[Seaside Finolhu, Maldives]
[Eros: 32 tahun, Genevee: 27 tahun]
Sudah lama sekali Eros tidak menjadi dirinya sendiri. Banyak orang mengkhawatirkan dirinya dan mencoba berbagai cara untuk membuatnya kembali menjadi Eros yang dulu. Sayangnya semua usaha mereka tetap saja tidak mempan membuat seorang Eros mengubah sikap dinginnya dan kebiasaannya yang workaholic tetapi kenapa wanita yang bernama Genevee ini bisa dengan mudahnya meluluhkan sikap dinginnya dan membuatnya terbuka dengan orang asing sepertinya? Padahal mereka baru berkenalan beberapa jam yang lalu tapi Eros sudah berasa seperti kembali menjadi dirinya sendiri lebih tepatnya dirinya sebelum kejadian tragis yang menimpa Iris. Apa yang telah dilakukan wanita ini padanya?
1 jam telah berlalu entah sudah berapa gelas mereka meminum semua alkohol di bar itu, kondisi mereka saat ini sudah mabuk berat dan sebagian orang mabuk pasti melakukan hal bodoh bukan? Begitu juga dengan mereka berdua...Entah ide gila darimana mereka berdua sepakat untuk mengabulkan satu permintaan apapun yang diucapkan keduanya.
Genevee yang sudah mabuk hanya bisa cekikikan dengan ide gila yang melintas di kepalanya dan tanpa ragu ia mengatakan permintaaannya pada Eros. "Aku...ingin menikah!"
Menikah? Itu ide yang bagus! Aku lebih sudi menikah dengan wanita didepanku ini daripada dijodohkan terus oleh Ibuku dengan wanita-wanita manja itu
"Jika itu yang kau inginkan, akan kukabulkan keinginanmu itu Amore mio tapi kita harus beracting seperti kita tidak sedang mabuk atau keinginanmu tidak akan terkabulkan! Can you do it?" tanya Eros yang sudah setengah mabuk tanpa memikirkan kosenkuensi atas ucapannya itu.
Setelah Genevee manjawab Iya dan mengangguk mengerti, Eros pun bangkit dari kursinya dan berkata "Aku akan melamarmu dulu! Ayoo..." bisik Eros di telinga Genevee sambil menuntun tangan wanita itu ke tengah panggung. Bukannya sebelum menikah sang pria harus melamar sang wanita dulu baru mereka bisa menikah? Inilah alasan Eros melamar wanita itu!
Genevee yang tiba-tiba dibawa ke tengah panggung pantai bar hanya berusaha menahan cekikikannya dan berusaha mengatur wajahnya seserius mungkin. Ia pun tersenyum gembira saat melihat Eros berjongkok ala pria yang yang ingin melamar wanita pujaannya, digenggamnya tangan Genevee kemudian menatap mata Hijau dengan percikan Hazel indah itu dan mengalirlah kata-kata teromantis yang pernah Genevee dengar.
"Genevee, I know I just met you but I do not know why every time I'm with you I cannot avoid feeling something very special in my heart. When I look into your eyes, I can see a reflection of the two of us and the life I hope we'll share together."
"My heart was a desert until you came and watered it with your love. Let's spend the rest of our lives together pulling the weeds and enjoying the blossoms. With this ring, I gave you my heart. I promised you from today forward, you would never walk alone; my heart would be your shelter, and my arms would be your home."
"As God created Eve for Adam, he created you just for me. Will you accept your fate and do me the honor of becoming my wife, my soulmate and be mine forever?" tanya Eros sambil menatap Genevee dengan penuh cinta.
Malam itu Eros yang sudah setengah mabuk pun mengeluarkan cincin turunan keluarga Castiglione yang selama ini selalu dipakaiannya sebagai kalung dan melamar Genevee dihadapan semua turis & orang yang ada di pantai bar itu.
Cincin itu bukanlah cincin biasa karena cincin itu adalah cincin turunan keluarga Castiglione yang sangat berharga, dirancang khusus oleh kakek moyang Eros yang hanya ada satu di dunia ini. Sepanjang sejarah, Cincin itu hanya akan diberikan kepada menantu pertama di keluarga Castiglione. Alkohol yang mengalir di tubuh Eros, membuatnya bahkan tidak menyadari bahwa cincin yang digunakannya untuk melamar Genevee itu adalah cincin keluarga Castiglione!
Genevee sendiri sangat terharu dengan lamaran dan semua pernyataan cinta yang meluncur dari mulut pria tampan di depannya ditambah musik romantis yang sangat mendukung acara lamaran ini.
Tangis haru bahkan tidak henti-hentinya membasahi pipinya! Ini pernyataan cinta yang sangat menyentuh hatinya, Genevee bahkan tidak tau harus berkata apa untuk menjawab pertanyaan Eros.
Adegan itu tentu saja menarik banyak wisatawan untuk menyaksikan momen romantis mereka. Para turis bahkan berlomba-lomba menyoraki Genevee supaya menjawab yes pada lamaran romantis Eros ini dan itulah yang dilakukan Genevee.
Dengan senyum merekahnya Genevee meng-iyakan lamaran Eros yang langsung disambut Eros dengan senyum terbaiknya lalu dipakaikannyalah cincin keluarganya itu di tangan kiri jari tengah Genevee kemudian mengucapkan "Ti amo Amore mio" lalu mencium bibir wanita cantik itu sambil memeluknya erat.
