“Kamu yakin mau masuk SMK itu?” tanya remaja cowok sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya.
Aku mengangguk sambil membuang plastik bekas es teh, “Aku kan emang tertarik sama komputer, jadinya aku mau masuk jurusan Multimedia.”
“Aku nggak masalah sama jurusannya, tapi kenapa harus sekolah itu? Kamu bisa masuk SMK Negeri yang bagus karena kamu cukup pintar, sedangkan SMK Swasta itu agak...,”
“Aku paham Yovie, sekolah itu memang terkenal buangan. Tapi bukan berarti nggak ada yang bagus di sana, buktinya kita masuk di sini malah bisa bikin band yang seru.”
Yovie menatapku sambil menghela nafas pasrah, “Ini beda cerita, SMP ini masih negeri jadinya walau buangan tetap diperhatikan pemerintah. Sedangkan SMK pilihanmu itu—“