[Genevee: 27 tahun]
Di usiaku yang 27 tahun ini, aku sangat bersyukur karena masih memiliki mamma Isla yang sangat menyayangiku, mendukungku dalam setiap keputusanku dan selalu ada buatku disaat suka maupun duka. Selain itu, aku juga memiliki 2 sahabat terbaikku yaitu Yasmeen Sanchez dan Mia Crawford.
Kami sudah bersahabat sejak kecil, semuanya berawal dari mereka yang sering berkunjung dan membeli kue dan roti di Bakery Alterio. Dari Bakery Alteriolah kami bertiga bertemu, berkenalan, satu sekolah, hingga sekarang menjadi sahabat karib yang sangat dekat. Bisa dibilang hubungan kami bertiga itu seperti saudara kandung tak se-ayah ataupun se-ibu.
Untuk hubungan asramaku, aku mempunyai seorang tunangan yang bernama Ezekiel Álvarez, dia adalah adik dari Sebastian Álvarez, pria yang pernah merebut hatiku saat remaja dulu.
Jika kalian penasaran dengan kisah cintaku yang bertepuk sebelah tangan itu beginilah ceritanya: Kami (Aku dan Sebastian) diperkenalkan oleh professorku pas aku baru masuk kuliah dan saat itu dialah tamu yang diundang universitas kami untuk melakukan pidato tentang bisnisnya dan pengalaman" kerjanya kepada siswa siswi baru.
Singkat cerita, setelah pertemuan singkat itu aku direkomendasi professorku untuk magang 1 tahun di salah satu hotel bintang 5 milik Sebastian. Berkat pertemuan" kami yang tidak terduga, kisah cintaku padanya pun pelan-pelan mulai bersemi.
Pria itu membuat jantungku berdetak tidak karuan saat berada di dekatnya. Walaupun umurku berjarak 5 tahun lebih muda dari Sebastian tetapi kehadirannya dan sifatnya yang cool diluar tapi sebenarnya memiliki jiwa yang hangat di dalam seolah-olah mengingatkanku pada seseorang, mungkin seseorang di masa laluku? Entahlah..
Aku sudah mencoba menggali ingatanku tentang sosok samar di dalam pikiranku itu tapi sayangnya seberapapun aku mencoba mengingatnya, aku tetap tidak bisa mengingat apapun tentang orang itu. Yang kutau sosok itu adalah seorang laki-laki yang mungkin lebih tua beberapa tahun dariku!
Jika kalian bertanya kenapa aku bisa mengetahui kira-kira umur sosok pria di dalam pikiranku itu jawabannya adalah Instingkulah yang mengatakannya.
Awalnya Sebastian bukanlah sosok atasan yang ramah pada karyawannya, dia lebih terkenal dengan sosok bos berwajah tampan, bertubuh perfect disertai aura dingin yang semakin membuat pria itu memiliki kombinasi mematikan. Karena aura dingin itulah pria itu banyak ditakuti karyawannya tapi diam-diam juga banyak dikagumi para karyawan wanita.
Seperti karyawan wanita lainnya aku juga mengaguminya dan misiku saat itu adalah menangkap sebanyak-banyak ilmu yang diajarin chef" Professional disana dan berusaha mengejar hati Sebastian.
Aku tau pria itu tidak memiliki perasaan apapun padaku karena dia hanya mengganggapku sebagai adik kelasnya saja tapi alasan itu bukanlah apa-apa. Aku bukan wanita yang cepat menyerah oleh karena itu di setiap kesempatan yang ada aku berusaha berbicara padanya, mengoceh tentang apapun dan mengganggap pria itu mendengarku.
Sebastian yang tidak suka aku recokin pun selalu mengusirku dengan raut wajah kesalnya, terkadang dia juga berbicara kasar padaku hanya untuk membuatku pergi dari hidupnya hanya saja aku tidak menghiraukan kata" kasarnya itu karena aku tau sebenarnya jauh di dalam lubuk hatinya dia tidak membenciku dan hanya menggunakan kata" kasar itu untuk melindungi hatinya yang pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalunya.
Walaupun dia selalu menyakiti hatiku dan selalu merusak moodku, aku selalu bersabar dan selalu berusaha untuk membuatnya menyukaiku. Aku tau tidak seharusnya aku mengganggunya tiap hari tapi apa daya waktu itu aku hanyalah seorang remaja yang sedang jatuh cinta pada seniornya dan naasnya pria itu adalah Sebastian jadi mau tidak mau pria itu harus bersabar dengan kelakuanku yang senang merecokinya setiap hari.
