6 TELAH KEMBALI

Sinta yang mulutnya di sumpal tangan orang bertubuh tegap tersebut, langsung berteriak teriak

dan sumpalan tangannya makin bertambah keras

hingga Sinta tidak dapat lagi bernafas lega,sambil tersengal sengal Sinta berusaha untuk meraih apapun untuk dapat terbebas dari belenggunya,

sehingga tak ada upaya lain selain menggigit telapak tangan orang tersebut."Awww.. sakit.!!!!!!

klepok!!!"teriak orang tersebut sambil mendaratkan

tamparan keras ke muka Sinta,lantas darah segar muncrat dari pelipisnya membuat pesakitan Sinta.

Wajah Sinta langsung memerah dan badannya melemas.birma dan Rudi yang mengintip dari balik batu merasa gemas dan kesal melihat temqnnya di

perlakukan seperti itu,hampir saja Birma keluar dari persembunyian tapi Rudi langsung menahan

nya,Rudi menasehati agar Birma sedikit bersabar

sampai orang tersebut meninggalkan Sinta baru

mereka bertindak, namun orang tersebut ternyata belum pergi juga meninggalkan Sinta Sampai Berjam jam.melihat Sinta terkulai lemas orang tersebut menatap Sinta dalam dalam Sampai dia

menetes kan liur tanda nafsunya memuncak,Sinta

yang bertelanjang bugil menjadikan hasrat orang

tersebut semakin memuncak dan nafasnya memburu,delak delik matanya menandakan dia tak dapat menahan lagi gejolak hatinya,di bukanya seluruh pakaian yang menempel di tubuhnya,sehingga terlihatlah sebuah batang kemaluannya yang besar dan menegang keras,Birma yang menyaksikan kejadian itu langsung lantas keluar dan menikam keras dengan sebuah batu yang ada di sekitar tempat itu, orang

itupun langsung ambruk tersungkur ke tanah,lalu Birma langsung melepaskan ikatan yang melilit

di kaki dan tangan sinta,di bantu oleh Rudi di tutupi

nya sekujur tubuh Sinta dengan sehelai baju Birma,dan di angkatlah Sinta ke luar untuk pergi dari tempat tersebut sebelum anak buah para begundal itu datang,Birma berjalan cepat di iringi

Rudi di belakangnya mengawasi perjalanan takut ada orang yang menghadangnya.

akhirnya birmapun dapat menemukan sebuah lorong yang aman dari penjahat tersebut,di kerajaannya tubuh Sinta yang tak berdaya di sebuah batu besar,dengan keadaan masih lemas Sinta memeluk Birma,dan berucap pelan,dan akhirnya tak sadarkan diri."Sinta!!Sinta..!"teriak Birma."Rud!!aku meminta tolong padamu,tolong jaga Sinta ya..?aku akan mencari obat."rudipun mengangguk,dan birmapun segera pergi meninggalkan Rudi untuk mencari obat.

Cukup lama Rudi menunggui Sinta,birmapun tak

kunjung kembali,di pandanganya wajah cantik Sinta dengan seksama,"Sinta!!kalau bukan Birma

yang mencintai kamu duluan,aku rela menjadi kekasih kamu."lalu timbulah niat di hati untuk

melampiaskan nafsunya kepada wanita yang berada di sampingnya."bir,karna kita mencintai

wanita yang sama akupun ingin merasakan tubuhnya Sinta,bukan kamu saja ha...ha...ha...!!"

rudipun tertawa jahat.lalu di bukanya resleting celananya dan dalam keadaan pinsan Rudi berusaha memasukan rudal squadnya ke kelamin

sinta.rudipun berkeringat dan peluh membasahi tubuhnya setelah berusaha keras untuk mengeluarkan pejuhnya di meki Sinta,akhirnya kenikmatan yang luar biasa di lalui bersama oleh Rudi,rudipun tersenyum puas.akhirnya dia bisa merasakan mahkota wanita yang di cintai nya walau sekejap.setelah tak begitu lama akhirnya

