Real Love

Cinta,seperti apa bentuk cinta bagi kalian? Bagaimana rasanya? Tentu saja cinta itu sangat indah,bagi sebagian orang. Selama kalian menjalani hubungan bersama, banyak yang terjadi juga banyak yang kalian ketahui. Kalian mulai lebih mengenal orang yang kalian cintai,kesukaannya dan hal yang menyinggungnya. Tapi apa jadinya jika selama 3 tahun tidak tau apapun tentang orang yang dicintai? Mari ku ceritakan kisah cinta sebagian orang lainnya,sisi apa yang kalian dapat dari kisah ini. Silahkan baca kisah ini sampai kalian menemukan jawaban apa yang pertama kali kalian pikirkan dan temukan

Hari itu adalah hari jadi satu tahun Minho dan Rikha bersama. Rikha mencari di internet hadiah apa yang akan dia berikan pada Minho,di jam pelajaran yang sedang berlangsung. Satupun pelajaran tidak ada yang dicernanya. Ketika jam pulang ia pulang kerumah untuk mengganti pakaian dengan terburu-buru. Ia membuat suara grasak-grusuk dengan mengobrak-abrik meja riasnya "Dimana gelangku?"dia tidak bisa keluar tanpa gelangnya

"Apa yang kau cari,Rikha?"tanya ibunya mengintip

"Gelangku...ibu lihat gelangku?"mencari-cari

"Mana ibu tau,kau yang menyimpannya. Kau selau marah jika ibu menyentuh barang-barangmu"

"Ah,sudah dapat. Ibu,aku pergi dulu"pamitnya bergegas

"Mau kemana? Pulang sekolah langsung pergi main,ini sudah sore"

"Iya ibu,iya"Rikha tidak mendengarkan dan menaiki motornya

"Setidaknya makan dulu"kata ibunya berdiri didepan pintu rumah

Rikha mengabaikannya "Daa ibu"menancap gas motornya

"Pelan-pelan bawa motornya,jangan kencang-kencang. Ingat pulang sebelum maghrib!"sorak ibunya. Haih,anak itu susah sekali makan,pulang sekolah langsung pergi bermain. Tidak tau apa yang dikejarnya diluar sana

Rikha sampai dirumah sahabatnya,Airyn. Mereka berbeda sekolah

"Airyn"ketuknya,tidak ada yang menjawab

Rikha berdecak "Anak itu pasti sedang tidur"lalu ia mengeetuk pintunya lagi

"Airyn?!"teriaknya

Airyn datang membukakan pintu "Iya" katanya pelan,terlihat sekali bahwa tamu ini menganggu tidur nyenyaknya "Masuklah"suruhnya

"Astaga. Bagaimana bisa kau tidur dengan seragam sekolahmu"omelnya

"Aku capek"katanya setengah sadar

"Dasar pemalas"sinisnya

Airyn berbaring nyaman dikasurnya,matanya terbuka dan tertutup menahan kantuk

"Eh,dengarkan aku. Hari ini adalah anniv ku dan Minho! Tapi aku tidak tau apa yang haarus ku berikan,menurutmu bagusnya apa?"Rikha menggoyang-goyangkan Airyn

"Berikan saja kondom"

"Bangsat. Kenapa jomblo sepertimu berotak kotor"

Airyn tertawa setengah sadar "Kalau begitu jangan tanya aku"rajuknya

"Iya,iya baiklah"bujuk Rikha

"Memangnya dia memberikanmu apa?"tanya Airyn sinis. Sudah pasti si sialan itu tidak memmberikan apapun

Rikha berpikir sejenak "Em,tidak ada"

"Kan,sudah ku tebak. Bajingan licik itu tidak akan memberikan apapun padamu! Sudah berapa kali ku suruh putuskan si brengsek itu,ha monyet?!"tampaknya Airyn bangun sepenuhnya

Rikha berwajah masam. Kenapa aku harus datang kerumah nenek lampir ini "Kenapa kau tidak menyukainya...?"gumamnya

"Tentu saja tidak. Tidak akan pernah! Mendengar namanya saja membuatku mendidih. Selama ini dia tidak pernah memberikan apapun padamu,hanya tau meminta uangmu! Apa kau tidak ingat saat kita sedang memasak mie,dia mengirimmu pesan kelaparan,lalu kau memohon ku untuk memasak,kau merengek padaku. Setelah itu apa? Dia pergi begitu saja,akhirnya kau sendiri yang memakannya dengan merengut. Astaga aku ingin sekali memukulnya. Hei,ayo bawa aku bersamamu,berikan saja tinjuku sebagai hadiahnya"berdiri menyiapkan tinjunya

"Hei,ayolah. Kenapa membahas hal memalukan itu. Jangan mengumpatnya terus,uang ku adalah uangnya,uangnya adalah uang ku"Rikha mendudukkannya "Kenapa terus menyebut dia,dia. Namanya Minho"cemberut Rikha

"Katakan lagi dan aku benar-benar akan mendatanginya! Tentu saja uang nya adalah uang mu,dia memintanya darimu,bodoh. Ah,bajingan sialan itu membuatku gila!"pekik Airyn

Orang gila ini bersungguh-sungguh,bagaimana ini? "Aaa tidak,tidak bilang lagi. Aish,tenanglah"Rikha berhati-hati

Setelah keributan besar itu Rikha memutuskan untuk memberikan baju. Ia berkeliling bersama Minho,seperti biasanya,Rikha selalu tersenyum disepanjang jalan walau mereka hanya berkeliling,tidak pernah berhenti di restoran,cafe dan sebagainya. Bagi Rikha itu tidaklah masalah,karna sangat repot menurutnya,ia hanya ingin bersama dengan Minho. Rikha tidak pernah menuntut atau meminta apapun dari Minho,bahkan saat mereka merayakan hari jadi ke-2 dimalam tahun baru,saat itu Rikha sedang di luar kota,dan Minho mendesaknya untuk pulang. Ia merengek seharian pada ibunya agar pulang sore itu juga. Baru saja sampai ia pergi menemui Minho untuk merayakannya dengan mentraktir teman dan saudaranya. Baginya Minho sangat berarti