Genevee yang awalnya syok akhirnya membalas ciuman dari pria itu. Mereka berciuman panas beberapa menit hingga keduanya melepaskan ciumannya untuk mengambil nafas lalu tanpa aba-aba Eros pun mengangkat tubuh Genevee sambil memutar-mutar tubuh mereka seolah-olah dia adalah pria terberuntung yang berhasil mendapatkan wanita yang dicintainya.
"She said YES!!!" teriaknya pada kerumunan orang di pantai yang dibalas senyum bahagia dari para wisatawan bahkan banyak turis wanita yang sampai meneteskan air mata terharu saat melihat adegan lamaran romantis pria itu.
Eros sendiri tidak tau bagaimana lamaran itu bisa berjalan dengan sangat lancar mengingat kondisi mereka yang cukup mabuk. Pria tampan itu hanya mengeluarkan isi hatinya saja pada wanita cantik itu dan setiap kata yang diucapkannya berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam. Pria itu bahkan tidak sadar bahwa dirinya telah jatuh cinta pada wanita yang bernama Genevee itu (cinta pada pandangan pertama itulah istilah tepatnya).
Genevee yang melihat tingkah Eros itu hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil ikut tertawa bersama pria itu. Acara lamaran singkat itu diakhiri mereka dengan mendapat banyak ucapan selamat dan doa dari para turis yang menyaksikannya.
~•~
Malam gila itu tentu saja belum berakhir hanya sampai disitu! Entah bagaimana caranya sekarang Genevee dan Eros sedang berada di altar pernikahan yang seharusnya dirancang untuk pernikahan Ezekiel dan Genevee. Lokasi itu berada disisi pantai lain yang kebetulan belum dibongkar oleh pihak resort, semua dekorasi romantis dan tempat duduk untuk para tamu masih tertata rapi pada tempatnya.
Pastor yang awalnya akan menikahkan Ezekiel dan Genevee pun menghampiri pasangan muda tersebut. Entah kenapa dia mempunyai feeling bahwa pasangan muda yang seharusnya menikah di pagi hari tadi akan kembali ke altar ini untuk melanjutkan pernikahan mereka yang tertunda dan ternyata firasatnya benar.
"Child, Apakah kalian kembali untuk melanjutkan pernikahan kalian?" tanya sang pastor kepada keduanya.
"Yes Father!" jawab mereka serentak.
Pastor tersebut tentu saja sangat bahagia mendengar keputusan keduanya. Sang pastor yang belum pernah melihat wajah sang mempelai pria pun tidak curiga sama sekali dengan hubungan kedua pasangan yang terlihat romantis itu.
Setelah mengrevisi nama mempelai pria menjadi nama yang benar dan memastikan bahwa Eros dan Genevee benar-benar ingin menikah, sang pastor pun akhirnya menyuruh bantuan beberapa turis yang lewat untuk menjadi saksi pernikahan pasangan ini. Malam itu sang pastor memberkati pernikahan mereka berdua!
Beberapa saat setelah pembukaan dan doa yang diucapkan sang pastor, pastor pun bertanya kepada mempelai pria:
"Do you Eros Castiglione, take Genevee Alterio to be your wife, to have and to hold from this day forward, for better or for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish; from this day forward until death do you part?"
"I do." ucap Eros sambil menatap dalam mata Genevee.
"Do you Genevee Alterio, take Eros Castiglione to be your husband, to have and to hold from this day forward, for better or for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish; from this day forward until death do you part?"
"I do." ucap Genevee lalu memperlihatkan senyum merekahnya pada pria berwarna mata biru itu.
Sesi pertukaran cincin pun telah tiba! Cincin yang Eros berikan pada Genevee adalah cincin yang dikalungkannya bersama cincin keluarganya yaitu cincin yang awalnya akan digunakan Eros untuk melamar Iris di Paris sedangkan Genevee memberikan cincin peninggalan Papa Tristan, cincin yang awalnya akan diberikan Genevee pada Ezekiel pada hari pernikahannya.
Setelah mereka berdua bertukar cincin, pastor pun berkata: "A ring is an unbroken circle, with ends that have been joined together, and it represents your union. It is a symbol of infinity, and of your infinite love. When you look at these rings on your hands, be reminded of this moment, your commitment, and the love you now feel for each other."
"Before these witnesses, you have pledged to be joined in marriage. You have now sealed this pledge with your wedding rings. By the authority vested in me by the great State of Maldives, I now pronounce you married! You may kiss your bride." ucap sang pastor mengakhiri acara janji suci mereka.
Dengan ucapan terakhir pastor itu, Eros pun membuka veil pengantin Genevee lalu tangannya meraih pinggang istrinya itu, merapatkannya pada tubuhnya lalu diciumnyalah bibir Genevee dengan penuh gairah.
Genevee yang sudah resmi menjadi istri Eros itu hanya bisa membalas ciuman suaminya dengan gairah yang sama. Mereka yang saat ini masih kondisi setengah mabuk dan tidak semabuk tadi sebenarnya tau bahwa mereka telah mengucapkan janji suci kepada seseorang hanya saja alkohol yang masih ada di tubuh mereka membuat mereka berpikir bahwa semua yang terjadi hanyalah mimpi belaka. Mereka bahkan tidak sadar bahwa ini adalah pernikahan yang sah di mata hukum yang menyatakan bahwa mereka telah resmi menikah!
~•~