Part 12

[Seaside Finolhu, Maldives]

[Genevee: 27 tahun; Ezekiel: 30 tahun]

Hari H yang ditunggu-tunggu akhirnya pun tiba! Pagi-pagi saja Genevee sudah ditarik mamma dan sahabat-sahabatnya untuk sesi dandan bersama para make-up artis profesional yang sengaja diundang sahabat"nya khusus untuk acara pernikahannya hari ini.

"Hari ini Ezekiel Álvarez akan sah menjadi suamiku" pikir Genevee dengan senyum merekah yang sudah menempel di wajahnya.

Setelah make-up berjam-jam akhirnya mereka pun selesai dan saatnya Genevee memakai gaun pernikahannya. Gaun ini sangat spesial bagi Genevee karena gaun ini dirancang khusus oleh sahabatnya Mia seorang fashion designer terkenal di Australia.

Mia sengaja membuat sedikit twist sexy pada gaun sahabatnya untuk mengoda sang mempelai pria dengan menciptakan gaun mermaid semi transparan dengan ukiran-ukiran bunga dan dedaunan yang hanya menutupi aset Genevee.

Gaun ini memiliki design bentuk v di bagian dadanya dengan memamerkan bahu mulus Genevee dan jika dilihat dari depan maka akan terlihat seperti gaun renda mermaid style yang membentuk lekuk tubuh ramping Genevee dengan area belakang yang dipasang dengan kibaran renda-renda yang membuatnya seperti seorang pengantin. Akan dipastikan semua orang yang melihat pengantin wanita tersebut pasti akan terpukau dengan kecantikan gadis itu!

"¡Perfecto!" seru para make-up artisnya sambil mengangguk-nganggukan kepala mereka dengan tatapan setuju.

"¡Eres realmente hermosa Genevee! " ucap Mia sambil tersenyum lebar. ("Kamu benar-benar cantik Genevee")

"dan juga sexyyy. Aku yakin calon suamimu akan segera melahapmu ketika dia melihat gaunmu itu" sambung Yasmeen yang menatapnya dengan tatapan penuh arti dan takjub.

Genevee yang sudah merona pun hanya bisa menyenggol pelan lengan Yasmeen sambil tersenyum malu. Genevee senang mendengar komentar sahabatnya itu tetapi ia juga merasa sedikit gugup jika mengingat bahwa malam ini ia akan melakukan hubungan intim dengan suaminya.

Yang disenggol malah semakin tertawa ketika melihat reaksi sahabatnya ini. Yasmeen tau bahwa Genevee belum pernah melakukan hubungan intim dengan cowok lain jadi wajar saja kalau sekarang muka Genevee sudah seperti kepiting rebus.

"Thank you guys, kalau tidak ada kalian kurasa aku tidak akan menjadi secantik ini. Thank you so much!" ucap Genevee terharu sambil memeluk mereka semua.

"You're welcome Dear" ucap kepala make-up artisnya.

"Anything for you Babe" ucap kedua sahabatnya sambil memeluk Genevee.

Tok tok tok

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Genevee, Yasmeen pun segera melihat siapa yang datang...ternyata yang datang itu adalah Ezekiel.

"Ehh Ezekiel... what are you doing here?" tanya Yasmeen singkat.

"Biarkan aku bertemu Genee sebentar, ada sesuatu yang penting yang harus kukatakan padanya!" ucap Ezekiel serius.

"I am sorry Ezekiel, tapi Bibi Isla menugaskan kami untuk tidak mempertemukanmu dengan Genevee! Bersabarlah sebentar lagi, kau bisa bertemu dengannya di pelaminan nanti! Bye!" ucap Yasmeen sambil berusaha menutup pintu masuk kamar itu.

"No please I need to tell her something!!! Just let me see her!! Please...It's important" ucap Ezekiel berusaha membujuk Yasmeen.

