•••MATURE CONTENT 21+•••
Cerita selanjutnya mengandung konten dewasa!!! Harap bijak dalam membacanya dan tidak dianjurkan untuk anak dibawah umur 🔞
Note: Cerita ini hanya pure imajinasi dan khayalan dari penulis, jika ada adegan yang salah atau merasa terganggu dengan adegan dalam cerita boleh di-skip bagian ini 🔚
.
.
.
[Alfonso: 49 tahun; Alessia: 29 tahun]
Mata pria itu menatap intens setiap gerak gerik wanita di depannya. Dia tidak menyangka bahwa ketika dia masuk ke kamar sewaanya, dia akan menemukan wanita setengah bugil yang memperlihatkan aset sexynya. Ditatapinya setiap lekuk tubuh wanita itu dari kaki jenjangnya, pinggul lebarnya, perut ratanya hingga wajah cantiknya.
Walaupun wanita itu berusaha menutupi payudaranya dengan tangan munggilnya tetap saja Alfonso bisa melihatnya karena ukurannya yang besar dan padat membuat Alfonso seketika membayangkan bagaimana rasanya jika tangan besarnya yang menangkup payudara besar itu? Ingin sekali rasanya Alfonso melumat puting merah jambu itu! Membayangkannya saja sudah membuat junior Alfonso menegang apalagi jika dia merasakannya.
"Hari ini memang hari keberuntunganku!" pikir Alfonso senang.
Dengan tekad baru Alfonso pun akhirnya mengunci pintu kamarnya, mendekatkan dirinya pada wanita itu sambil membuka kancing kemejanya. Alessia yang melihat tingkah pria tua itu pun tiba-tiba berubah panik dan berteriak "Kau...kau mau apa? Jangan mendekat!" ancamnya sambil mundur ke belakang.
Sayangnya ancaman gadis itu tidak memiliki efek apapun pada dirinya. Alfonso malah semakin bergairah melihat gadis itu yang terus mundur dan akhirnya kaki wanita itu tersandung kasur di belakangnya dan berakhir terjatuh dengan posisi melentang di kasur empuknya itu.
Melihat itu, Alfonso langsung mengambil kesempatan emas itu dengan menempatkan tubuhnya diatas tubuh polos gadis itu, mencengkeram kedua tangan gadis itu diatas kepalanya dan dengan kaki Alfonso menjepit kedua paha wanita itu sehingga mau bagaimana pun wanita itu meronta, wanita itu tetap tidak bisa menggerakkan kaki dan tangannya.
Wanita itu semakin berteriak histeris saat Alfonso berhasil mengikat tangan wanita itu pada kerangka tempat tidur. "Kau tidak bisa melakukan ini padaku! Lepaskan dasi ini brengsek!" tangis Alessia dengan penuh amarah. Dia tidak menyangka bahwa hari ini dirinya akan diperkosa oleh pria seumuran ayahnya. Seharusnya Eroslah yang berada di posisi pria tua ini bukannya sebaliknya! Kenapa jadi seperti ini? Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Keperawanannya hanya milik Eros!
"Jauhkan mulutmu dari leherku pria tua! Lepaskan aku!" teriak Alessia semakin keras saat pria itu mencium lehernya, melumat bahkan menggigitnya. Alessia sudah berusaha meronta-ronta supaya tubuhnya bisa terlepas dari ikatan dasi dan tubuh pria tua yang menindihnya ini tetapi tenaga pria tua itu jauh lebih kuat darinya. Semua usahanya terlihat semakin sia-sia saja.
Alfonso yang sedikit kesal dengan teriakan gadis yang memanggilnya "pria tua" itu pun memberikan kecupan-kecupan pada daun telinga gadis itu lalu berbisik "Jangan berkata begitu sayang karena mulut pria tua inilah yang malam ini akan memuaskanmu" lalu dijilatnya setiap lekuk telinga dan leher gadis itu.
