan berhubungan dengannya. Aku ingatkan,sebagian besar murid disekolah ini adalah perundung ,jadi kalau kau tidak mau ikutan jangan berurusan dengannya. Kau tidak mau jadi target selanjutnya kan?"asmbung Danu memperingati
"Tapi kau bilang 'mereka tidak indah'"kata Rohan pelan
"Heh,bukan berarti aku perduli padanya. Kau tau itu hanya ucapan saja"kata Danu santai
Rohan tertegun sesaat "Baiklah,aku tau. Aku tidak akan berurusan dengan hal merepotkan!"ujar Rohan. Apa aku berfikir untuk membantunya? Tidak,tidak! Aku ingin sekolah dengan nyaman
"Masalahnya itu,kau bodoh"kata Danu lagi
"Apa katamu?!"
"Tenang,tenang. Hey,bagaimana kalau kita pergi kencan?"ajak Danu
"Pergi sana"acuh Rohan