Sebelum Yasmeen sempat menjawab, Genevee yang mendengar percakapan sahabatnya dengan tunangannya akhirnya muncul di balik pintu dan berkata "Yasmeen tidak apa-apa, biarkan Ezekiel masuk".

"Tapi Bibi Isla..." protes Yasmeen terhenti ketika Genevee mengucapkan kata "It's okay...aku yang akan bicara sendiri pada mamma Isla". Setelah itu semua orang yang ada di ruangan tersebut pun beranjak keluar dan memberikan sedikit privasi untuk kedua insan itu.

"Hii calon suamiku! Beberapa hari tidak bertemu, kau sudah kangen padaku ya??" goda Genevee sambil merangkul leher Ezekiel.

Astaga tatapan mata Geneenya membuat Ezekiel semakin tidak kuasa untuk mengucapkan kabar buruk itu. Hari ini tunangannya terlihat sangat cantik dan sexy dibalutan gaun pernikahannya. Ingin rasanya Ezekiel menyeret Genevee ke kamar pengantin mereka dan melakukan segala hal yang ingin dilakukannya pada Geneenya.

"Yeah, you are right. I miss you so much Genee" jawab Ezekiel sambil memeluk erat wanita itu. Pria itu masih belum siap jika Geneenya akan meninggalkannya tapi parahnya sekarang Ezekiel juga tidak bisa menikahi wanita yang dicintainya itu.

"I miss you too E" ucap Genevee sambil memeluk balik tunangannya itu. Rasanya ada sesuatu yang salah dengan Ezekiel! Tidak biasanya pria itu bersikap manja seperti ini. Apa ini yang dinamakan nervous sebelum menikah?

"Kau baik-baik saja E?" tanya Genevee sambil berusaha membuat tunangannya menatap matanya.

Perlahan Ezekiel pun melepaskan pelukan mereka lalu dengan muka serius dan sedihnya pria itu menatap Genevee dan berkata "I am so sorry Genee...aku tidak bisa menikah denganmu".

Awalnya Genevee masih mikir kalau Ezekiel hanya bercanda padanya "Kau jangan bercanda begitu E! Candaan ini sama sekali tidak lucu" ucap Genevee dengan raut ngambeknya sambil menatap raut muka calon suaminya. Melihat pria itu yang tidak kunjung merespon ucapannya membuat Genevee tiba-tiba menjadi takut dengan keseriusan dalam ucapan yang dilontarkan Ezekiel tadi.

"Why? Apa aku melakukan kesalahan sehingga kau membatalkan pernikahan kita?" tanya Genevee dengan raut sedih dan nada tidak percayanya.

"No Baby...you don't do anything wrong! Percayalah keputusan ini kuambil bukan karena dirimu yang melakukan kesalahan apapun padaku! Akulah yang bersalah disini!...Kau bahkan begitu perfect untukku dan percayalah aku sangat sangat mencintaimu Genevee!"

"Than...why? What is the problem? Dan Kesalahan apa yang kau maksud Ezekiel?" tanya Genevee sambil menatap wajah tunangannya.

"I am so sorry Genee...but I have to tell you the truth" ucap Ezekiel lalu mengflash back kejadian sebulan yang lalu.

"Kejadiannya terjadi sebulan yang lalu saat bachelor partyku, aku melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku dengan...dengan meniduri wanita itu...kata demi kata dilontarkan Ezekiel dengan nada penyesalan yang begitu kental di lidahnya...Ezekiel menceritakan semua detail kronologis malam itu kepada Genevee kecuali detail pergulatan panasnya dengan Kiera...dan beberapa hari yang lalu aku baru tau kalau wanita itu sedang hamil dan hasil tes dna menyatakan bahwa akulah ayah dari janin itu...I am so sorry Genee...Aku juga tidak tau bakal jadi seperti ini.

