10.PATAH HATI

Hari mulai berganti,tak terasa tiga bulan lebih mereka berada di pegunungan,cerita suka dan duka tergores dalam kalbu masing masing.Sementara Birma yang patah hati ,kehilangan sosok yang di cintai nya mulai dapat

melupakan dan beraktivitas seperti sediakala,Di tengah move-on nya sari menjadi salah satu penghibur yang mengasikan dan akhirnya tak terasa mereka berdua telah sedekat itu,bagaikan tiada jarak lagi,mereka sering

menghabiskan waktu berdua,bercanda dan curhat

bersama.

Namun begitu tetap saja belum ada tanda-tanda bahwa mereka berdua jadian pacaran,dan menjadi pasangan kekasih.Di tengah aktivitas mereka berdua

ternyata ada sepasang mata yang memperhatikannya yaitu tatapan mata yang di nodai setan kalau mereka bersama selalu,tanpa ada ikatan pernikahan, karena kalau mereka berdua sudah tentu yang ketiganya adalah setan.

Hantu perempuan berambut panjang dan ber gaun

putih telah menjadi sosok yang mengerikan bagi kehidupan

mereka berdua ,sosok wanita itu sudah menghabisi teman teman mereka satu persatu,dan tanpa ada jejak yang jelas ,kehidupan harus terus

berlanjut dan terus maju kedepan,walau aral rintangan menghadang mereka setiap saat,mungkin saat kepulangan mereka akan menjadi hal yang menyedihkan dimana teman teman seperjuangan sudah tidak ada lagi dan menyedihkan buat orang tua mereka masing-masing.

Ketika Birma dan Sari akan masuk ke dalam tenda, tiba tiba sosok perempuan berambut panjang dan bergaun putih muncul di depan mereka,dengan membelakangi mereka

berdua, lalu sosok perempuan itu berbicara lembut dengan nada sedikit mengancam." Birma !!jangan

kau sakiti hati perempuan yang bernama Sinta kalau kau sakiti dia kau akan mati??hi...hi...hi..hi..".ancam perempuan itu."Siapa kamu?

apa urusannya dengan percintaan ku."tanya Birma

dengan nada keheranan."hi..hi..hi..!!!aku adalah ibunya Sinta!!! ".jawab perempuan itu sambil melayang pergi meninggalkan mereka.Lalu setelah

tidak terlihat lagi, Birma merenungi apa yang di katakan hantu itu."Aku harus mencari jawaban!sepertinya ada sesuatu

di balik semua ini!"pikir Birma dalam hati.

keesokan harinya Birma meninggalkan perkemahan dan pergi menuruni lereng gunung

menuju ke sebuah perkampungan penduduk.Bersama dengan sari Birma singgah di pos ronda area perkampungan karena kelelahan

setelah seharian melakukan perjalanan.Birma tidak

mengetahui kalau perkampungan penduduk di situ

sudah menjadi perkampungan mati yang lama sudah di tinggalkan penghuninya,ketika Birma akan merebahkan tubuhnya di pos ronda,Birma

melihat seseorang mau pulang,sepertinya habis

dari sawah karena memegang cangkul.di tanyanya

orang tersebut oleh Birma,namun orang tersebut malah berlari ketakutan,di kejarlah oleh Birma orang tersebut,tapi tiba-tiba orang itu balas menyerang Birma dengan menebaskan cangkulnya.lalu dengan sedikit Kanuragan yang

di miliki Birma lantas menagkisnya dengan tangannya di pegangnya batang cangkul tersebut dan di rebutnya,sampai cangkulnya terjatuh.akhirnya orang tersebut di bekuk oleh

Birma dan minta ampun kepadanya.

