Pagi dan kamu

Sejak kecil aku selalu berdiri dibalik punggung fairial, dituntun olehnya seolah aku hanya seorang anak ingusan yang masih belum bisa jalan. Aku tidak tahu dibelakang ia memiliki begitu banyak persoalan yang selalu berujung menyakitkannya.

Aku salah selama ini yang sempat menganggap jika aku berada dibelakang fairial terus aku akan selamat. Nyatanya fairial juga sama... dia masihlah seorang manusia yang memiliki sejarah rumit kehidupan. Aku salut dengannya yang selama ini suka menyembunyikan masalahnya tanpa keluhan.

Ia mungkin mengeluh, tapi tidak ketika bersamaku, atau bersama kak risky. Dia selalu menyimpannya seorang diri. Dia adalah orang yang kuat setahuku.

Satu persatu ruangan, kamar rawat inap, anak tangga, koridor aku lewati ketika kucoba mengejar sosok lelaki itu. Aku mengikuti kemana langkah kaki nya itu menuju.