Percayalah satu-satunya hal yang paling tidak ingin kulakukan di dunia ini adalah menyakitimu seperti ini tapi ironisnya akulah yang paling menyakitimu! Aku benar-benar tidak tau harus bagaimana...I really want to marry you and build our future together but...knowing that woman is carrying my own child...I just can't do that to that innocent child." jelas Ezekiel dengan suara tercekatnya.

"...."

"Pleasee...Tolong katakan sesuatu Genee" ucap Ezekiel dengan nada khawatirnya setelah melihat tidak ada reaksi dari tunangannya itu.

"Ok...kalau itu masalahnya... aku bisa maafin kamu E, kau tidak perlu membatalkan pernikahan kita ini! Kita bisa tetap menikah, memulainya dari awal dan aku...aku bersedia menjadi ibu angkat untuk anak itu...kita bisa merawatnya bersama dan akan kubesarkan dia seperti darah dagingku sendiri! Just...please don't give up on us E!" ucap Genevee sambil menahan air mata yang setiap saat bisa terjatuh di pipinya.

"Hmm...??" tanya Genevee penuh harap.

"I...I can't...I'm so sorry Genevee. You...you know the reason why" ucap Ezekiel dengan mata yang mulai kabur oleh air matanya. Ezekiel tau bahwa kata-kata terakhirnya itu akan sangat menyakiti gadis yang sangat dicintainya itu tapi dia juga tidak bisa menikahi Genevee. Fakta yang paling menyakitkan adalah kata-kata menyakitkan itulah yang secara tidak langsung menghancurkan status hubungannya dengan Geneenya.

"...." Genevee tidak tau harus berkata apa lagi, dia tau jika disuruh memilih, Ezekiel pasti akan lebih memilih wanita itu dan anak mereka daripada dirinya karena Ezekiel memiliki riwayat ditinggal pergi oleh Ibu kandungnya sedangkan Ayahnya kembali menikah dan membawa istri barunya (aka Ibu tiri) di kehidupan pria itu. Ezekiel tentu saja tidak mau kejadian yang sama menimpa anaknya bukan? Ditinggal Ibu kandungnya (Kiera) lalu Ayahnya (Ezekiel) yang menikah lagi dengan Ibu tirinya (Genevee)! Sangat Ironis bukan?

Tanpa sadar air mata Genevee pun mengalir di pipinya, hatinya begitu hancur menerima kenyataan ini. Dia hanya bisa berjongkok dan menangis dalam pelukannya sendiri. Kenapa? Kenapa semua Álvarez menyakitinya begitu dalam? Dulu Sebastian dan sekarang Ezekiel...Apa Genevee tidak pantas untuk bahagia??

Ezekiel yang melihat tunangannya menangis pun mencoba untuk meraih pundak Genevee tapi saat di tengah jalan pria itu segera menghentikan aksinya karena dia sadar bahwa dialah yang menyakiti wanita itu. Hatinya terasa sangat sakit ketika melihat wanita yang dicintainya itu menangis karena dirinya.

"Genee..." panggil Ezekiel pelan.

7 menit kemudian saat Genevee merasa nangisnya sudah sedikit mereda, dengan mata sembamnya Genevee pun menatap Ezekiel yang masih setia menunggunya. "Pergilah, aku melepaskanmu. Kuharap kau bahagia dengannya" ucap Genevee sambil menahan tangisnya kemudian melepas cincin tunangannya dan meletakkannya di telapak tangan Ezekiel.

Setelah itu Genevee pun mulai beranjak dari tempat itu, dia tidak sanggup terus berada satu ruangan dengan mantan tunangannya itu. "Mantan" sekarang pria yang dicintainya itu sudah resmi menjadi mantannya. Kenyataan itu begitu menusuk hatinya!

Sebelum Genevee sempat keluar dari kamarnya, tangannya malah dicekal oleh Ezekiel "Genee...Bi..Bisakah kau memaafkanku dan tetap menjadi temanku? ucap Ezekiel dengan nada penuh harap.