Terkadang teman se-gengnya bahkan merasa kasian padaku pasalnya demi mengusirku dari hidupnya, Sebastian bahkan sengaja membawa gadis cantik, mengobrol, bercanda dengan mereka, bahkan ada kalanya dia membuat gadis-gadis itu duduk dipangkuannya dan mencium bibir mereka dengan mesra di hadapanku.
Aku tau Sebastian sengaja melakukan itu untuk membuatku menyerah pada perasaan yang kurasakan padanya dan tidak menggangunya lagi tapi terkadang aku juga bisa merasakan bahwa diam-diam Sebastian juga peduli padaku.
Well, bisa dibilang aku juga percaya bahwa Sebastian juga mulai memiliki perasaan yang sama untukku hanya saja ada sesuatu yang membuat pria itu selalu mundur dan menolakku.
Untungnya aku adalah seorang wanita yang tidak mudah pantang menyerah, ada pepatah yang bilang bahwa apapun yang susah didapat pasti lebih berharga daripada sesuatu yang mudah didapat bukan?
Sayangnya semua usahaku untuk membuat Sebastian menyukaiku pupus ketika suatu hari ada siswi baru yang masuk di universitas kami, gadis itu sangat cantik dan perfect. Dia adalah Chloe Delacour, anak dari seorang konglomerat kaya di Paris yang berimigrasi ke Australia.
Satu bulan sebelum aku menyelesaikan magangku, dia direkrut untuk menggantikan posisi magangku di hotel milik Sebastian. Chloe yang memiliki wajah cantik berhasil membuatnya banyak dikagumi banyak pria di sekelilingnya termasuk Sebastianku. Bulan itu adalah bulan tersengsaraku...setiap hari aku melihat kedekatan dan kemesraan mereka di publik, kupikir itu adalah hal biasa yang sering dilakukan Sebastian dengan wanita" lain untuk mengusirku dari hidupnya tapi siapa sangka kalau beberapa minggu kemudian aku mendengar kabar buruk yang berhasil membuatku patah hati yaitu Chloe ternyata adalah cinta pertama Sebatian, wanita yang masih memiliki sebagian hati pria itu, mereka yang kembali rujukan dan sekarang sudah berstatus tunangan tentu saja membuatku sangat sedih.
Sebenarnya sebelum aku tau berita itu, aku sempat menyatakan perasaanku pada Sebastian di kolam renang indoor di hotel milik pria itu, hari itu dia bukan saja menolakku tapi juga mempermalukanku di depan banyak orang walaupun aku tau bukan dia yang melakukan itu semua melainkan pacarnya Chloe tapi tetap saja hatiku hancur saat dia tidak membelaku.
Chloe yang waktu itu tiba-tiba merangkul leher Sebastian dan menjatuhkan bom dengan mengatakan bahwa dia adalah tunangan Sebastian dan menyuruhku untuk pergi dan tidak mengganggu tunangannya lagi membuatku seketika membatu. Aku yang tidak percaya pun langsung menyentuh lengan Sebastian seolah-olah bertanya kepada Sebastian tentang kebenaran yang diucapkan Chloe.
Sayangnya kata selanjutnya yang keluar dari mulut pria itu seperti pisau yang langsung menancap ke hatiku. Dia mengatakan bahwa "Ya Chloe adalah tunanganku, dia adalah cinta pertamaku dan kuharap dengan kabar ini kau tidak mengganggu hubungan kami lagi!" ucap Sebastian dengan suara dinginnya.
Aku sendiri masih menatap mata Sebastian seolah-olah mencari kebohongan dalam mata pria itu, tapi yang kulihat hanyalah mata dingin Sebastian yang balik menatapku dengan tatapan yang tidak bisa kujelaskan.
Saat itu Chloe yang tidak senang melihat tunangannya bertatapan dengan wanita lain dengan posisi Genevee yang sekarang masih menyentuh lengan Sebastian pun akhirnya mendorong lengan Genevee dengan kasar. Niat awalnya sih cuma memisahkan mereka berdua tapi siapa sangka bahwa tindakan yang Chloe lakukan malah membuat tubuh Genevee terhuyung ke belakang dan berakhir dengan dirinya kecebur ke dalam kolam renang yang dalam itu.
