Ternyata jidan dan selingkuhannya cuek saja, saat
menyaksikan Teti meregang nyawa.tidak ada niat untuk menolong sama sekali,malah mereka asyik melanjutkan percintaannya di tengah tengah mayat
Teti.Setelah nafsu sex terpenuhi,lalu mereka berdua mengambil tindakan bagaimana caranya
membuang Teti agar tidak terlacak oleh yang berwajib.
Kala asik mendengarkan ceritanya si warga Sari berulah lagi, kepolosan yang di milikinya tetap saja melekat pada dirinya dan kali ini dengan kentut sembarangan dan nyaring sehingga mengagetkan
obrolan serius Birma dan warga itu."Duuttttttt...!!!!".
Begitu bunyinya."sari...!!!bisa ga si sopan sedikit,mana bau..lagi uhhhh..!!". teriak Birma."ha..
ha..ha..!!".tertawa warga begitu sangat gelinya."maaf!!aku udah ga tahan".sambung sari dengan menghiba.Akhirnya obrolan asyik Birma
dan warga kampung tersebut terputus,akibat
ulah sari."bapak yang baik hati, makasih ya atas
impormasinya,dan ini teman saya sari binti doer, binti nyablak,binti bocor binti tan, mohon di maafkan atas candaannya yang terlalu dan
kelakuannya,jika dia kurang sopan."ha..ha..ha..sudahlah saya maklum, biasa anak muda jaman now.Saya pergi dulu ya, sudah menjelang sore nih!!" pamit warga itu."baik pak!hati hati di jalan ya,ucap Birma dan Sari berbarengan diiringi lambaian tangan.
Sekarang tinggal Sari dan Birma di pos.Suasana
lengang makin terasa , dan tiba tiba ada sekelebat bayangan putih melewati mereka,sari
yang asik berdendang terbelalak kaget bukan kepalang, dan langsung memeluk Birma.Sari merasa kurang percaya kenapa muncul penampakan mahluk halus mengerikan di
hari yang belum gelap,Birma dan sari mengejar kemana arah mahluk itu terbang,dan akhirnya mereka ketinggalan jejak juga,dan tersesat di sebuah rumah yang tidak terawat yaitu
rumah tua dua lantai yang telah lama di tinggalkan penghuninya.
cuaca sedang gerimis,angin bertiup kencang sehingga membuat basah pakaian mereka dan di
rumah tua tersebut mereka mencari perteduhan.
baru beberapa menit mereka berada di teras
rumah itu,tiba tiba mereka mendengar suara terjatuhnya
sebuah benda yang begitu keras di dalam rumah
sehingga mengagetkan mereka.dengan tidak
menunggu lama setelah membersihkan sisa sisa
air hujan di kepalanya yang basah, sedikit demi sedikit Birma dan Sari memasuki rumah tua itu.sesampainya di depan pintu." tok..! tok...!tok!
tok..! ada orang di dalam?" teriak sari.ternyata
tidak ada jawaban apa apa,di bukanya perlahan
lahan pintu tersebut dan tidak terkunci,lalu terlihatlah ruangan dalam yang sangat
begitu kotor,penuh debu dan banyak kabang kabang di setiap
sudutnya,rupanya sudah lama juga penghuni rumah itu pergi ,dan membiarkan nya kosong,rumah dua lantai yang cukup besar yang
kalau di lihat hanya keluarga mampu saja yang bisa membangunnya,apalagi cuma sekelas
di pedesaan.
sambil berjalan menoleh kiri kanan Birma dan Sari
memperhatikan setiap sudut ruangan rumah itu.
kondisi yang sangat kotor,debu debu menempel di
tembok dindingnya."Aw.....Birma!Birma! tolong aku?" teriak sari.Lantas Birma langsung menghampiri sari."Ada apa sar?"tanya Birma."Ini..
ini..Bir! kakiku..kakiku..!!Aw...".histeris sari sambil
menunjukan jarinya ke salah satu kakinya." Bir..!!