Semakin lama kecupan dan lumatan yang dilakukan pria itu pada tubuhnya, semakin Alessia tidak bisa meronta. Parahnya lagi tubuh Alessia malah menikmati semua yang dilakukan pria tua itu pada tubuhnya. Mulutnya bahkan menghianatinya dengan mengeluarkan desahan-desahan erotis yang semakin lama semakin kencang, apalagi saat pria tua itu mulai menyedot dan memainkan payudara besar milik Alessia.
"Aaahhhh...nghhhmmp" desah Alessia tak bisa menahan sensasi nikmat tersebut.
Semakin lama tangan Alfonso semakin turun kebawah kemudian berakhir dengan Alfonso yang merobek celana dalam Alessia lalu dimasukannya jari-jarinya kedalam milik Alessia dan dikocoknyalah dengan ritme cepat. Alessia yang baru pertama kali merasakan kenikmatan itu pun tanpa sadar semakin melebarkan kakinya seolah-olah memberi akses lebih untuk Alfonso melakukan apapun pada dirinya.
Reaksi wanita sexy itu membuat Alfonso semakin bergairah, membuatnya semakin membenamkan kepalanya ke paha dalam wanita itu, dijilatnya area intim Alessia, dimainkannya dengan lidahnya hingga wanita itu bergetar dan mengeluarkan organisme pertamanya.
Alessia terus mendesah saat pria itu bermain-main di area intimnya. Saat dia mengeluarkan cairan pertamanya rasanya sangat lega, apalagi ketika lidah pria tua itu menghisap dan menjilat habis semua cairan yang dikeluarkannya. Jari-jari ajaib pria tua itu begitu lihai bermain di area intimnya, membelai dan mengocoknya dari dalam sampai Alessia tidak mampu berkata apa-apa selain mengeluarkan desahan desahan aneh yang belum pernah dilakukannya seumur hidupnya itu.
Untuk sesaat Alessia merasa pria tua itu berhenti dari kegiatannya, dibukanya matanya dan Alessia melihat pria tua itu sedang melepas celananya kemudian boxernya. Pemandangan yang dilihatnya sekarang sedikit mengagetkan dirinya pasalnya dia tidak pernah melihatnya sebelumnya dan ukuran junior pria itu sangatlah panjang dan besar.
Alfonso yang melihat reaksi gadis itu seketika tau bahwa gadis didepannya ini baru pertama kali melihat junior seorang pria dan kemungkinan besar gadis di depannya masih perawan dan itu semakin membuatnya bergairah. Bagaimana tidak? Perawan berarti belum pernah disentuh oleh pria lain bukan? Itu berarti dia adalah pria pertama untuk gadis sexy ini dan Alfonso akan memastikan bahwa malam ini dia akan memuaskan gadis sexy di kasurnya ini.
"Siapa namamu gadis sexy?" tanya Alfonso sambil membelai pipi gadis itu.
"A..Alessia" ucap Alessia masih belum sadar dari syoknya.
"Alessia" gumam Alfonso dengan lidahnya. "Nama yang bagus untuk gadis cantik sepertimu"
"Namaku Alfonso. Saat mendesah kau boleh meneriaki namaku" bisik Alfonso pada telinga Alessia. Dikulumnya lagi payudara besar Alessia sambil melebarkan paha Alessia kemudian mengposisikan dirinya, lalu dengan sekali dorongan kuat seluruh junior Alfonso pun masuk menerobos dinding perawan Alessia.
Alessia yang tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa itu hanya bisa meraung kesakitan dan berusaha mendorong pria tua itu menjauh dari area intimnya. "Aww....Sakittt" gumam Alessia sambil mengeluarkan air matanya.
"Maafkan aku sudah menyakitimu sayang...kupastikan padamu sakit ini hanya sebentar saja, setelah itu kau akan merasakan kenikmatan yang luar biasa sayang" ucap Alfonso sambil mengusap air mata Alessia kemudian mencium panas bibir wanita itu.