Saat di dalam air tiba-tiba ada sekilas ingatanku yang melintas di otakku. Ingatanku itu tentang seorang anak laki-laki yang menyelamatkanku dari bulli-an sekelompok wanita. Aku yang tiba-tiba merasa sakit pada kepalaku pun refleks memegang kepalaku dan terus meronta-ronta di dalam air untuk mendapat oksigen yang semakin menipis di paru-paruku.
Saat ada seseorang menceburkan dirinya untuk menyelamatkanku, wajah yang kulihat adalah wajah anak laki-laki itu lalu berubah samar" menjadi wajah Sebastian? Entahlah...yang kutau setelah itu semuanya berubah menjadi gelap.
Hari itu ketika aku terbagun di ruangan rumah sakit, untuk pertama kalinya dalam hidupku aku merasakan yang namanya patah hati. Rasanya sakit sekali! Kenyataan yang pahit dan penolakan terus-terusan dari Sebastian membuatku sadar akan satu hal jika Sebastian tidak menginginkanku maka aku juga tidak akan mengganggunya lagi.
"Untuk apa kau menghabiskan waktu berhargamu untuk orang yang tidak menginginkanmu? Lagipula masih banyak cowok diluar sana yang masih available dan mungkin lebih baik, tampan dan sexy daripada Sebastian itu" itulah kata-kata yang diucapkan para sahabat-sahabat Genevee padanya. Mereka bahkan memperkenalkanku pada cowok-cowok ganteng di kelas mereka dan menyuruhku segera melupakan cowok brengsek itu.
Sejak saat itu, sangat banyak cowok di universitasku yang kembali mengejarku dan diantara semua orang Ezekiellah yang paling gencar mendekatiku. Walaupun Ezekiel masih ada hubungannya dengan Sebastian tetapi sejak kejadian di kolam renang itu, Genevee sudah sama sekali tidak berhubungan lagi dengan Sebastian. Kalaupun tidak sengaja bertemu di rumah Ezekiel, Genevee hanya tersenyum singkat padanya lalu memilih untuk cepat-cepat pergi dari hadapan pria itu.
Seiring berjalannya waktu, Ezekiel yang terus menerus mengejar Genevee pun akhirnya berhasil membuat hati gadis itu luluh dan akhirnya Genevee pun mengakui bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama pada Ezekiel. Hubungan mereka pun berubah semakin lama semakin dekat, dan akhirnya tahun lalu saat Genevee merayakan ulang tahunnya yang ke 26, Ezekiel melamarnya di yatch milik pria itu.
Tidak bisa dibayangkan betapa bahagianya gadis itu saat menerima surprise dari kekasihnya itu, Genevee masih ingat saat itu dia sangat terharu dengan semua persiapan lamaran yang kekasihnya itu siapkan untuknya dan jawaban gadis itu tentu saja dia menjawab "Yes of course, I will marry you Ezekiel. I love you too" ucapnya sambil mencium tunangannya itu.
Sejak merubah statusnya menjadi tunangan Ezekiel, sikap pria itu pun berubah menjadi semakin romantis dan posesif padanya. Ezekiel menjadi sering menciumnya dan dari ciuman itulah berubah menjadi making-out yang sangat panas.
Memang ada beberapa kali mereka terbawa suasana hingga Ezekiel membuka baju Genevee dan mulai mengecup belahan dadanya yang tidak tertutup bra. Hanya saja sebelum semuanya semakin intens, Genevee selalu menghentikan aksi pria itu.
Menurut Genevee keperawanan wanita adalah mahkota seorang wanita, dia hanya ingin melakukannya dengan suaminya dan sebelum dia menikah dengan Ezekiel, tunangannya mau tidak mau harus menahan setiap godaan yang ada karena Genevee ingin memberikannya sebagai kado spesial kepada suaminya pada malam pertama mereka.
Genevee juga sudah memberitahukan alasannya pada Ezekiel dan menyuruhnya untuk menghargai keputusannya tersebut. Pria itu hanya bisa tersenyum pasrah dan mengatakan bahwa dia akan menunggu Genevee untuk menjadi miliknya seutuhnya. Saat itu kupikir aku sudah menjadi wanita terbahagia di planet ini tapi siapa sangka ternyata takdir memiliki rencana lain untuk hidupku.
~•~
[Seaside Finolhu, Maldives]
[Genevee: 27 tahun]
Tahun ini, Ezekiel dan aku memilih melangsungkan pernikahan kami di pulau Maldives/Maladewa karena Maldives sendiri terkenal dengan keindahan pulau dengan pantainya yang sangat menawan, perairannya yang jernih dengan nuansa biru yang indah, pohon palem yang bergoyang, dan pasir putih yang berkilau di bawah langit biru yang indah.