Genevee yang masih memungungi Ezekiel hanya bisa menahan isak tangisnya. Kenyataan bahwa pria itu hanya ingin berteman dengannya dan lebih memilih wanita lain dibanding dirinya sangat melukai hatinya tapi Genevee juga tidak boleh egois karena sekarang ada janin yang sangat membutuhkan Ayahnya.

"Please...Genee don't shut me out of your life!" Pinta Ezekiel seraya menggegam erat tangan Genevee.

"I forgive you E...Maybe in the future we can be friend again but not right now. I am sorry...just give me more time please" ucap Genevee sambil melepaskan genggaman pria itu dari tangannya dan berjalan keluar tanpa menoleh lagi ke arah mantan sahabat sekaligus mantan calon suaminya itu.

Entah kenapa ketika Ezekiel melihat punggung wanita yang dicintainya itu pergi meninggalkannya, dia jadi teringat ibunya yang dulu pergi meninggalkannya, dejavu ya itulah yang dirasakannya...rasanya sakit sekali...pertahanan yang daritadi ditahannya pun seketika runtuh. "Maafkan aku Genevee" ucapnya sambil menangis tersedu-sedu.

~•~

[Seaside Finolhu, Maldives]

[Genevee: 27 tahun]

Entah sudah berapa lama Genevee duduk menyendiri di pantai bar yang indah ini. Dengan mata sembam dan gaun pernikahan yang masih melekat ditubuhnya, semua orang yang melihatnya pasti bisa menebak kalau dirinya adalah pengantin yang batal menikah karena tunangannya yang lebih memilih wanita lain daripada dirinya. Miris sekali hidupnya!

Mungkin ada yang bertanya kemana mamma Isla dan sahabat-sahabatnya ketika dia membutuhkan mereka bukan? Biar Genevee yang menjelaskannya!

Untuk mamma Isla, dia sudah kembali ke Australia karena memang awalnya mammanya itu memang sudah membeli tiket pesawat pulang ke Australia setelah acara pernikahannya.

Awalnya ketika mammanya mendengar berita itu, dia sangat marah dan kecewa pada Ezekiel. Mammanya bahkan sudah memutuskan untuk membatalkan niatnya untuk balik ke Australia dan lebih memilih untuk menemani anak semata wayangnya itu. Hanya saja, Genevee-lah yang terus membujuk mammanya untuk tidak mengkhawatirkannya dan memberinya waktu untuk menyendiri dan menenangkan dirinya.

Dengan alasan kuat seperti, banyaknya acara yang memesan kue dari Bakery Alterio dan membutuhkan bantuan mammanya akhirnya mamma Isla pun menyerah dan mengikuti keinginan anak semata wayangnya itu dengan kembali ke Australia.

Setelah berdebat hampir setengah jam, akhirnya mammanya menyerah dan memutuskan untuk pulang asal Genevee berjanji untuk menelepon mammanya setiap hari. Jika Genevee mengingkari janjinya, mammanya tidak akan segan-segan untuk terbang kembali ke Maldives dan menyeretnya untuk pulang bersamanya.

Untuk Yasmeen dan Mia, reaksi mereka ketika mendengar berita itu juga seperti reaksi mamma Isla. Marah dan kecewa berat pada Ezekiel. Awalnya mereka juga ingin menemani Genevee hanya saja entah kenapa takdir sepertinya tidak memihak pada mereka.

Yasmeen tiba-tiba disuruh pulang oleh ortunya karena Ibunya tiba-tiba masuk rumah sakit sedangkan Mia yang berprofesi sebagai fashion designer terpaksa harus kembali ke Australia karena ada masalah pada baju yang diorder seorang billionaire dan orang itu meminta Mia segera pulang memperbaiki pesanannya jika tidak mau tokonya ditutup gara-gara kesalahan kecil yang dibuat Mia. Alhasil dengan sangat terpaksa sahabat karibnya pun harus meninggalkan Genevee dan memberikan ultimatum seperti mamma Isla yakni mengabari mereka.