Alessia hanya bisa mengangguk dan membalas semua ciuman dari pria tua ini lalu dirasakannya pergerakkan pada area intimnya. Walaupun awalnya masih terasa sangat sakit tapi lama kelamaan sakit itu berubah menjadi kenikmatan yang tak terungkapkan. Menit demi menit berlalu...hanya ada desahan nama Alfonso yang terdengar di setiap penjuru ruangan kamar itu. Semakin cepat Alfonso bergerak semakin nikmat pula kenikmatan yang dirasakan Alessia hingga akhirnya keduanya meledak disaat yang bersamaan.
Sudah lama Alfonso tidak merasakan kepuasan seperti ini, kepuasan yang hanya bisa diberikan mantan istrinya. Karena kesalahan fatal yang dilakukannya di masa lalu membuat istrinya memutuskan untuk meninggalkannya dan Alfonso yang merasa bersalah atas kesalahan yang dilakukannya mau tidak mau harus rela kehilangan istri tercintanya itu.
Sejak bercerai dengan istrinya itu, bukannya Alfonso tidak pernah melakukan hubungan intim dengan wanita lain. Malah dia sering datang ke klub malam dan bermalam dengan jalang-jalang disana hanya saja tidak ada wanita yang bisa memuaskannya seperti mantan istrinya itu dan setelah bertahun-tahun akhirnya wanita yang bernama Alessia ini bisa memuaskan dirinya.
Kesempatan ini tentu saja tidak akan disia-siakan seorang Alfonso, malam itu entah tenaga dari mana Alfonso sampai melakukan 4 ronde dengan wanita itu dan di setiap rondenya Alfonso selalu mendapat pelepasan yang sangat memuaskan. Sedangkan wanita sexy di bawahnya ini sudah lemas terkapar di kasur Alfonso sejak pelepasan terakhirnya.
Setelah melepaskan pelepasan terakhirnya di dalam Alessia, Alfonso pun akhirnya mengakhiri aktivitasnya dan memutuskan untuk tidur dengan memeluk tubuh sexy Alessia. Di pagi hari menjelang subuh, Alessia yang sudah bangun pun pelan-pelan memungut semua barang dan pakaiannya lalu langsung kabur dari kamar itu. Ini kesalahan terbesar yang pernah diperbuatnya! Bagaimana bisa dia menyerahkan keperawanannya pada pria tua itu!
~•~
Walaupun malam itu Alessia mendapatkan kenikmatan luar biasa dari pria tua itu tetapi dia tetap kesal pada dirinya yang tidak bisa menahan sentuhan dari Alfonso dan malah memberikan v card nya yang seharusnya diberikan Alessia pada Erosnya.
Rencananya malam itu memang gagal tapi tidak berarti malam ini akan gagal juga bukan? Misinya kali ini harus berhasil, Alessia harus mendapat benih dari Eros dan mengandung keturunan Castiglione! Dia tidak mau mengulang kesalahan yang sama lagi dengan mengandung anak dari pria tua itu!
Setelah malam kenikmatan yang didapatnya dari pria tua itu, beberapa minggu kemudian Alessia memang dinyatakan hamil oleh dokter pribadinya. Bagaimana tidak hamil coba? Malam itu Alfonso melakukannya 4 ronde saat dirinya sedang dalam keadaan subur, belum lagi semua pelepasan itu dilepaskan Alfonso di dalam rahimnya. Alessia baru menyadari bahwa pria tua itu tidak memakai pengaman saat dia dinyatakan hamil 3 bulan oleh dokter pribadinya.
Saat itu semuanya sudah terlambat, dia sudah tidak bisa menggugurkan kandungannya yang sudah mulai membesar itu. Karena Alessia tidak mau melihat kekecewaan ortunya terhadapnya akhirnya dia memutuskan untuk membohongi keluarganya dan bilang bahwa pekerjaaannya sebagai model mengharuskannya pindah 1 tahun ke Amerika untuk mengikuti pelatihan khusus disana.
