Hellmi Athia adalah seorang gadis SMA yang menjadi korban bulan-bulanan. Dengan tubuh yang menawan,bibir mungil dan mata besarnya. Orang-orang sekitar menjadikannya sasaran kecemburuan. Tidak memiliki teman,raut wajah tidak berekspresi.
Dia berjalan dengan menulikan telinganya sambil membawa makan siangnya,duduk sendirian ditengah-tengah orang yang mengucilkannya,meja kantin seakan ikut berbicara. Bagi Hellmi ini seperti makanan penutup bahkan saat ia belum menyentuh sedikitpun makanannya. Seakan belum cukup,mereka mulai menjahatinya seperti biasa
Currr...
"Oops,maaf"ujar gadis"ujar gadis itu tertawa kecil setelah dengan sengaja menumpahkan sisa makanan diatas kepalanya
Hellmi tidak berekspresi,terkejutpun tidak. Dia berdiri ditengah tawaan yang memenuhi ruangan
"Astaga,anak-anak itu mulai lagi"kata pemilik kantin dengan memalingkan wajahnya,ada secuil kebaikan,tetapi sengaja diabaikan
"Eh,kau mau pergi begitu saja? Kami masih belum puas tertawa"gadis itu menarik rambut gelombang milik Hellmi
"Lepas"ucap Hellmi datar
"Apa? Lepas? Kau yang minta ya"gadis itu tersenyum jahat
Srekkk!
Gadis itu merobek seragam Hellmi,kancing bajunya berjatuhan dilantai,memperlihatkan tulang selangkanya yang menawan dan bra hitam yang dikenakan. Ia menjadi sorotan,suasana lebih ricuh. Masih bagian tengah ya. Dalam hatinya
"Waahhh...gilaaa!"kata "gila" disini bukan karna terkejut cemas,tapi mereka menganggap itu adalah perbuatan yang sangat tepat. Respon dari pria dan wanita berbeda
"Oh my! Dadanya gede!"
"Hebatt! Hellmi temani aku satu malam"
"Dasar jalang!"
"Cih,cewek sialan!"
"Jadi pacarku,kau pasti puas!"
"Dasar! Apa yang dia lakukan. Sampah iu jadi menarik perhatian!"
"Sial! Dadanya lebih besar dari punyaku!"
"Kau pasti senang memperlihatkan badanmu pada orang-orang,berterimakasihlah padaku. Aku membantumu mempromosikan tubuhmu,satu atau dua pelanggan pasti bertambah"gadis itu tersenyum puas seraya melipat tangan
Hellmi yang tadi tidak melakukan perlawanan sama sekali,berbalik menghadap gadis itu,menatap lekat dengan mata besarnya
"A-apa"kata gadis itu
"Aku juga akan membantumu. Tidak usah berterimakasih"kata Hellmi
"Apa-apaan-"
Srekk!
Hellmi balas merobek seragam gadis itu
"Kyaaa!"gadis itu menutupi tubuhnya
Penonton yang tadinya girang merasa tidak bersemangat
"Cih,kecil"
"Ibu bawang...?"
"Sial! Dia menghancurkan fantasi indahku!!"
"Yah...aku masih menang"
"Buahaha,apa itu? Dada silikon masih lebih menarik"
Gadis itu jadi bahan tertawaan. Betapa malunya dia,bahkan air matanya tidak bisa mengurangi setengah dari rasa malunya
"Oops"Hellmi berpura-pura terkejut dengan muka datarnya. Tapi ekspresinya itu adalah perasaan terhina yang diterima oleh gadis itu
"Yah,karna kalian sudah tertawa aku pergi dulu"kata Hellmi berlalu
Hellmi membersihkan diri di toilet,dia menatap dirinya didepan kaca
"Sial. Besok aku pakai seragam olahraga saja"
"Tidak bisa ditutup,ya?"ucapnya mengakali seragamnya
Saat dia tengah berfikir,tiba-tiba seorang pria memeluknya dari belakang,Hellmi melepaskan diri dan menjauh dari 3 orang pria yang masuk kedalam toilet wanita
"Menjauh dari ku!"tegas Hellmi,ia paling benci saat disentuh
"Apa ini? Kau takut? Ayolah, dua tiga orang bukan masalahkan"kata pria lainnya
"Menjijikkan!"hardik Hellmi
"Jangan pura-pura suci,baby. Kau bia terbuka pada kami"seringai peria ke 3 yang mendekat dengan membentangkan tangannya
"Kalian ini para mesum dengan libido menjijikkan"ketus Hellmi
"Karna itu kami membutuhkan dirimu"para pria itu semakin mendekat
Plak! Plak! Plak!