Birma kembali membawa obat-obatan dan segeralah dia memberikannya kepada Sinta,tak begitu lama akhirnya Sinta tersadar,"akh...sakit !! sambil memegangi kemaluannya.lalu birmapun mempertanyakan kenapa Sinta bisa merasakan kesakitan di area kemalunnya,dengan tak menunggu lagi di singkaplah kain yang menutupi kemaluan Sinta,dan Ternyata benar cairan putih

membasahi kemaluan Sinta."benarkah kamu telah memperkosa Sinta Rudi??"tanya Birma dengan geram.Rudipun ketakutan lalu berlari ke lorong yang lain birmapun mengejarnya dengan muka sangat geram,setelah tak begitu jauh Rudi berbentrokan dengan penjahat dan akhirnya tertangkaplah Rudi, melihat kejadian itu Birma langsung berputar arah menghindari para penjahat

kembali ke tempat semula,dengan cepatnya Birma memboyong Sinta keluar dari dalam goa.

setelah menemukan seberkas cahaya birmapun menuju ketempat cahaya itu berada,dan akhirnya

di ketemukan lah jalan keluar dari goa tersebut.

dengan tidak menunggu lama lagi Birma dan Sinta

keluar dan langsung menuju ke tempat semula ia

mendirikan sebuah tenda yang mungkin letaknya tidak begitu jauh dari goa tadi.

di letakan lah tubuh Sinta di sebuah karpet, dan akhirnya legalah perasaan Birma sambil sesekali menatap ke arah kekasihnya yang terkulai lemah.

"terima kasih Birma!kamu telah menyelamatkan aku dari para penjahat itu."seru Sinta dengan nada

lemah.birmapun tersenyum ke arah kekasihnya,

dan mengiyakan.DiAmbilnya sebuah roti dari tas ranselnya dan di suapinya mulut kekasihnya itu.

sambil menelan bongkahan roti masuk kedalam

mulutnya Sinta meneteskan air matanya,dan di hapuslah air mata kekasihnya itu dengan lembut

sambil di kecup keningnya.sintapun tersenyum bahagia.

Sinta yang menyadari dirinya bertelanjang bugil

langsung malu dan menarik kain di dekatnya,dan

segera merapatkan tubuhnya ke pinggir tenda.

"tenang sin,aku tidak akan melakukan apa apa

terhadap kamu!"jelas Birma.Namun setelah itu

Sinta menangis tersedu-sedu,entah apa yang ia

rasakan sehingga Birma terheran heran di buatnya.

namun Birma tidak mau berkata apapun takut Sinta tersinggung,namun Sinta ternyata meracau

sendiri akan beban hidup yang di alaminya.birma hanya bisa memandang dan terharu akan kejadian yang di alami Sinta selama menghilang.tatapannya

sendu mencerminkan betapa sedihnya dirinya,

tapi Birma berusaha tetap jadi pendengar yang baik

akan keluh kesah Sinta.

dengan tidak ada yang ingin di katakan oleh Birma

secara misterius, kini Birma akan tetap setia walau pun dia harus menanggung getahnya.kalau memang dapat di tarik kembali kejadian yang mengakibatkan keperawanan Sinta tercabik cabik

laksana wanita murahan yang menjajagakan nafsunya,kini dia harus pasrah,namun demi cintanya yang begitu besar bagai sebuah gunung

terhadap dirinya, Birma rela walaupun apapun alasannya.

kegalauan yang terus di rasakan Sinta kini mulai

terobati semenjak sang pujaan hati dekat dengan

dirinya dan selalu akan menemaninya sampai janur

kuning berhasil kekasihnya lengkungkan.Masalahnya sekarang ini ia masih dalam tahap menyelesaikan tugas kuliah dan harus berhasil lulus, baru menikah.dan itu tak

menutup kemungkinan pernikahan mereka akan

di tunda sampai sama sama dewasa.

kini temannya yang tersisa tinggal beberapa orang

saja,yang lainnya telah meninggalkan mereka satu

demi satu dan terasa menyeramkan ibarat kata ujian yang sangat menantang dan membahayakan sampai bisa merenggut nyawa.

kini di tenda semakin sunyi namun kesibukan tetap

berjalan seperti sedia kala,aktivitas semakin menjadi rutinitas sehari-hari di tenda terutama kisi

kisi permata kuliahan yang masih banyak dan belum mencapai titik maksimal.ini mendorong

adanya semangat di hati para mahasiswanya.