Untungnya ortu Alessia adalah tipe ortu yang tidak terlalu memperdulikan anaknya jadi semua rencana Alessia pun berjalan lancar. Selama satu tahun itu ortunya bahkan tidak mencarinya atau mengunjunginya dan itulah yang memang diharapkan Alessia karena kalau jika ortunya datang pas dia tengah hamil besar, entah masalah apa lagi yang akan terjadi padanya!
Sejak dulu ortu Alessia memang tidak terlalu memperdulikan Alessia. Ayahnya selalu sibuk di kantor, entah itu sibuk kerja atau sibuk meniduri seketarisnya itu sedangkan Ibunya sama saja seperti Ayahnya setiap hari pasti selalu membawa pulang pria asing untuk ditidurinya. Hubungan kedua ortunya memang sangat rumit, mereka saling mencintai tetapi mereka juga sepakat untuk melakukan open marriage dimana kedua ortunya mengizinkan pasagannya untuk melakukan hubungan intim dengan orang lain.
Alessia sendiri mempunyai 1 kakak tiri laki-laki dan 1 adik tiri perempuan. Semua saudaranya itu adalah anak dari Ayahnya dengan wanita lain dan Ibunya dengan pria lain tapi cuma Alessia lah anak satu-satunya dari anak dari kedua orang tuanya. Dimata publik keluarga Conti itu cuma memiliki 1 anak yaitu Alessia Conti, saudaranya yang lain bahkan tidak mendapat marga Conti di belakang nama mereka. Itulah kesepakatan yang dibuat kedua ortunya saat mereka memutuskan untuk melakukan hubungan open marriage ini.
Yang tau bahwa anak-anak itu adalah anak dari kedua ortunya dengan orang lain hanyalah Alessia, kakek dan nenek dari pihak Ayahnya. Saudara tirinya itu memang diakui anak oleh kedua ortunya di rumah tetapi tidak ketika di publik. Beruntungnya mereka masih dibekali finansial oleh kedua ortu Alessia baik itu dalam studi, uang saku, hingga kebutuhan sehari-hari.
Setelah mengandung 9 bulan lamanya, Alessia akhirnya melahirkan anak pertamanya di salah satu rumah sakit di Amerika. Saat itu yang menemaninya hanyalah Marco anak buahnya, dia adalah satu-satunya orang yang dipercayai Alessia di dunia ini.
Marcolah yang selama ini menjaganya, memenuhi semua kebutuhannya selama kehamilannya termasuk melayaninya saat hormonnya tidak stabil baik itu saat dirinya ngidam sesuatu hingga hormon kehamilan yang dirasakan Alessia saat ingin melakukan hubungan intim dengan seseorang.
Marcolah yang memberikan kepuasan pada tubuhnya, dia jugalah yang menemani Alessia saat proses melahirkan, menggenggam tangannya dan memberi semangat untuknya saat Alessia berusaha mendorong bayinya keluar dari rahimnya itu.
Tidak heran jika semua dokter dan perawat di rumah sakit mengira bahwa Marcolah Ayah dari anak Alessia. Alessia sendiri tidak peduli dengan apa kata orang lain, yang dipedulikannya sekarang hanya segera mengeluarkan bayi itu dari perutnya supaya dia bisa melanjutkan misinya pada Eros.
Alessia sendiri melahirkan seorang anak perempuan yang sangat cantik yang diberi nama Folessia Clark. Nama depannya diambil dari perpaduan nama Alfonso dan Alessia dan nama belakangnya diambil dari surnamenya Marco karena Alessia tidak tau surnamenya Alfonso dan tidak mungkin juga dia mengunakan surname Conti untuk bayinya itu. Bisa-bisa Ayahnya langsung melacak keberadaan bayinya itu dan membuat semua rencananya hancur berantakan.
