jebakan

Ben tidak perlu bekerja keras untuk mencari tahu lokasi tempat tersebut. Karena pesta itu diadakan di Oak Hotel, yang adalah salah satu jaringan hotel bintang lima milik Jun. Di hotel tersebut Shuei Lan menyewa kamar pribadi untuk pestanya. Ben sudah memastikan ada tindakan pencegahan ekstra untuk istri bosnya. Tamu undangan satu persatu tampak sudah datang ke pesta dan mulai berbaur. Ada cukup banyak paparazzi yang siap mendapatkan photo dan menggali berita untuk pesta normal seperti ini.Tampak hadir Cindy, gadis yang bekerja ditempat yang sama dengan Bella. Cindy adalah sepupu An SI Hao, maka dari itu Shuei Lan juga memintanya untuk menghadiri pesta. Bella yang hadir di pesta dengan penampilan yang sangat mempesona membuat semua lensa kamera paparazzi tertuju kearahnya, untuk mengambil fotonya. Bella mengamati sekelilingnya, hampir semua gadis yang hadir di pesta ini se-tipe dengan Shuei Lan. Tipe wanita manja yang tidak mau bekerja keras , hanya haus akan uang dan kekuasaan.

Bella tidak menggemari pesta semacam ini, dia berusaha membuat dirinya nyaman dan berbaur dengan orang-orang yang datang ke pesta itu. Bella mengambil segelas sampanye dan langsung meminumnya. Dengan tersenyum dia bergabung dengan kelompok gadis dari lingkaran keluarga kaya, dan mendengarkan obrolan mereka yang tidak berbobot. "Aku mendengar Jun Shin kembali . Sepupuku melihatnya di hotel Shina kemarin." Cathy, membicarakan Jun dengan bergairah. Mendengar para gadis sedang membicarakan tentang suaminya Bella hanya tersenyum. Semua orang yang sedang berbincang di grup itu, merasa janggal ketika melihat Bella tersenyum. Cathy kemudian menatapnya "Kenapa kamu tersenyum Bella?" Tanya Cathy tampak kesal. "Tidak apa-apa, aku hanya teringat tadi sempat berpapasan dengan Jun Shin di lobi saat aku tiba di hotel ini." Bella menjawab dengan tenang, memberikan informasi kepada mereka, yang membuat para gadis itu membelalakkan matanya dan tampak lebih bergairah lagi ketika mengetahui bahwa Jun Shin ada di hotel yang sama tempat mereka berpesta. Sementara itu, Jun entah di kamar nomor berapa di suite-nya sedang duduk menunggu Bella sambil melanjutkan pekerjaan di laptopnya.

Jun mengintruksikan agar Ben segera meneleponnya jika terjadi sesuatu pada Bella. Sementara itu, Ben menunggu di area café dekat ruangan pribadi yang disewa Shuei Lan untuk pesta itu sambil menunggu laporan dari mata-matanya yang iku bergabung di dalam ruang pesta. Tidak butuh waktu lama untuk kekacauan yang telah direncanakan oleh Shuei Lan dan Cathy terjadi. Shuei Lan tampak tenang, aura licik memancar dri matanya dia berjalan menuju Bella dan Cathy. Ketika dia bergabung di grup, Shuei Lan segera memberi sinyal kepada Cathy untuk memulai rencananya. Cathy tersenyum samar tanda mengerti, Dia lalu pergi mengambil segelas anggur merah, membawanya di tangannya sambil berjalan ke arah Bella. "Hai Kak, sudah lama sekali, kita tidak bertemu." Cathy berkata demikian sambil mendorong Bella ke depan. Dia berpura-pura seperti tidak sengaja melakukannya.Hal itu membuat Bella kehilangan keseimbangannya dan terjatuh, sayangnya belum cukup sampai disitu Cathy yang berdiri dibelakang Bella, kemudian dengan kejam menjatuhkan gelas anggur kekepala Bella. Bella basah tersiram anggur dan dari pelipisnya menetes darah karena pecahan gelas kaca. Mata-mata Ben sudah melapor kepada Ben, sejak awal Cathy mengambil segelas anggur dari pelayan. Dia mencurigai bahwa Cathy sedang berencana melakukan suatu hal yang buruk terhadap Bella.