Itulah alasan mengapa Genevee memilih untuk menyendiri di pantai bar ditemani dengan beberapa gelas alkohol di mejanya. Malam ini Martini dan Whisky adalah teman karibnya! Minum ditemani cahaya bulan dan angin sepoi-sepoi memanglah cara yang manjur untuk menenangkan dirinya.

Genevee sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia cuma akan menangis untuk hari ini saja, ya cukup hari ini saja, menangisi semua kenangan indahnya bersama Ezekiel, cintanya pada pria itu, batalnya pernikahan mereka, hancurnya hubungannya dengan Ezekiel dan semua yang menyangkut dengan mantan tunangannya itu!

Karena besok wanita itu berjanji pada dirinya bahwa ia akan menjadi Genevee yang baru. Genevee yang kembali tersenyum dan melupakan hal-hal buruk yang terjadi padanya. Dia akan berusaha melupakan perasaannya untuk mantan tunangannya itu karena dia adalah gadis yang kuat dan gadis yang tidak akan jatuh hanya karena seorang pria!

Setelah kejadian ini Genevee rasa ia tidak berniat untuk membuka hatinya lagi untuk pria lain. Semua pria yang disukainya hanya bisa menyakiti hatinya! Mungkin Ezekiel memang tidak ditakdirkan untuknya.

~•~

[Alessia: 29 tahun]

"Nona Conti, kami sudah menemukan lokasi keberadaan Tuan Eros!" ucap salah satu anak buah Alessia yang bernama Marco.

"Cepat katakan! Dimana pangeranku itu?" tanya Alessia dengan suara tak sabarnya.

"1 jam yang lalu pesawat pribadi Tuan Eros baru tiba di Bandara Domestik Dharavandhoo Maldives nona dan dari informasi yang kita dapat, Tuan Eros akan menginap beberapa hari di Seaside Finolhu."

"Ini kesempatan yang sangat bagus untuk menjebak Tuan Eros, nona! Selain itu kami juga sudah mendapat info kamar mana yang akan ditempati Tuan Eros selama liburannya. Ini nomor kamarnya!" ucap Marco antusias sambil memberikan secarik kertas yang bertuliskan letak dan nomor kamar Eros di Maldives.

"Kau benar sekali Marco! Aku tidak boleh menyia-yiakan kesempatan emas ini. Akan kupastikan malam ini Eros menjadi milikku!" ucap Alessia dengan senyum penuh kemenangannya.

"Nona, anda masih memiliki waktu satu jam sebelum berangkat ke Maldives. Apa nona perlu sesuatu yang lain? tanya Marco pada Alessia.

"Kerja yang bagus Marco! Suruh Sakira menyiapkan semua pakaianku termasuk lingerie sexyku untuk malam ini! Jangan lupa cari cara apapun untuk campurin obat perangsang ke dalam minuman pangeranku!"

"Aku sudah tidak sabar untuk menjadi milikmu Eros" ucap Alessia dengan senyum licik yang sudah menghiasi wajahnya.

Akhirnya hari ini tiba juga, hari dimana Alessia akhirnya akan bersetubuh dengan Eros! Malam ini Alessia akan memastikan Eros menanamkan semua benihnya ke dalam rahimnya. Anak yang akan dikandungnya nanti adalah senjata terampuh yang akan membawa Alessia masuk ke dalam keluarga Castiglione dan menjadi bagian dari keluarga terkenal itu.

Dari waktu Alessia pertama kali melihat Eros, wanita itu memang sudah jatuh cinta pada pria tampan itu. Eros yang berasal dari keluarga terkemuka di Italia dan pewaris satu-satunya harta keluarga Castiglione hanya menjadi nilai plus yang membuat Alessia semakin ngencar mengenjar pria itu.

Hanya saja mengejar seorang Eros itu tidaklah mudah seperti mengejar pria lain! Pria perfect seperti Eros tentu saja punya banyak pengemar dan tidak sembarang orang bisa berteman dengannya. Untung saja Alessia berasal dari keluarga Conti jadi dia bisa berkenalan dan berteman dengan Eros.