Selama 2 bulan setelah melahirkan Folessia, sambil memulihkan tubuhnya Alessia sendiri memberikan full waktunya untuk menemani bayi perempuannya itu, menyusuinya, memberinya kasih sayang layaknya seorang ibu pada umumnya karena Alessia tau bahwa sebentar lagi dia akan berpisah dengan bayinya itu. Bagaimana pun juga bayi itu terlahir dari hubungan yang tidak diinginkannya. Karena adanya bayi itu Alessia harus kehilangan 1 tahun waktu berharganya yang seharusnya dipakainya untuk mengejar Eros.
Untuk mengapai impiannya menjadi nyonya Castiglione, Alessia harus rela mengorbankan bayi perempuannya itu! Bayi itu hanya akan menjadi penghalang dirinya untuk mendapatkan Eros! Maka dari itu setelah 2 bulan berlalu, Alessia akhirnya membekukan hatinya dan menyuruh Marco untuk membawa bayi perempuannya itu ke salah satu panti asuhan di California. Sudah waktunya dia kembali menjadi Alessia Conti yang mengejar Eros!
Setahun lamanya Alessia kembali mendekati Eros, tetapi semua rencananya untuk menyetubui Eros selalu gagal karena Eros yang tiba-tiba berubah menjadi workaholic. Tiap hari bekerja tanpa henti, hal itu tentu saja membuat Alessia merasa sedikit frustasi untuk melanjutkan misinya itu tapi bukan namanya Alessia jika dia berhenti di tengah jalan! Pengorbanan besar yang telah dilakukannya di Amerika harus menghasilkan buahnya! Eros harus menjadi miliknya!
Ketiga sahabat Eros itu adalah salah satu kendala dirinya menjadi nyonya Castiglione! Ingin sekali rasanya Alessia meleyapkan mereka tetapi Alessia tau keluarga sahabat" Eros itu adalah keluarga yang berpengaruh di Italia, tidak sembarang orang bisa menyentuh mereka. Alessia masih tau batas siapa orang yang boleh disentuhnya dan tidak boleh disentuhnya dan mereka bertiga itu termasuk orang yang tidak boleh disentuhnya.
Untungnya kesempatan yang sudah lama ditunggunya akhirnya pun tiba dan disinilah Alessia sekarang di salah satu bar di Maldives. Malam ini dia sudah menyiapkan lingerie seksi yang sudah dipakaian di dalam Satin Mini Dressnya yang disiapkannya khusus untuk mengoda Eros.
Kali ini rencananya harus berhasil, Alessia juga sudah memastikan bahwa ketiga sahabat Eros itu tidak menemani Eros ke Maldives dan untuk memastikan bahwa Eros akan menyetubuinya, Alessia sudah menyuruh Marco mencampurkan obat perangsang pada minuman di kamar Eros.
Alessia sendiri sedang menunggu Eros yang entah pergi kemana, sambil menunggu Eros pulang Alessia pun pergi ke bar untuk meminum 2 gelas whisky dengan maksud menghilangkan kegugupannya saat melakukan hubungan itu dengan Eros. Walaupun dia sudah bukan perawan lagi tetapi Alessia tetap bisa gugup mengingat sebentar lagi pria yang dicintainya akan menyentuhnya.
~•~
Di ujung bar itu, Alfonso yang sedang menikmati pesta ultah temannya itu tiba-tiba melebarkan matanya ketika melihat Alessia yang sedang duduk di salah satu meja bar. Awalnya Alfonso sedikit tidak yakin bahwa wanita sexy itu adalah Alessianya karena seingat Alfonso temannya ini sudah meng-booking satu gedung bar ini untuk merayakan pesta ultah mereka, yang Alfonso tau hari ini hanya bar di pantai yang khusus dibuka untuk umum jadi kenapa wanita itu ada disini?
"Apa Alessia diundang juga ke ultah temannya ini?" pikir Alfonso sambil terus melirik wanita sexy itu. Setelah menatap Alessia sekitar 10 menit, Alfonso akhirnya mengambil kesimpulan bahwa wanita itu tidak diundang oleh temannya ini karena dari penelitiannya selama 10 menit itu Alessia hanya duduk sendiri sambil meminum whiskynya.
