Willpower and Dreams(2)

Esoknya mereka terbangun didepan rumah Andre dengan keadaan kacau

"Ukh.."Andrew terbangun mendengas suara bisik-bisik samar,dengan mata yang mengintip ia melihat kerumunan yang sedang menonton mereka. Dengan sigap ia berdiri

"Alex! Bangun,bangun!"katanya menekan suara

"Ah...ahahaha maaf paman,bibi. Kami terlalu mabuk tadi malam"katanya cangung seraya berusaha menemukan kunci yang benar

"Cepatlah bangun,sialan. Bantu aku"ia menendang kuat

"Akhh!"bersamaan dengan teriakannya pintu rumah itu akhirnya terbuka

"Sudah terbuka! Kalian bisa pulang sekarang,paman bibi,maaf menganggu"senyumnya

"Tunggu apa lagi,cepat masuk sialan"pelototi Andrew

Setelah Andrew usai mandi, Alex menyajikan sup pereda pengar yang dibuatnya

"Arghhh,ini sangat segar!"kata Andrew menyeruput dari mangkuk

"Hey,pinjami aku beberapa bajumu"sela Alex

Andrew meletakkan mangkuknya "Untuk apa?"

"Hari ini aku akan bertemu Betty. Cepatlah,aku akan terlambat"gesanya

Andrew menggebrak meja makan itu membuat Alex terlonjak, wajahnya amat kesal "Oy,setelah kau bermalam dengan seorang pria didepan rumah paginya kau akan pergi menemui wanita?"bentaknya

Alex tersedak "Yang benar saja...apa kau sefrustasi itu karna wajahnku? Carilah wanita,sialan"

"Heh,sekarang aku sangat frustasi! Kenapa kau tidak pulang kerumah mu dan ganti bajumu disana,kenapa harus meminjam bajuku? Kenapa?!"Andrew meneriaki

Alex tak tahan laagi dan membanting sendok ditangannya "Astaga! Kenapa kau menggangguku, apa kau ingin aku memuntahkan semuanya?"ia meninggikan suaranya

"Aku mengganggumu? Pulanglah kerumahmu,kau tidak akan terganggu lagi"ributnya

Melihat temannya yang memancing pertengkaran itu ia bangkit dengan menghentak "Aku tidak punya rumah! Kau yang bilang akan menghidupi ku"pekiknya

Andrew yang mendongak mengerejapkan matanya "Apa itu? Kapan? Bagaimana bisa?!"ia pun berdiri dengan tangan bertumpu pada meja

Alex sedikit mundur,takut kalau kalau temannya yang gila itu melompat keatas meja "Kemarin sepulang dari agensi abal-abal itu"ia merendahkan suaranya merasa malu

Andrew mendesah kasar "Kenapa bisa begitu?"

"Aku belum membayar sewa"ia mengalihkan pandangan

"Lalu bajumu? Barang-barang mu?"tanyanya bertegak pinggang

"Saat aku sampai disana mereka sudah mengemasi barang-barangku, lalu menerjunkan koperku. Sialnya koper itu jatuh kedalam truk sampah"katanya pelan

Andrew menggulung lengan bajunya dan berteriak "Sialan,perawan tua itu akan ku beri pelajaran!"

"Sudah,sudah. Tenanglah,Andrew. Aku kan bisa tinggal dirumah mu"cengirnya

"Sepertinya kau yang harus ku beri pelajaran,brengsek!"tangannya memutari lalu mengunci leher Alex

Andrew tidak keberatan ataupun kesal bahwa Alex akan tinggal dirumahnya. Ia hanya merasa marah pada orang yang memperlakukan temannya itu jauh lebih kurang ajar darinya. Bukannya tidak pernah dia berpikir untuk mengajak Alex tinggal dirumahnya,hanya saja ia terlalu keras kepala dan memiliki harga diri yang tinggi.

Alasan orang tampan yang pengangguran ini adalah dia teledor, aku yakin kakakya yang pelit itu pasti lebih rela mengeluarkan uang untuk piring baru dari pada untuk adiknya. Walaupun begitu orang ini terampil dalam memasak,pernah sekali ia menjadi koki selama 3 hari lalu dipecat ditempat. Kenapa? Bayangkan saja pria tampan yang mengenakan hat cook,necktie dan baju koki sedang memotong-motong sayuraan dengan jari kurusnya. Pemandangan itu tidak akan dilewatkan oleh para gadis,mereka menerobos dapur dihari ke-2 nya bekerja. Lalu hari berikutnya dia diusir oleh kepala koki disana. Hah...kasihan dengannya

"Hey,apa yang kau lakukan? Lepaskan aku. Aku akan terlambat"Pekiknya yang masih terjebak dibawah sana

Ia tersentak buyar dari lamunannya "Ah ya,ya. Pergilah brengsek"

Saat akan keluar rumah Alex terhenti "Besok belilah koran,kenapa pengacara seperti mu tidak baca koran"pesannya

Andrew menatap sinis "Kau lihat kebawah"

Ia mengikutinya "Aaa..."