cepet dong lepasin..!!ih...ini ada kepala tengkorak
menggigit jemari kakiku..!!"teriak sari sambil menahan rasa ketakutannya dengan terkadang menengok kakinya dan kadang memejamkan matanya,sambil menahan rasa geli.Lalu Birma
mengarahkan pandangannya ke kakinya sari,dengan posisi menjongkok."Ah...sari hari gini
masih aja bercanda!!"seru Birma sambil melepaskan sebuah sandal jepit yang menyangkut
di sepatu sari."loh kok sendal sih!tadi aku lihat sebuah tengkorak kepala manusia,benar kok..!!
bir,menggigit jemariku".sambung sari.Birma dan sari lalu melanjutkan perjalanan ke ruangan yang
lain."Aw..Aw..!!"ih sialan nih,kecoa terbang ngagetin aja"teriak sari histeris.di sambung gelak tawa Birma yang dari tadi memperhatikan kelakuan sari
yang rame."Sari!!kalau mau teriak jangan dekat
kuping aku dong?nanti aku Bolot nih!." seru Birma.
"biarin bir,nanti aku jadi malihnya ha..ha..!.balas sari." ih..!! sari".sambung Birma lagi,di iringi muka
cemberut Birma.Sambil asyik ngobrol ngalor ngidul
Sari dan Birma memeriksa setiap kamar.Sari dan Birma terbelalak ketika melihat di kamar depan yang mereka masuki berceceran darah mengering
yang lumayan banyak dan berbau amis.ketika memasuki kamar tersebut,sari muntah muntah
tidak berhenti."tampaknya di sini pernah ada kejadian,yang tidak akan pernah terlupakan oleh
pelakunya?".bahas sari sambil menunjuk nunjuk
bercak darah yang mengering di sekitarnya,ratusan
tetesan darah yang mengering dan mengingatkan
pada cerita seorang warga yang di temuinya di pos
ronda,bahwa sosok Teti telah terbunuh di sebuah
rumah dan mayatnya belum di ketemukan hingga saat ini,lalu sari dan Birma bertanya tanya apakah
di kamar ini dia terbunuhnya."prak....!! tanpa ada
angin maupun hujan tiba tiba sebuah pigura yang
tersangkut di dinding kamar itu jatuh tiba tiba.
sari dan Birma sangat terkejut dan shok,sambil
melontarkan kata-kata yang tidak pantas mereka
menghalau perasaannya yang begitu spot jantung.
Di amatinya pigura yang terjatuh tersebut sebuah
Poto wanita yang masih terlihat cantik dan anggun
mengenakan gaun merah tersenyum kosong,di bola matanya seakan akan masih terpaut jiwa penasaran yang menyelimuti dirinya."oh....tidak!!"
tiba tiba sari yang memegang piguran tersebut dengan teplek melemparnya ke lantai." ada apa kamu sari?".tanya Birma penasaran."itu bir..! matanya menyala dan bergerak gerak."apa apaan
sih,kamu sari berhalu melulu!"tegas Birma.Sari lalu
tidak melanjutkan omongan Birma,hanya memamerkan muka cemberut seakan kecewa dengan sikap Birma.
"Bir aku tahu teka teki kejadian di rumah ini,bir...!bir...! kenapa sih kamu diam saja?"panggil sari sekencang kencangnya karena dari tadi Birma hanya diam membisu."iya apa..apa.. Sar?"jawab Birma tergopoh-gopoh."ih...dasar tulalit kamu bir!"
ini aku tau kejadian pembunuhan di rumah ini?" tegas sari."iya..bagaimana sar?" tanya Birma.
"mulanya Teti memergoki jidan di kamar ini,bersama selingkuhannya di sedang anu, tiba tiba Teti emosi dan langsung mengambil sebuah benda tajam dan mengancam jidan dan selingkuhannya, tapi karena Teti mengancam jiwa
pasangan selingkuh tersebut tanpa sengaja jidan berusaha merebut gunting itu dari tangan Teti namun karena masing masing dengan kuat mempertahankan diri lalu gunting tersebut replek
menusuk perut Teti,dan tetipun bersimbah darah dan terbunuh di kamar ini!!gitu ceritanya".bahas sari." yakin begitu sar?" tanya lagi Birma."iyalah...!"
sambung sari.