Part 2

=> [Genevee: 17 tahun]

Waktu aku berumur 17 tahun, Mamma Isla dan Papa Tristan pun memberitahukan kebenaran tentang jati diriku dari fakta bahwa aku sebenarnya bukan anak kandung mereka, tentang malam dimana mereka menemukanku, aku yang terkena amnesia sampai insiden kecil di kedai es krim di Sydney.

Jujur saja aku sangat sedih mendengar fakta bahwa aku bukan anak kandung mereka melainkan anak angkat mereka. Ada rasa tidak percaya, kecewa, marah, sedih tetapi disaat yang bersamaan aku juga merasa bersyukur. Semua perasaan itu bercampur menjadi satu. Entah bagaimana aku harus menjelaskannya.

Walaupun mereka sudah menutupi kenyataan yang ada tetapi Genevee tau itu semua mereka lakukan demi kebaikannya dan sampai kapanpun juga Papa Tristan dan Mamma Isla akan selalu kuanggap sebagai orang tua kandungku. Mereka sangat berharga untukku! Aku sangat mencintai mereka dan sangat bersyukur karena merekalah yang menolongku malam itu.

Jika tidak ada mereka, aku bahkan tidak tahu sekarang aku ada dimana? Apa yang akan terjadi dengan hidupku? Apakah aku masih hidup atau sudah mati? atau menjadi gelandangan di pinggir jalan? Entahlah, membayangkannya saja sudah cukup membuat sejukur tubuhku merinding.

Pada malam ulang tahunku yang ke 17, setelah mereka memberitahukanku semua kebenaran itu. Aku tau dari raut wajah sedih mereka bahwa mereka mengira bahwa aku akan marah pada mereka atau lebih parahnya membenci mereka tetapi apa yang mereka pikirkan tentu saja tidak terjadi.

Mereka terkejut saat aku memeluk mereka dan mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada mereka karena telah menyelamatkanku malam itu, bersedia merawatku ketika kondisi keuangan mereka yang waktu itu tidak terlalu membaik, membesarkanku sampai menjadi sosok wanita yang hebat seperti sekarang.

Untuk membalas semua jasa mereka, beberapa hari setelah hari itu aku menghadiahkan mereka dengan surat adopsi legal yang menyatakan bahwa aku bersedia diadopsi oleh keluarga Alterio dan menjadi anak sah mereka.

Tristan dan Isla yang menerima kado istimewa dari anak kesayangannya pun sangat terharu sampai menangis tersedu-sedu sambil memeluk anak semata wayangnya. Memory berharga itu akan selalu tersimpan di benak keluarga Alterio dan selamanya menjadi memory terindah untuk keluarga kecil tersebut.

~•~

Walaupun aku tidak mengingat apapun tentang ortu kandungku...tapi entah kenapa semenjak mendengar fakta dari Mamma Isla dan Papa Tristan. Setiap malam sejak usiaku genap 17 tahun, aku selalu mendapatkan mimpi buruk yang membuatku mengalami insomnia. Aku bahkan cuma bisa tertidur 3-4 jam sebelum mimpi itu terulang kembali seperti kaset rusak di otakku.

Dalam mimpiku itu, aku selalu memimpikan seorang anak perempuan kecil yang meminta es krim pada seseorang. Selalu ada suara seorang wanita dan laki-laki mungkin seusia Papa Tristan dan Mamma Isla yang memanggilku dengan sebutan "Mia cara figlia dan Fragolina". Terus mimpiku disambung dengan adegan ketika aku melihat sebuah truk besar yang menabrak mobil yang kutumpangi lalu terjadilah kecelakaan ngeri itu.

Mimpi tentang kecelakaan itu terlihat sangat nyata, aku bahkan bisa merasakan tubuhku yang terhempas kesana-sini saat mobil yang kutumpangi terbalik-balik di jalanan, mendengar setiap suara teriakan kami saat kecelakaan itu hingga pecahan serpihan kaca yang mengenai kulitku lalu semuanya berubah menjadi gelap.

Terkadang di dalam mimpiku, aku juga mendengar suara lembut perempuan yang mengucapkan "Mamma dan Papà selalu mencintaimu mia cara figlia". Sayangnya setiap kali aku ingin melihat wajah mereka, seketika itu juga semua mimpiku berubah menjadi buram dan aku selalu terbangun dari mimpi burukku itu dengan sekujur tubuhku yang dibasahi oleh keringat dingin.

"Tidakkkk!!!" jeritku sambil terbangun dari mimpi burukku LAGI.

"Astaga lagi-lagi mimpi buruk itu mengganggu tidurku! Sungguh menyebalkan bukan? Kali ini aku bahkan hanya tertidur selama 3 jam dan tidak bisa tertidur lagi" Genevee hanya bisa menghela nafas beratnya.

Dari semua mimpiku kusimpulkan bahwa wanita dan laki-laki dalam mimpiku itu mungkin saja adalah orang tua kandungku? Di mimpiku mereka mengatakan bahwa mereka mencintaiku tetapi jika mereka benar-benar mencintaiku, kenapa mereka tidak mencariku? Apa mereka sudah melupakanku?

Aku sendiri tidak memberitahukan mimpi burukku ini kepada kedua orangtuaku karena aku tidak ingin membuat mereka cemas dan sedih jika mereka tahu tentang insomniaku ditambah fakta bahwa aku yang mulai mengingat serpihan-serpihan memori tentang orang tua kandungku.

Aku takut mereka berpikir negatif bahwa jika aku menemukan orang tua kandungku, aku bakal meninggalkan mereka.