Dengan demikian Birma lalu menyuruhnya duduk

dan akhirnya orang tersebut minta maaf kepada

Birma, Birma pun memaafkannya,akhirnya merekapun mengobrol ngalor ngidul,birmapun menanyakan keadaan kampung yang lengang dan dan sampai seperti tak berpenghuni,orang tersebutpun menjelaskannya secara detail,bahwa

kampung nya di tinggalkan satu-persatu oleh penduduknya di karenakan teror roh halus yang

menyeramkan,dan membunuh para laki laki yang

suka menyakiti perempuan,baik yang sudah berumah tangga ataupun yang masih bujangan.sosok arwah gentayangan tersebut,berawal dari kisah rumah tangganya ibu

Teti dan bapak jidan yang awalnya hidup bahagia.

kisahnya begini.Dahulu kala bapak jidan pergi merantau ke kota

tiba tiba di kota,bapak jidan tergoda oleh seorang

wanita kota bernama Diana,dan akhirya pak jidan

menikahi wanita kota itu tanpa sepengetahuan

istrinya,tapi setelah dia pulang ke kampungnya kembali,istri mudanya itu di boyong ke kampungnya dan tinggal tidak begitu jauh dengan istri pertamanya,selama beristri dua pak jidan sangat tidak bisa bersikap adil dan membedakan antara keduanya.pak jidan selalu memperlakukan

buruk istri pertamanya, dan sangat menyayangi

istri keduanya,setiap dia pulang kerumah istri

pertamanya sikapnya selalu kasar dan istrinya pun menjadi curiga oleh kelakuan suaminya,dan biasanya sikapnya tidak pernah seperti itu, istrinya

berpikir ini ada sesuatu dengan suaminya.

Lalu Teti,istrinya pun mencari tau impormasi mengenai suaminya,dan benar saja ketika Teti mengikuti

suaminya yang pergi keluar dengan alasan mencari angin, tetipun melihat suaminya singgah di sebuah rumah,dia membuntuti

suaminya dari kejauhan,dari kejauhan Teti melihat

suaminya di sambut oleh seorang wanita muda,wanita itu menyalami suaminya dan suaminya mencium kening wanita itu,tetipun merasa kesal dan berlari pulang dengan menangis pilu,melihat suaminya selingkuh dan mempunyai wanita simpanan.

Di rumah Teti merenungi nasibnya di sebuah meja rias,di kamarnya dia

berkaca dan memperhatikan wajahnya yang cantik

dan terkesan pudar di makan usia."Apa yang mem

buatmu berpaling padaku mas jidan,apa aku sudah

tak menarik lagi di hatimu?"keluh Teti sambil menghapus air matanya yang mengalir deras,di makinya dirinya di cermin yang kini tak dapat berbuat apa apa lagi.

sementara jidan yang semakin berbangga hati dengan istri barunya,hari demi hari semakin menjadi jadi.pernah ketika pulang kerumah, istri

pertamanya dan si istri menanyakan siapa wanita yang bersamanya,dia cuma menjawab iseng saja,dan bukan siapa siapa dia cuma sahabat. istri pertamanya selalu di jadikan bulan bulanan kekejamannya,tamparan,

tonjokan,dan makian selalu menemaninya setiap

saat.

Dan si istri selalu diam.Waktu itu Sinta tidak di asuh Teti tapi dia diasuh oleh pamannya di Jakarta

karena pamannya tidak punya anak,karena Teti anaknya sudah ada sepuluh,dan Sinta anak terakhir teti.kejadian yang menjadi arwah Teti gentayangan adalah Teti mati bunuh diri,dia tak

kuat untuk hidup selalu dalam penderitaan dan siksaan lahir maupun batin.Ketika itu sehabis pulang dari pasar dan tiba tiba ada suara laki laki

dan perempuan di dalam kamarnya,Teti merasa

curiga akhirnya di dobraknya pintu kamarnya dengan paksa dan setelah terbuka Teti menyaksikan suaminya sedang selingkuh dengan

wanita lain,Teti menyaksikan begitu jelas dua manusia yang bergumul tanpa memperdulikan

di sana ada manusia memperhatikannya,istrinya sendiri lalu tetipun berteriak.Hey...!! biadab lihat apa yang akan aku lakukan hari ini,dan supaya

kalian tahu hari ini aku benar benar tidak sanggup

lagi melihat kamu mas.. jidan,kau sudah banyak

sekali membuat hatiku hancur dan selingkuh dengan banyak wanita!". sambil mengambil gunting di meja riasnya Teti pun melukai nadi

tangannya dan akhirnya diapun ambruk bersimbah darah,dan mati di tempat.