Tidak ada satupun yang berani menolongnya, mereka semua hanya menonton sambil nyinyir melihat Bella duduk dengan pakaian basah. Bella merasakan sakit hati didadanya, dia juga mulai merasa pusing dan nyeri akibat terkena pecahan kaca, darah masih terus menetes. Tiba-tiba pintu ruangan pribadi itu terbuka, Jun berdiri di sana dengan muka dingin dan kejam, dia didampingi oleh petugas keamanan dan juga Ben. Saat itu, Jun mengenakan setelan retro hitam dengan dasi biru tua, dan celana panjang hitam, terlihat sangat tampan seperti biasanya. Para gadis terkejut melihat kehadiran Jun disana, mereka tidak menyangka bahwa Jun akan bergabung dalam pesta itu, dengan penuh semangat mereka mulai mendekatinya. Jun tidak menghiraukan perhatian para gadis yang berusaha mencari perhatiannya. Matanya penuh amarah dan dia terlihat sangat galak. Pemandangan didepannya membuatnya sangat terluka, Melihat Bella terduduk di lantai sambil memegangi kepalanya dengan tetesan darah dari pelipisnya, membuat patah hati Jun berkeping-keping. Dia siap mengamuk seperti serigala buas. Tidak ada orang yang akan bisa lari dari amarahnya ,bila mereka berani menyakiti istri tercintanya. Jun membungkuk di depan Bella, dengan satu tindakan dia menggendongnya.

Jun berdiri ditengah ruangan, dengan Bella dalam gendonganya. Dia berteriak "Siapa yang telah melakukan hal kejam ini padanya?" dengan lantang dia berkata sambil melotot kearah kerumunan. Ruangan yang tadinya ramai, tiba-tiba menjadi senyap. Tidak ada satupun yang berani berbicara, mereka takut sekali. "Ben, segera hubungi Harry. Katakan padanya bahwa , Aku ingin dia menuntut pelakunya karena mencoba melakukan pembunuhan dan orang itu harus masuk penjara malam ini." Jun memerintahkan Ben, saat membawa Bella keluar dari hotel menuju ke rumah sakit. Di dalam mobil,sambil tetap merangkul Bella, Jun menelepon Collin temannya yang merupakan Dokter ahli Rumah sakit. "Apakah kamu masih di rumah sakit?" Jun berbicara dengan nada serius. "Aku baru saja menyelesaikan operasi besar. Apa yang terjadi padamu?" Jawab Collin terdengar cemas. "Aku membutuhkanmu saat ini untuk merawat istriku. Dia terluka, kami sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk bertemu denganmu sekarang." Jun berbicara dengan nada khawatir kepada Collin, Hal yang belum pernah Collin dengar sebelumnya datang dari Jun.

Shin Corporation memiliki rumah sakit terbaik di negaranya, dan Collin sahabatnya adalah merupakan pemilik separuh dari saham dan yang menjalankan rumah sakit tersebut. Jadi semua rumah sakit milik Jun di Negara ini mempunyai kemitraan dengan Collin. Jun tiba di ruang gawat darurat, Tampak Collin sudah berdiri disana menunggunya dengan beberapa perawat siap dengan tempat tidur dorong. Bella yang sedari tadi diam menahan rasa sakit tampak menjadi sangat pucat. Jun merasa semakin cemas melihatnya. Collin bersama para perawat dengan cepat membawanya ke ruang perawatan gawat darurat untuk segera diambil tindakan dan meminta Jun menunggu di luar pintu. Jun merasa gelisah dan khawatir dengan keadaan Bella. Waktu terasa berjalan sangat lama, hingga Collin akhirnya keluar dari ruangan gawat darurat. "Dia baik-baik saja saat ini." Ucap Collin berusaha menenangkan Jun. "Aku telah membersihkan dan menutup lukanya. Dia harus tinggal dirumah sakit malam ini untuk di observasi. Perawat sudah memindahkannya ke kamar VIP, kau bisa menemuinya disana. Aku akan akan mengirim salah satu staf-ku ke kamarnya nanti agar kau bisa mengisi beberapa dokumen. " Collin memberitahu semua informasi sambil menepuk pundaknya. "Terima kasih, Collin," kata Jun dengan lega. Dia kemudian berjalan untuk menemui istrinya di kamar Vip rumah sakit.