Saingan terberatnya waktu kecil adalah Gemma. Gadis kecil itu selalu mengikuti Eros kemana-mana alhasil selalu menghalangi Alessia untuk berdekatan dengan Eros. Eros yang begitu protetif dengan gadis kecil itu membuat Alessia semakin tidak menyukai Gemma. Seharusnya dia yang mendapat semua perlakuan manis dari Eros bukannya gadis kecil rapuh itu! Tapi ya sudah lah, toh gadis kecil itu sudah hilang dan tidak akan kembali merebut Eros darinya.

Saat mendengar kabar hilangnya gadis kecil itu, Alessia tentu saja sangat senang dengan berita tersebut, ia bahkan segera mempergunakan kesempatan emas itu untuk semakin mendekati Eros. Walaupun awalnya Eros bersikap dingin padanya tetapi seiring berjalannya waktu, akhirnya pria itu luluh juga padanya. Sekarang Alessia sudah berteman dengan Eros, pria itu tidak lagi mencuekannya seperti dulu tetapi mereka juga tidak bisa dibilang akrab... mereka hanya berteman biasa.

Ketika Alessia memantapkan diri dan menyatakan cintanya pada Eros, Pria itu malah menolaknya dengan halus dan mengatakan bahwa dia sudah mempunyai pacar dan hanya menganggap Alessia sebagai temannya dan tidak lebih.

Alessia yang tidak menerima kenyataan pahit ini, berusaha menahan semua emosi dan amarahnya lalu berakting bahwa semua baik-baik saja, ia bahkan membujuk Eros untuk melupakan pernyataan cintanya dan tetap menjadi teman seperti dulu. Untungnya Eros masih mau menjadi temannya dan itu berarti Alessia masih memiliki kesempatan untuk mendapat hati Eros.

Sejak hari itu, Alessia menyuruh anak buahnya mencari tau semua hal tentang kekasih Eros yang ditaunya bernama Iris. Pas tau gadis itu adalah seorang model terkenal dan memiliki body yang ramping dan sexy membuat Alessia semakin membenci wanita itu. Dia iri pada Iris yang memiliki body perfect dan Iris yang bisa mendapat perhatian & hati Eros.

Dengan segala cara dia berusaha mencelakai wanita itu tetapi semua rencana-rencananya malah membuat Eros semakin dekat dengan Iris. Yang lebih parahnya lagi wanita itu bahkan berani tidur dengan Erosnya. Seharusnya kan cuma Alessia yang boleh menikmati dan memuaskan tubuh pria pujaannya karena Eros hanya miliknya! Tidak ada yang boleh mengambil pria itu darinya!

2 tahun lamanya Alessia mencari kesempatan untuk melenyapkan kekasih Eros itu dan akhirnya pada hari itu dia berhasil membayar seorang pencuri dengan uang yang sangat banyak dan menyuruh orang itu untuk mencelakai Iris.

Kejadian itu terlihat sangat alami, walaupun pencuri yang disewanya sudah ditangkap polisi tetapi Alessia tentu saja tidak mau jika tiba-tiba pencuri yang disewanya tak sengaja membuka mulut dan mengungkapkan bahwa Alessia adalah dalang dibalik semua musibah yang menimpah Iris. Maka dari itu sebelum pencuri sewaannya berhasil sampai di kantor polisi, Alessia sudah memerintah anak buahnya untuk melenyapkan seisi mobil itu termasuk 3 polisi di dalamnya, membuat mereka seolah-olah mengalami kecelakaan padahal anak buahnyalah yang mengsabotase mobil polisi sehingga terjadilah kecelakaan tragis itu.