Hellmi menampar mereka. Para pria itu terperangah "Enyahlah brengsek"umpat Hellmi
"Bangsat! Kau masih jual mahal,ha?!"pria itu menarik rambut Hellmi
"Jalang sialan! rasakan ini"pria satunya menampari Hellmi
"Masih tidak berekspresi?! Bagaimana yang ini!?"
Buk!
Pria ketiga itu menendangi Hellmi
Uhuk...uhuk...
Hellmi tidak menunjukkan ekspresi kesakitn sedikitpun menunjukkan ekspresi kesakitan sedikitpun,dia menatap kosong
"Sialan!"belum puas mereka terus memukul,menendang dan menginjak kepala Hellmi
"Cih..."Hellmi meludah dengan darah tercampur disana
Pria itu geram dan berniat memukuli Hellmi lagi
"Mati kau cewek sial!"
"Berhenti! Dia bisa mati"cegah teman pria itu
"Sudahlah. Dia sudah diberi pelajaran. Jangan kotori tanganmu dengan darah cewek kotor ini"hardik teman lainnya
Hellmi meringkuk,susah payah ia bergerak dan bersandar di dinding,dengan nafas tersengal,sekujur badannya lebam "Kalian...memang berandal kotor"ucap Hellmi mendongak dengan mata yang kosong,ekspresi yang masih saja datar. Tatapannya menyulut emosi
Pria itu mendekatinya lalu menarik rambut gadis malang itu "Kau!"
Saat pria itu menatap mata yang ksosng,seperti meliat dasar lautan yang kelam,tidak ada kehidupan disana. Dia melepaskan Hellmi dan pergi bersama gerombolannya
"Aku merasa paru-paruku akan meledak. Sebanyak apapun aku mengambil nafas...rasanya tenggorokanku seperti meminum air garam. Kali ini...tidak ada yang patah,ya...?"Hellmi menghela nafas
"Yah...ini dia penutu hariku. Bagaimana aku pulang"
Hellmi memejamkan matanya,sambil menyandarkan kepalanya "Apa karna namaku Hell,ya?"
Pukul 6 sore, Hellmi sudah beranjak kedepan pintu toilet,saat ia membuka pintu mendadak seorang pria terjatuh menimpanya,pria itu terpaku padanya,hingga beberapa saat
"Sudah selesai?"suara Hellmi menyadarkannya
"E,a...ma-maaf!"dengan segera pria itu berdiri
"Kau...baik-baik saja?"pria itu mengalihkan pandangannya saat menyadari seragam Hellmi
"Apa kau teman berandalan kotor itu?"Hellmi mengacuhkan pertanyaannya
"Berandal? Bu-bukan"bantah pria itu
"Lalu?"tanya Hellmi lagi
"Lalu...?"pria itu bingung. Ah! Apa dia menganggap ku mesum karna menguping toilet wanita?!
"Bukan,bukan! A-aku tadi mendengar suara krasak krusuk dari dalam, jadi...aku,pokoknya aku bukan mesum yang menguping toilet wanita! Ya,walau tidak dibilang menguping,aku cuma penasaran,penasaran,jadi..jadi..."pria itu menjelaskan dengan panik
"Penasaran dengan toilet wanita?"sanggah Hellmi
Wajah pria itu memerah "Bu-bukan!"
"Bukan? Mesum?"