Tepat pukul 10 malam mereka memutuskan pulang. Rikha mengantar Minho ke kedai tempat ia menitipkan motornya. Mengapa? Karna dia beralasan minyak motornya hanya segaris,Rikha juga dengan senang hatinya mengiyakan

"Selamat anniversary sayang. Maaf ya,tidak memberikan apapun di anniversary ini. Minho berharap yang terbaik kedepannya. Jangan marah-marah lagi,jangan bertengkar lagi dan jangan ada bosan-bosan sesaat. Hati-hati dijalan,sayang"lambainya tersenyum

Ini adalah saat-saat yang dinantikan Rikha

Rikha turun dari motornya dan mengambil sesuatu dari jok motornya

"Apa itu?"tanya Minho senang,dia sudah menebak Rikha akan memberikannya hadiah,mengingat kebiasaannya yang memang suka memeberikan hadiah tanpa hari khusus. Seperti itulah cara Rikha mengungkapkan rasa sayangnya,setulus dan seistimewa itulah perasaannya pada Minho

"Happy anniv!"ucap Rikha menyerahkan

"Wahh,makasih. Tapi Minho tidak memberikan apapun"katanya menerima

"Tidak apa,untuk apa memberikan hadiah. Rikha melihat baju itu dan teringat pada Minho jadi...arggh"

"Isinya baju?"senyum Minho

Senyummu lebih dari sekedar hadiah,dalam hatinya

Rikha bahagia jika bisa membuat orang yang dicintainya bahagia. Sepertinya cinta pertama itu memang indah,pikirnya. Sampai esok paginya saat dia baru bangun tidur,ia mendapatkan pesan dari Airyn "Hey,bodoh! cepat bangun dari mimpi indahmu. Bajingan sialan itu telah mendatangkan mimpi buruk untukmu!"Rutuknya disana

Kali ini apa lagi yang dipermasalahkannya,desah Rikha di pagi hari minggu itu. Lalu Airyn mengirimkan foto yang menunjukkan bahwa foto Minho dijadikan profil oleh gadis lain "Bukankah bedebah dalam foto ini adalah bajingan itu?!"notifnya

Mata Rikha langsung terbuka,ia serius mengamati,dan benar saja itu memang Minho. Tapi ia tidak cepat menaruh kesimpulan,bisa saja orang itu iseng menggunakan fotonya. Lalu Rikha menjelajahi media sosial Minho,tidak ada postingan itu disana. Jantung Rikha berdetak keras dan lambat deperti genderang yang ditabuh. Pesan Airyn kembali masuk. Mata Rikha membulat membacanya "Aku sudah bertanya pada gadis itu,dia bilang..." lalu Airyn mengirimkan percakapan mereka "Bedebah keparat itu adalah pacarnya!"begitu yang tertulis disana. Sontak saja air mata Rikha bercucuran. Ia tidak bisa menangis dirumah lalu memutuskan mendatangi Airyn dengan terburu-buru dan berantakan

"Rikha,sarapan..."panggil ibunya berselisih,ia melihat putrinya itu menunduk dengan aura yang terasa aneh

"Rikha,mau kemana pagi-pagi sekali?"tanya ibunya mengejar

Rikha mengabaikannya dan menancap gas

Sesampainya dirumah Airyn,Rikha menumpahkan isi hatinya dengan menangis kejar,ia terduduk meraung berharap mengeluarkan rasa sakitnya saat ini. Airyn memandanginya dengan berkaca-kaca,ia tidak tau apa yang harus dilakukannya melihat raungan sahabatnya itu. Satu hal yang ia tau, bahawa ucapan seperti "Putuskanlah" atau "Masih banyak pria lain" tidak akan mempan pada Rikha,karna sahabat bodohnya itu terlanjur mencintau bajingan itu diluar batas normal. Awalnya Rikha hanya bermain-main,lama-kelamaan ia yang dipermainkan

'"Aku...apa yang ku..rang dar..i ku? Kenapa... ugh...di-a beg-begini padaku?!"raungnya terisak

Airyn mendekat "Rikha"panggilnya

"Pa-padahal...kemarin adalah..ugh..huwaaaa...kemarin adalah..huwaaaaa"racaunya menangis keras

"Rikha,dengarkan aku"Airyn memegang kedua pipinya,berusaha menyalurkan ketenangan pada sahabatnya itu

"Padahal aku sangat..ugh sangat..mencintainyaaa! tapi,tapi..kenapa?! Tidak! Mung-mungkin aku hanya salah paham...?!"

"Rikha!"bentak Airyn yang membuatnya diam "Cukup. Berhenti mengarang kenyataan,kau sudah tau jelas semuanya,kau bukan tidak menaruh kesimpulan,kau menolak kenyataannya,kau lari darinya! Makanya aku sudah bilang berkali-kali bahwa pria itu bajingan brengsek! Aku sudah bilang untuk meninggalkannya! Kau berubah sejak bersamanyaa,kau sering berbohong pergi denganku pada ibumu, kau menipuku untuk menjemputmu dimalam hari lalu pergi dengannya! Lalu uang yang kau gunakan untuk membelikannya baju adalah uang tabunganmu kan,perhtikanlah dirimu! Apa dia pernah berpikir untuk membelikan sesuatu padamu? Tidak kan!? Kenapa kau bertahan pada bajingan sepertinya!"mereka saling menatap