bab 4

Ali datang ke rumah meisya, meisya baru bangun tidur melihat ali dari jendela atas kamar nya, lalu beranjak turun kebawah membuka kan pintu.

Selamat pagi, ujar ali.

Pagi meisya menjawab.

Kau tampak kusam ?

Belum mandi ya, ali mengejek meisya.

Ada apa ali ? Kenapa sendiri kemana aisyah ?

Kenapaa dengan aisyah ? Ali bertanya.

Meisya menggelengkan kepala nya.

Kenapa aisyah berteman dengan mu lagi ?

Simple ujar ali, minta balikan ?

Meisya melotot ke ali.

Apa kau kan kembali lagi dengan dia ?

Aku tidak tahu, aku akan bertemu lagi dengan aisyah untuk berbicara. Jawab ali tegas.

Meisya sedih!

Ali masih menaruh hati dengan aisyah.

Sungguh ini salah ku, kenapa aku biarkan ali bermain dengan hatiku,

Sekarang aku tidak bisa memusnahkan nya. Lirik lagu itu yang selalu terbayang di benak meisya.

Meisya, besok datang ya ?

Aku lomba lari 200 meter, aku harap kau hadir.

Tunggulah aku di garis finish.

Lihat lah aku akan berada di depan garis itu pertama yang akan melihat mu.

Meisya hanya menjawab,,

ya ali!

Semoga aku besok bisa libur kerja.

***

Meisya berusaha meminta kerja paruh waktu, sungguh susah untuk membuat boss nya percaya,

Meisya mati-matian minta izin dengan boss nya supaya bisa melihat ali.

Pukul 15:00 meisya belum keluar dari tempat kerja nya, masih menunggu boss nya pulang rapat di luar.

Lalu menit, detik, berlalu, pukul 15.45 meisya belum keluar juga untuk ke stadion,

Ali di stadion masih menunggu meisya, 15 menit lagi ali tanding,

Ali berpikir meisya tak kan datang.sibuk dengan pekerjaan nya.

Stadion pun ramai, di kunjungi penonton, bersorak ramai mendukung atlit favorit nya,

Ali celingak-celinguk melihat ke penonton mencari meisya.

Meisya tak kunjung tiba.

Pukul 15:58, ali mulai berada di garis start, akan bersiap-siap ikut pertandingan ini.

Meisya berlari sekencang-kencang nya, dia mencari posisi garis finish di mana ? Lalu ia turun ke bawah mendekat ke garis finish.

Lalu,,,

Meisya melihat aisyah di garis finish,

Lalu wajah meisya yang berharap akan melihat ali menang di garis finish, pupus!

Aisyah berada disana.

Sungguh hati meisya hancur!!!

Tanda pluit dari wasit bunyi, para atlit berlari menuju garis finish.

Lari jarak 200 meter.

Ali yang berada di belakang para atlet lain, menyusul dengan cepat dan melampui para atlet lari lain nya,

Posisi ali nomor dua, terus mengejar,,,

Ali melihat aisyah di garis finish bukan meisya.

Meisya berada di garis finish tapi tak sedikit pun ali melihat nya..

Tujuan nya hanya ke aisyah.

Meisya sedih!

Lalu meninggalkan garis finish dan duduk di bangku penonton.

Ali bersorak, bahwa ia menang!

Aisyah mencoba mendekat,

Selamat ali..

Kau hebat, aisyah mengajak ali bersaliman.

Terimaksih ali berkata.

Aku di garis finish untuk mu, ujar aisyah.

Ali tersenyum, thank you aisyah!

Meisya melihat ali & aisyah,

Pertandingan selesai, semua orang meninggalkan stadion, aisyah terus mendampingi ali, meisya ingin mendekat tapi sepertinya ia salah jika harus bergabung.

Mereka terlihat mesra, meisya terus menghampiri ali, memaksakan diri.

Hay ali,,

Selamat atas kemenangan mu.

Ali menoleh.

Kau datang meisya ?

Ya! Jawab meisya.

Tapi kau tak ada di garis finish.

Ali terlihat marah.

Maaf ujar meisya. Aku tidak sempat ke garis finish. Meisya berbohong dengan ali.

Meisya beranjak pergi dari situ.

Meninggalkan ali & aisyah.

Meisya sadar aku bukan siapa-siapa,.bahkan kehadiran ku tidak di gubris.

***