Mata Alfonso terus menatap intens setiap lekuk tubuh wanita itu, dijelajahinya tubuh Alessia dari atas sampai bawah, dia tidak menyangka setelah 2 tahun dia mencari wanita itu akhirnya dia menemukannya juga. Betapa rindunya dia dengan tubuh sexy Alessia, semakin dilihat wanita itu semakin cantik saja belum lagi dress satin yang dipakaian sekarang, terlihat sangat sexy dan membuat gairah Alfonso semakin memuncak. Malam ini akan Alfonso pastikan tubuh Alessia akan menjadi miliknya lagi!
Tak lama kemudian dia melihat Alessia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah bungalow. Alfonso tentu saja mengikuti wanita itu karena bagaimana pun juga wanita itulah yang sudah membuat miliknya setegang ini.
"Merda! Aku tidak bisa menunggu lagi!" ucap Alfonso sambil menarik tangan Alessia dan menggendongnya ke bungalownya yang kebetulan baru dilewati mereka.
Alessia yang sudah setengah mabuk akhirnya memutuskan untuk pulang ke kamar Eros. Saat dia sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang yang menariknya dan mengendongnya dari belakang. Saat Alessia melihat siapa yang mengendongnya entah yang dilihatnya benar atau salah tapi yang saat ini sedang dilihatnya adalah sosok Eros yang sedang mengendongnya ke bungalow mereka.
Betapa bahagianya dirinya ketika menyadari bahwa itu adalah Eros. Tanpa pikir panjang lagi Alessia langsung mendaratkan ciumannya pada pria itu, ciuman yang sangat mengairahkan bagi mereka berdua.
Setelah memasuki bungalownya, Alfonso langsung membanting tubuh Alessia ke kasur empuknya lalu dengan gerakan cepat melepaskan semua pakaiannya dan merobek kasar dress satin Alessia. Pemandangan tubuh seksi Alessia sungguh membuat Alfonso ingin segera menerkamnya, tubuh Alessia inilah selalu dirindukannya selama 2 tahun belakangan ini.
Bercinta dengan Alessia sampai pagi adalah misi Alfonso untuk saat ini. Dia yang sudah lama tidak dipuaskan segera melepaskan lingerie sexy yang dipakai Alessia lalu terpampanglah dua bukit kembar besar yang selalu muncul di mimpinya. Entah kenapa Alfonso merasa 2 tahun tidak bertemu dengan Alessia, membuat payudara wanita itu semakin besar saja, badan Alessia pun semakin montok dan berisi sehingga membuatnya semakin sexy saja di mata Alfonso.
Tanpa menunggu lama lagi Alfonso langsung meremas dan mengulum bukit kembar itu lalu disusul dengan tangannya yang sudah menari-nari di dalam area intim Alessia, merabanya, menjamah tubuh Alessia hingga yang terdengar di seluruh bungalow kamar mereka hanyalah desahan-desahan erotis keduanya.
Alfonso berdiri teguh pada misinya kali ini, dia benar-benar meluapkan semua kerinduannya dengan non-stop bercinta dengan Alessia. Entah itu di sofa, lantai, kamar mandi, kasur, hingga jendela bungalownya pun terdapat bercak cairan cinta mereka. Saat ini walaupun wanita itu sudah lemas dan hampir tidak sadarkan diri, Alfonso masih saja menghujamkan juniornya kedalam milik Alessia hingga kenikmatan itu kembali menghantamnya dan meledaklah pelepasan dahsyatnya yang sudah entah keberapa kalinya ia semburkan ke dalam milik wanita sexy itu.
Alessia hanya bisa mengerang nikmat saat merasakan cairan hangat yang disemprotkan kedalam dirinya bahkan sangking penuhnya ada yang mengalir dari area intimnya. Dia yakin kali ini dia akan hamil anaknya Eros! Malam ini mereka sudah bercinta ber-ronde-ronde sampai Alessia sendiri pun sudah tidak bisa menghitungnya lagi.
Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit dan lemas tapi demi mendapat cucu untuk keluarga Castiglione, Alessia rela melakukannya berkali-kali dengan Eros karena benih-benih inilah yang akan membawanya masuk ke keluarga Castiglione.
Setelah melakukan beberapa ronde lagi akhirnya Alfonso menghentikan semua kegiatannya. Dipeluknya erat tubuh polos Alessia dari belakang. Alessia hanya bisa tersenyum saat merasakan pelukan dari Eros. Sebelum matanya benar-benar terpenjam suara terakhir yang didengarnya adalah suara Alfonso yang berkata "Aku menemukanmu sayang" lalu semuanya berubah hening.
~•~
Subuh menjelang pagi Alfonso kembali menyatuhkan tubuh mereka. Alessia yang masih lemas hanya bisa menerima semua sentuhan dan belaian dari pria itu. Sangking lemasnya Alessia bahkan tidak membuka matanya dan hanya menerima semua kenikmatan itu. Dia sendiri tidak menyangka seorang Eros bisa melakukan ini padanya, tenaga pria itu sungguh luar biasa! Eros bahkan bisa memberinya semua kenikmatan dahsyat yang dulu pernah dirasakannya dengan Alfonso.
Alfonso memang pernah memberikannya kenikmatan yang terkadang masih dirindukannya, tapi malam ini merupakan rekor sejarah di hidup Alessia. Dia tidak pernah bercinta non-stop seperti ini. Eros memberikannya kenikmatan yang jauh lebih dahsyat daripada semua pria yang pernah menyentuhnya. Walaupun sudah lemas tetapi setiap sentuhan yang diberikan pria itu selalu membangkitkan sesuatu di dalam diri Alessia, membuatnya terus menginginkan sensasi itu pada tubuhnya.
Setelah percintaan terakhir mereka, Alfonso akhirnya benar-benar membiarkan Alessia untuk beristirahat dengan tidak melepaskan juniornya dari milik Alessia karena dia tau bahwa jika dia mengeluarkannya sekarang maka juniornya akan kembali menegang saat melihat tubuh sexy Alessia dan akan berakhir dengan Alfonso yang kembali bercinta dengan wanita itu.
Bukannya Alfonso tidak mau bercinta lagi dengan Alessia, hanya saja dia yakin saat bangun nanti kemungkinan besar wanita itu sudah tidak dapat berjalan dan butuh berhari-hari untuk menyembuhkan luka dan nyeri di tubuh Alessia itu.
Tepat seperti yang dipikirkan Alfonso, pagi itu Alessia memang merasakan sakit dan nyeri di area intimnya. Dia bahkan sampai tidak bisa berjalan dengan normal dan lebih parahnya lagi dia hampir pingsan saat dia mengetahui bahwa yang bercinta dengannya bukanlah Eros melainkan Alfonso pria tua itu lagi!
Entah apa yang harus dilakukannya sekarang, beberapa minggu lagi benih-benih kemarin itu pasti sudah menjadi janin di perutnya! Sebelum kejadian waktu itu terulang lagi lebih baik Alessia segera meminum pil anti hamil tapi apakah itu akan manjur? Mengingat sudah seminggu ini, dia selalu meminum pil kesuburan, belum lagi vitamin-vitamin subur yang disuntikan dokter pribadinya pada tubuhnya khusus untuk misinya kali ini.
Rasanya Alessia bisa gila jika mengingat semua itu! Sebelum dia memikirkan hal lain lagi tubuhnya yang masih lemas akhirnya rubuh di kasur empuk itu. Alfonso yang melihat itu hanya bisa tidur bersama Alessia karena dia tau mereka berdua kurang tidur kemarin maka dari itu hari ini dia mau menghabiskan waktunya untuk istirahat sambil memeluk tubuh sexy Alessianya.
~•~