"Aaaa,mereka melemparkan koran tepat diwajahmu tadi pagi. Sekarang pergilah berandal"teriaknya

Dengan kocar-kacir ia berlari

"Kenapa pengengguran yang rajin baca koran tidak pernah dapat pekerjaan"dumelnya

Alex kembali lagi "Kau tidak bekerja?"

Pria itu mendesisi mendidih "Bekerja...apa bekerja,kau? Bekerja?! Astaga. Aku terlambat..."paniknya baru menyadari

Alex tertawa senang melihatnya dari pintu

"Argh. Bagaimana bisa? Ini...aish,ini semua salah mu berandal"ia beranjak untuk menangkapnya, lalu Alex berlari dari sana

"Hei,kembali kemari! Sialan..."

Dengan pakaian rapi Alex bertemu Betty disebuah cafe romantik. Oriental disana bernuansa cinta,memang pas untuk mereka yang sedang berpacaran. Dari luar tampak seorang wanita cantik berambut sebahu menggunakan gaun merah jambu, Alex tak bisa mengalihkan pandangannya sampai didalam sana, ia gugup. Lalu tersenyum lembut,senyum yang memikat dengan lesung pipi itu

Ah,dia sangat tampan,Betty terpana "Tidak. Jangan biarkan wajah pengangguran ini memperdayamu lagi!"gumamnya merunduk sedikit

"Ada apa,Betty?"ia menggenggam tangannya

Wajah tampan itu membiusnya, mereka amat dekat. Oh,tidak. Ini berbahaya untuk jantung dan masa depan ku. Sadarlah Betty! Sudah 4 tahun kau bersamanya kenapa tidak bosan-bosannya

Alex tampak khawatir karna Betty tidak bicara "Apa kau sedang tidak enak badan?"tanyanya memeriksa dahi Betty dengan dahinya "Tidak panas"katanya kemudian

Dia tidak tau bahwa Betty sudah hampir gila menahan begitu banyak bombardir dihatinya. Belum lagi mata yang berkharisma itu sedang menatap matanya,dia bahkan bisa merasakan nafas Alex melalui pori-porinya

Yang gilanya lagi,dia bahkan tidak memiliki pori-pori. Apa dia manusia dari dunia ini?! Menjauhlah, ku mohon jika kau tidak ingin dituduh atas percobaan pembunuhan. Jangan menunggu ku menjauh duluan,aku akan menikmati servis spesial ini selagi bisa. Argh,sial. Bahkan badanku tidak mau bergerak

Yap,aku berhasil,girang Alex dalam hatinya. Dia tau bahwa Betty ingin putus hubungan dengannya. Karena ketampanan adalah kelebihnnya kenapa tidak? Memanfaatkan diri sendiri siapa yang berani menuntut

"Sudah bisa pesan?"kata pelayan yang menghampiri meja mereka. Betty merasa lega sekaligus kecewa

"2 Americano"pesan Betty,pelayan itupun membuat pesanan

"Apa kau sudah dapat pekerjaan?"bahasnya

Alex memegang kuduknya "Belum"

"Cepatlah bekerja. Aku bahkan dipanggil ke kantor oleh bos ku karna mu. Kau tau apa katanya?"tatap Betty

Alex mendekat maju "Kenapa? Dia ingin memperkerjakan ku?"

Betty ikut maju "Dia bilang. Jika kau tidak mau menghidupi pacarmu berikan dia padaku. Astaga,bagaimana bisa wanita tua itu berpikiran kotor"dengusnya

Alex mundur perlahan untuk menghindari topik pembicaraan ini,lalu Betty menangkap tangannya "Cepatlah bekerja. Kau sudah bukan pengangguran yang muda lagi"

Alex menggembungkan sebelah pipinya, lalu mencoba mengeluarkan kharismanya seperti tadi "Apa aku perlu bekerja?"dan jangan lupakan lesung dipipinya

Kali ini Betty tidak terpedaya lagi,ia menatap datar "Tentu saja. Apa wajahmu bisa membuat kenyang? Kau tidak memikirkan perasaan ku?"pelototinya

Ketampanan ku tidak bekerja? Apa benar aku menua "Saat aku menggantikan pekerja paruh waktu ditempat kakak ku, anak SMA disana bilang mereka kenyang hanya dengan memandangi wajah ku"

Betty menyunggingkan senyumnya "Apa kau tidak tau malu?"