bab 1

Aku baru datang, disela-sela latihan itu, aku sibuk tapi aku berusaha datang menemuimu .

begitu yang di katakan pria tinggi 180cm itu.

Ali, mereka memanggilnya, tiada hari tanpa latihan untuk memenangkan perlombaan itu.

Ali, begitu semangat bertemu meisya,wanita yang baru dikenal nya dari sebuah aplikasi.

Hay, ali berkata, Apa kabar kamu ?

Aku baik ali, apakah kau begitu sibuk ?

Tidak ali pun menjawab, aku hanya latihan lari.

Apa yang membuat mu datang menemuiku ? Meisya bertanya,

Aku mengajak mu berolahraga atau kau penasaran ingin melihat ku latihan?

Meisya tersenyum, ali pun membalas senyuman itu.

Aku tak begitu kuat berlari ?

Sungguh ali ?

Kita baru satu kali putaran?

Meisya terlihat lelah, ali melambatkan lari nya, sambil menunggu meisya yang tertinggal di belakang nya.

Aku capek ali ?

Sungguh capek ?

Ali terheran-heran,

Aku nggak kuat lari lagi?

Meisya mengangkat tangan pertanda ia menyerah, meisya istirahat sambil menjolorkan kaki nya. Napas ngos-ngosan meisya masih terdengar.

Sungguh kau terlihat tua? Sudah merasakan capek yang sangat dalam.

Ali mengejek meisya.

Meisya terlihat masam, dan membuang wajah pada ali.

Tapi kau tetap cantik! Jangan khawatir, kau tetap gadisku.

Meisya tersenyum, bukan hal yang baru jika ali berkata seperti itu.

***

Meisya berusaha berdiri, begitu sangat ia ngos-ngosan, meisya memegang kaki nya, terlihat ia begitu capek, ali yang sedari tadi melihat meisya mencoba menawarkan bantuan.

Sini ? Ali berusaha memberikan tangan nya, apa kamu mau ku gendong ?

Sini punggung ku siap nih buat mu ?

Ali kembali merayu meisya.

Aku di gendong kamu ? Aku berat li ?

Ali berusaha menggendong meisya,

Ali begitu perhatian dengan meisya.

Sudah sini jangan banyak omong!

Kamu tidak berat ?

Ali pun menggendong meisya, ali terus menggendong meisya.meisya tersenyum kecil.

Tidak berat kok? Ali berusaha kuat.

Meisya tahu kalau ali bohong,

mana mungkin tidak berat di dalam hati meisya berkata, aku 60 kg itu lumayan berat.ali memang begitu baik, tak ingin meisya terluka apalagi sampai kecapek an. Karena ali yang mengajak meisya latihan.

Ali, begitu baik dengan meisya, tapi hidup ali hanya di isi dengan latihan, dan bermain PUBG, meisya sangat bosan terkadang dengan ali,

Tapi ali selalu berhasil membuat meisya merindu.

Meisya baru kenal ali, tapi ia tak pernah tau mengapa ali begitu males mencari kekasih, apa yang membuat ali begitu tak punya waktu dengan urusan cinta.

Meisya menduga ali masih muda, begitu banyak karir yang ia tunggu, dari pada harus berurusan dengan "CINTA", itulah mengapa ali dekat dengan meisya begitu biasa saja, walau ali sering menggoda meisya, tak berarti ia cinta.

Sifat ali yang begitu dingin, membuat meisya penasaran. Apa dan mengapa ali tidak punya kekasih ? Apa ia tak pernah pacaran ? Atau tidak menyukai wanita ?

Dilihat ali terus bersama-sama pria yang kebanyakan adalah teman nya.

Meisya terus melamun kan ali, dimana saat dia bersama-sama ali.

Ali berhasil mmebuat meisya menjadi spy girl, untuk mengintai tentang dia.

Namun selalu gagal, ali tak begitu peduli. Meski kadang ia membuat seorang wanita baperan.

Ah sudahlah meisya mencoba menepis lamunan nya.

***