"Tidak! Aku tidak ingin membuat mereka cemas dan memikirkan hal yang aneh-aneh!" sampai kapanpun juga mereka adalah orang tuaku yang merawat, membiayai dan membimbingku dari kecil hingga sekarang. Mereka memiliki tempat spesial di hatiku dan tidak akan ada orang yang bisa menggantikan posisi mereka di hidupku.

~•~

=>Di Alterio Bakery, Adelaine

=> [Genevee: 25 tahun]

"Mamma, Key Lime Tartnya sudah siap ya" ucapku pada Mamma Isla.

"Baiklah, taroklah di etalase kaca di depan cara (dear in Italian)" ucap Isla yang masih sibuk menata roti-roti kesayangannya.

Semenjak kepergian mendadak Papa Tristan setahun yang lalu, rumah kami menjadi sangat sepi. Papa divonis terkena serangan jantung dadakan yang membuatnya langsung meninggal di tempat kerjanya. Kepergian Papa yang tiba-tiba membawa duka yang sangat dalam untuk keluarga Alterio.

Genevee yang sudah 3 tahun bekerja di beberapa Hotel bintang lima di Australia akhirnya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dan memutuskan untuk menemani Mammanya dan mengembangkan bisnis Alterio Bakery.

Keputusan yang diambil Genevee 2 tahun yang lalu tidaklah sia-sia karena sekarang bisnis Alterio Bakery sangatlah laku! Bakery yang awalnya cuma ada satu toko, sekarang sudah memiliki beberapa cabang lain di berbagai kota-kota di Australia.

Banyak orang menyukai kue dan roti yang dibuat oleh Alterio Bakery karena rasanya yang enak, designnya yang unik dan bagus, harganya pun sangat terjangkau hingga membuat setiap golongan warga (miskin maupun kaya) bisa menikmati/mencicipi roti dan kue dari toko roti mereka.

"Ya ampun Nana (Singkatan dari Hanna), lihatlah antrian di depan! Baru jam 5:30 pagi dan sudah terdapat banyak antrian panjang di depan toko kita! Alterio Bakery memang tidak pernah sepi dari pengunjung!" ucap Louis sang kasir sambil menghela nafas panjangnya.

"Astaga, sudah jam segini? Kenapa waktu berjalan sangat cepat? Masih banyak roti harus kupanggang! Louis tolong bantu aku menata semua roti tawar ini di rak biasa dan jangan lupa memberikan harga diskonnya karena hari ini adalah hari roti tawar" ucap Nana si pembuat roti.

"Baiklah, aku akan memanggil orang untuk menata roti-roti lainnya. Mandy, Kylo bantu aku menata roti-roti ini, ini, ini dan itu!" ucap Louis kepada pegawai lainnya.

"Ok Lui, serahkan semuanya pada kami!" ucap Kylo pada Louis lalu mengambil dorongan yang berisi berbagai macam roti dan menatanya di meja-meja dan rak-rak kosong yang tersedia.

"Btw Kylo, kenapa tadi Nana mengatakan bahwa hari ini adalah hari roti tawar?" tanya Mandy yang merupakan pegawai baru disana.

"Oh itu karena hari ini adalah hari Kamis. Setiap harinya bos memberikan diskon untuk berbagai macam produk di Alterio Bakery dan hari ini adalah hari diskon untuk semua macam roti tawar disini."

"Ohh begitu rupanya" ucap Mandy merasa takjub dengan pengetahuan barunya.

Beberapa menit kemudian berbagai macam kue dan roti segar sudah menghiasi Bakery mereka. Saat jam menunjukkan tepat jam 6 pagi, Alterio Bakery akhirnya dibuka untuk umum dan dalam beberapa detik saja toko roti mereka seketika dipenuhi dengan pembeli dari berbagai negara.

Ini pemandangan yang sangat wajar karena bukan hanya orang Australia saja yang rela mengantri demi mencicipi roti dan kue dari Alterio Bakery. Bakery mereka semakin terkenal dengan turis saat seorang food blogger terkenal merekomendasikan Alterio Bakery sebagai toko roti favoritnya di media sosial.

Sejak saat itu semakin banyak turis-turis mancanegara, food lovers bahkan banyak artis dunia rela mengantri demi mengabadikan moment mereka di toko roti Alterio. Semua jerit payah Genevee dan Mammanya akhirnya berbuah! Semua ini berkat Papa Tristan dan Mamma Isla yang terus mendukungnya untuk meng-apply beasiswa di Le Cordon Bleu beberapa tahun yang lalu.

Sekolah Le Cordon Bleu selalu dianggap sebagai sekolah culinary terbaik di dunia karena sekolah ini menawarkan pendidikan yang membekali murid-muridnya untuk memiliki karir berskala global.

Di Le Cordon Bleu, Genevee mempelajari banyak teknik-teknik memasak Prancis serta mempelajari berbagai makanan khas setiap negara dan bagaimana cara kerja dapur di restoran dari seluruh dunia.

Jurusan yang diambil Genevee adalah jurusan "Culinary Arts" dan "Pastry & Confectionery Programmes" di Le Cordon Bleu Adelaine, Australia dan studi ini berlangsung selama 4 tahun.

Selama masa kuliah, Genevee juga sudah mulai magang di berbagai restoran terkenal dan hotel berbintang 5 di Australia. Maka dari itu pas Genevee lulus kuliah, ia langsung direkrut oleh beberapa hotel bintang 5 terkenal di Australia dan sekarang dia mempergunakan ilmunya itu untuk membangun bisnis keluarganya yaitu Alterio Bakery.

~•~