Merasa tidak terima dituding pria itu mengarahkan pandanganya pada Hellmi,wajahnya bertambah memerah melihat penampilan Hellmi,seperti bokong monyet
"Bukan! Ah,sial!"pria itu melepaskan hoodienya
"Pa-pakai ini. Kenapa bajumu begitu sih!"sembari memakaikan ia memalingkan wajahnya
Hellmi kebingungan sekaligus terperangah,belum pernah ada seseorang yang berbuat baik padanya. Ia memperhatikan wajah pria itu,begitu dekatnya sampai ia bisa melihat bulu matanya yang panjang,wajahnya yang seperti porselen dan...pipinya yang memerah
"Kau memerah,mesum?"kata Hellmi polos
"Aku laki-laki normal,oke! Kenapa cewek sekarang suka yang kebuka-buka sih,tidak masuk angin apa?"pria itu menggerutu
Hellmi terus memperhatikan pria didepannya "Telinga bayi kucing"ujarnya saat melihat telinga pria yang tengah tersipu malu itu
"Jangan terus melihatku,di-diamlah!"katanya bertambah kikuk
"Sedang apa kau disana?"alih pria itu
"Menutup hari"
"Ngudut?"pria itu tak mengerti
"Yah...pokoknya itu. Oh iya,tidak butuh"Hellmi melepas hoodienya
Pria itu kelabakan "He?! Tu-tutup!"
"Panas"kata Hellmi singkat
"Panas apanya! Duh,kau itu kenapa,sih"pria itu terlihat sakit kepala
"Ayo pulang"ajak pria itu menggandeng tangan Hellmi. Ucapannya saat itu terasa seperti sihir. Rambut bercahaya yang disinari surya keemasan,sosok yang begitu asing bagi Hellmi. Dan sentuhan yang tidak menjijikkan
"Dan jangan lepas hoodie itu lagi!"pria itu menekankan
"Tapi-"
"Apa kau kulit badak?"
"Tapi,kau siapa?"Hellmi menyambung pertanyaannya
Langkah pria itu terhenti "Hee?!"ucapnya terkejut
"Aku sudah menggandeng tanganmu begini,kau baru niat tanya aku siapa? Apa tidak ada yang bilang kau tidak boleh bicara pada orang asing? Bagaimana kalau aku ini pria busuk yang pura-pura baik lalu membawamu kerumahku,bagaimana kalau aku perampok? Berandal mesum,masokis,sikopat?"
"Kau mesum?"tanggap Hellmi
"Kau hanya ingin mengatakannya kan?"pria itu menatap frustasi
"Ya ampun. Cepat katakan dimana rumahmu,aku akan mengantarmu pulang. Apa kau tidak punya rumah? Dari tadi kita hanya berputar-putar"
"Tidak punya"jawab Hellmi cepat
Pria itu tersenyum menahannya emosinya
"Berhenti mempermainakanku! Cepat katakan atau aku akan meninggalkanmu!"akhirnya ia meledak
"Baiklah"Hellmi diam beberapa saat
Kruyuk,perut Hellmi berbunyi
"Rumah makan nasi padang"sambungnya
"Ahaha...aha ha ha...jangan bercanda ya sialan! gua tau ini udah malem,gua juga laper! Makanya lu pulang sebelum gua makannn!"
"Tidak punya"Hellmi mengulang jawaban yang sama dengan wajah datar
"Kau mesin pengulang?!"amuk pria itu
Suasan hening sesaat
"Serius"pria itu mereda
"Serius"kata Hellmi lagi
"Gak punya rumah,ya?"pria itu melangkah,lalu berbalik menatap Hellmi dengan teliti
"Gelandangan?"tanyanya curiga
"Iya"
"Hari ini kau mandi?"
"Tidak"
"Bajumu ada berapa?"
"Satu"
"Kaus kakimu ganti?"
"Tidak"
"Dalaman mu?"
"Mesum"
Pria itu menutup matanya sejenak. Dia kembali menatap gadis berambut gelombang yang wanginya terbawa angin,kulit yang sudah seperti laut yang berkilau-kilau
"Lu mau ngibul ya,mana ada orang mandi sekali,glowing setiap saat. Lagian lu mau kemana pake baju SMA,mau cosplay?! Gimana bisa kaus kaki dipake berbulan-bulan tetap bersih? Kaus kaki gua dipake seminggu udah bau belacan!"pria itu menunjuk-nunjuk kesal