Dan yang paling membuat Alessia senang adalah kabar bahwa tubuh Iris yang tidak ditemukan dan dinyatakan meninggal oleh pihak polisi. Walaupun Alessia merasa sedikit tidak tega melihat Eros yang begitu sedih tetapi Alessia tidak menyesal dengan keputusannya. Dia yakin setelah ini tidak akan ada yang menghalanginya lagi untuk mendapat Erosnya.

Memang benar selama 2 tahun ini Eros memang tidak menjalin hubungan dengan siapapun kecuali sesekali bertemu wanita-wanita yang dijodohkan mammanya Eros. Hanya saja Eros ya seperti Eros dia bahkan tidak peduli dengan wanita-wanita itu.

Alessia malah merasa senang melihat Eros yang cuek dan dingin terhadap wanita lain tetapi Alessia juga merasa ada sesuatu yang berbeda dari Eros...walaupun masih ramah dan baik terhadap semua orang tetapi Alessia bisa melihat bahwa sekarang mata pria itu terlihat sangat kosong dan redup, tidak ada lagi senyum alami yang terukir di muka pria itu. Kalaupun senyum itu pun senyum yang dipaksakan Eros.

Ingin sekali Alessia menjadi wanita yang bisa mengubah Eros menjadi Eros yang dulu, Eros yang murah tersenyum, suka bercanda dan bukan Eros yang workaholic seperti 2 tahun belakangan ini.

Setelah kejadian tragis itu, Alessia tentu saja mempergunakan kesempatan berdekatan Eros dengan baik. Dia sering menghibur Eros, mengajaknya minum, mendengar keluh kesahnya waktu mabuk, jalan-jalan, dll.

~•~

Flashback🏃🏻‍♀️

Masih teringat jelas di benak Alessia ketika Eros masih dalam kondisi terburuknya, Alessia sengaja membuntuti Eros ke dalam salah satu klub malam terkenal di Italia. Malam itu Alessia tau bahwa Eros pasti bakal mabuk seperti biasanya dan dia sengaja memakai dress sexy satin merahnya yang memperlihatkan sebagian dada besarnya dan paha mulusnya untuk mengoda Eros.

Alessia tau bahwa jika dia memiliki anak dari Eros maka mau tidak mau ortu Eros bakal memaksa Eros untuk menikah dengannya karena Alessia tau betul selama beberapa tahun belakang ini mamma Eros yang terus menerus menjodohkan Eros dengan wanita-wanita pilihan mammanya, tujuannya ya cuma satu yakni segera mendapat cucu untuk keluarga Castiglione yang akan mewarisi semua harta keluarga Castiglione yang sekarang sudah menjadi harta Eros.

Alessia tentu saja tidak akan melepas kesempatan emas ini, malam di klub malam itu dimulai dengan Alessia yang berpura-pura bertemu dengan Eros di bar lalu duduk di samping kursi Eros dan berpura-pura menemani Eros minum sambil mendengar keluh kesah pria itu.

Seorang Alessia tentu saja tidak tinggal diam! Sambil terus menerus menambah alkohol berat pada gelas Eros, Alessia pun melancarkan aksi godaannya dengan sengaja lebih mencondongkan tubuhnya ke arah Eros sehingga pria itu bisa melihat jelas belahan payudaranya yang besar itu. Dress merahnya tentu saja sangat mendukung aksi Alessia itu, aksinya memamerkan bahu dan kaki mulusnya membuatnya semakin sexy di mata semua orang yang melihatnya.

Alessia yakin walaupun Eros tidak memiliki perasaan apapun padanya tetapi kali ini Eros akan jatuh kedalam godaannya. Cowok mana sih yang akan tahan jika ada wanita sexy di depannya apalagi Alessia sudah menyuruh orang suruhannya untuk mencampurkan obat perangsang pada minuman Eros.

Sebenarnya Alessia tahu kalau saja Eros masih sadar dia akan menjadi salah satu pria terlangkah yang akan menyia-nyiakan tubuh Alessia ini tetapi sekarang Erosnya itu sedang dalam pengaruh obat perangsang, kondisi Eros yang sedang patah hati dan hanya memiliki Alessia disisinya membuat semua godaan Alessia sepertinya akan berhasil.

