Keserakahan pemimpin penyihir hitam keduabelas untuk merebut daerah kekuasaan para penyihir putih, menimbulkan kebencian diantara kedua bangsa yang saling berkebalikan itu. Tali kekeluargaan yang telah terjalin bertahun - tahun lamanya seakan terputus begitu saja. Semua itu terbukti dari perang besar yang terjadi lima tahun lalu. Dan tentu saja keserakahan tidak selalu berakhir bahagia.
Bangsa penyihir putih memenangkan peperangan. Dan kami para penyihir hitam hanya bisa pasrah dan meninggalkan kota yang telah sepenuhnya dikuasai oleh penyihir putih, menuju hutan berantara yang tidak termasuk dalam wilayah kekuasaan manapun. Tapi, beberapa penyihir hitam terpandang masih diperbolehkan untuk tinggal dikota. Dan itu tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan tetap dikucilkan.
Tapi ditengah kejayaan para penyihir putih, sebuah ramalam besar yang hampir menggemparkan seisi kerajaan, mengatakan bahwa diakhir bulan ketujuh tepat dimana bulan merah akan bersinar terang di atas gemerlap kota Werstone, kutukan yang berada didalam diri pemimpin penyihir putih keduapuluh itu akan membawa sebuah kehancuran besar.
Dan hanya gadis dari bangsa penyihir hitam dengan tanda pentagram ditangannya yang bisa menghentikan kutukan itu.
Dan orang itu adalah,
Aku.
.
.
.
.
.
Tbc.