Tempat yang sangat cocok untuk mengucapkan janji suci kami bukan? Selain itu kami juga bisa membuat banyak moment indah di pulau honeymoon ini dan mengabadikannya di memori kami selamanya.
Diantara banyak pulau di Maldives, kami berdua akhirnya memilih Seaside Finolhu menjadi tujuan akhir kami. Resort elegan Finolhu ini terletak di Baa atoll yang berjarak sekitar 25,9 km dari bandara terdekat yang dikenal sebagai Bandara Domestik Dharavandhoo (DRV). Resort ini mudah diakses dengan penerbangan domestik yang dikombinasikan dengan mode antar-jemput speed boat dan dengan transfer pesawat amfibi.
2 hari lalu, Genevee sudah sampai di resort ini melalui penerbangan International dari Bandara Adelaide menuju Bandara Internasional Male lalu dilanjutkan dengan penerbangan domestik ke Bandara Domestik Dharavandhoo (DRV). Waktu tempuh penerbangan dengan pesawat domestik untuk mencapai bandara domestik memakan waktu sekitar 20 menit dan kemudian sisa perjalanan ditutupi oleh transfer speed boat sekitar 30 menit untuk mencapai resort.
Sesampainya di resort, Genevee pun langsung memasuki bungalow atas air yang dipesannya bersama Ezekiel. Di dalam Waterside enchantment ini terdapat tempat tidur ukuran king (2.1x2.1 m / 7x7 kaki), Kamar mandi mewah, Kolam renang air tawar pribadi, akses melihat laut langsung, Shower hujan luar ruangan, Mini Bar dan banyak lagi fasilitas lainnya seperti sebotol sampanye gratis dan fasilitas sambutan khusus pada saat kedatangan; Pilihan pelayaran lumba-lumba satu kali atau pelayaran matahari terbenam; Pijat 50 menit gratis per pasangan dan akses check-in lebih awal dan check-out lebih lambat.
Keesokan harinya Genevee, mamma Isla, Yasmeen dan Mia melakukan spa treatment bersama. Setelah itu Genevee turun ke lapangan pernikahannya besok untuk memastikan semuanya sudah beres dan terkendali.
Hal terakhir yang dilakukannya adalah meminta izin untuk meminjam dapur salah satu restoran disini untuk membuat kue pernikahannya sendiri, itu salah satu impian Genevee untuk membuat kue pernikahaannya sendiri! Setelah menghabiskan waktu sekitar 5 jam akhirnya Genevee pun selesai membuat kuenya, kemudian dititipkannya kue itu di kulkas restoran.
Dengan wajah gembira Genevee pun menghabiskan sisa harinya dengan berkeliling sekitar resort bersama keluarganya.
Kalian mungkin bertanya kemana Ezekiel dan kenapa pria itu tidak datang bersamaku ke pulau Maldives ini....jawabannya adalah ketika Genevee terbang ke Maldives, Ezekiel tiba-tiba meneleponnya dan mengatakan bahwa ada sedikit masalah di kantornya yang harus segera diselesaikannya sehingga membuat tunangannya itu tidak bisa berangkat bareng dengan Genevee. Walaupun Genevee merasa sedikit kecewa mendengar kabar tersebut tapi tidak apa-apa dengan begitu dia bisa memberikan surprise kuenya buat calon suaminya itu.
Kemarin Ezekiel meneleponnya dan memberitahunya bahwa dia akan tiba malam ini di Maldives. Genevee sendiri sudah sangat merindukan pria itu, sayangnya malam ini mereka tidak bisa bertemu karena di keluarga Alterio ada tradisi bahwa sehari sebelum menikah, pengantin pria dan wanita tidak diperbolehkan bertemu, mereka akan dipertemukan kembali besok di altar pernikahan mereka.
Ya kuakui memang terdengar sangat kuno tapi ini adalah tradisi keluarga Italia yang diturunin turun temurun di keluarga Mamma Isla dan Mamma ingin memberlakukannya juga pada anaknya yaitu aku jadilah aku disini sekamar dengan mamma Isla dan sahabat-sahabatku. Lebih tepatnya mereka mau memastikanku supaya aku tidak berlari ke pelukan calon suamiku itu. Aku hanya berharap acara besok akan berjalan lancar.
~•~