Alessia bisa melihat bahwa obat perangsang tersebut sudah mulai bereaksi pada tubuh Eros. Lihat saja sekarang, sambil masih meracau, sesekali Alessia menangkap mata Eros yang secara diam-diam menatap payudaranya yang terbuka. Tubuh pria itu juga terlihat gelisah dan gerah di tempat duduknya. Setiap kali Eros menatap dada Alessia, pria itu selalu berusaha menetralkan pikirannya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya seolah-olah mengusir pikiran kotor yang ada di benaknya.

Alessia yang senang melihat godaannya berhasil akhirnya memberanikan diri meraih tangan Eros dan didekatkannya tangan Eros ke area dadanya sehingga sekarang telapak tangan besar pria itu sudah menangkup dada besar Alessia. "Touch me Baby! I know you want it" goda Alessia di telinga Eros dan seperti tersihir oleh ucapan Alessia, tanpa sadar Eros pun meremas pelan payudara besar Alessia yang setengahnya masih tertutup dress satin tersebut.

Alessia yang merasakan sensasi nikmat itu pun mengeluarkan desahan pertamanya, didekatkannya dirinya kearah Eros dan tanpa menunggu lama lagi Alessialah yang menyatuhkan bibir mereka. Eros yang dibawah pengaruh obat perangsang hanya bisa membalas semua ciuman dari wanita disampingnya, saat ini kepalanya sangat pusing, tubuhnya terasa sangat panas dan satu hal yang diinginkannya adalah segera mendapat pelepasannya.

Beberapa saat kemudian entah bagaimana caranya, mereka sudah berada di salah satu kamar di klub malam itu. Entah kamar siapa ini, yang Alessia tau sekarang dirinya sudah setengah bugil dengan keadaan merebah di tempat tidur dengan Eros yang berada diatas tubuhnya dan sedang mecumbui belahan dadanya.

Obat perangsang itu begitu kuat hingga mengaburkan pandangannya, Eros bahkan tidak sadar bahwa tubuh yang sedang dicumbuinya adalah tubuh Alessia. Yang Eros tau, sekarang dibawahnya ini adalah seorang wanita jalang dengan tubuh sexy yang susah dielaknya. Baru saja tangannya mau bergerak kebawah, tiba-tiba pintu kamar mereka terbuka dan berdirilah ketiga sahabatnya itu.

Alessia yang sedang mendesah pun akhirnya segera melihat ke arah pintu kamar yang tiba-tiba terbuka yang memperlihatkan keberadaan trio sahabat Eros, siapa lagi kalau bukan Elliot, Arthur dan Alvaro.

"Sial kenapa mereka bisa datang?"

"Lagi-lagi rencanaku hancur lagi!" pikir Alessia dalam hati.

Saat itu ketiga sahabat Eros langsung menarik Eros dan membawanya segera pergi dari kamar itu, sedangkan Alessia hanya berakting seolah-olah dirinya juga sedang mabuk dan menelungkupkan dirinya ke arah bantal sehingga menutupi tubuh depannya yang sudah setengah bugil.

Setelah mendengar pintu ditutup, Alessia pun menghentak-hentakkan kakinya ke kasur dan mengumpat "Ahhkkk...Sial! Kalau saja mereka tidak datang aku pasti sudah bersetubuh dengan Eros!". Baru saja Alessia mencondongkan tubuhnya kebawah untuk memungut dress merahnya yang berada dekat pintu, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan masuklah seorang pria seumuran ayah Alessia.

"Deg deg deg... siapa pria ini?"

"Apa ini kamarnya?" pikir Alessia yang tiba-tiba merinding. Tanpa sadar dress yang dipegang Alessia pun terjatuh ke lantai, dia yang sadar bahwa dirinya setengah bugil pun akhirnya berusaha menutup payudaranya dengan kedua tangannya.

~•~