Part 20

[Eros: 32 tahun; Genevee: 27 tahun]

[Bungalow Eros, Private Beach]

Setelah kembali ke pulau Finolhu, mereka berdua pun kembali ke Bungalow Eros dan saat ini Genevee sedang meredamkan dirinya di bathtub luas dengan minyak wewangian yang dibelinya dari toko souvenir tadi untuk merelaxkan otot-ototnya setelah sepanjang hari melakukan pertualangan yang luar biasa bersama Eros.

Setelah selesai mandi, Genevee merasa agak heran dengan keheningan di dalam bungalow mereka seolah-olah hanya ada dirinya disana dan dugaannya terbukti benar saat dirinya tidak menemukan sosok Eros di dalam sana dan malah menemukan secarik kertas di nakas meja dandan yang menuliskan bahwa Eros menyuruhnya untuk berpakaian cantik dan mengatakan bahwa dia akan segera kembali untuk menjemput Genevee pada jam 7 malam setelah menyelesaikan bisnisnya dengan Tony.

Waktu yang tersisa digunakan Genevee untuk mencari pakaian yang pas untuk acara makan malam mereka dan setelah mengotak-ngatik seluruh isi kopernya, Genevee akhirnya memutuskan untuk memakai sundress satin selutut biru yang dibelinya beberapa minggu lalu dari online shop favoritnya kemudian menggulung rambutnya dan melakukan simple make-up pada wajahnya.

Pas di jam 7 malam, bel bungalow mereka pun berbunyi dan benar saja saat Genevee membukanya disanalah berdiri sosok tampan Eros dengan kemeja biru dan celana putih selutut dan sedang menatap Genevee dengan senyuman indah yang sudah terukir di wajah tampannya.

Untuk sesaat, Genevee bisa merasakan tatapan Eros yang melirik tubuhnya dari atas hingga bawah dan hal itu tentu saja membuatnya nervous...ia bisa merasakan jantungnya yang sekarang mulai berdebar-debar setiap dekat dengan suaminya itu.

Ya suamiku...harus kuakui aku menyukai sebutan itu pada Eros, pria itu membuatku merasakan sesuatu yang tidak pernah kurasakan pada siapapun dan apa yang kurasakan pada Sebastian dan Ezekiel dulu tidak pernah sedalam seperti perasaan yang kurasakan pada Eros.

Dulu Ezekiel memang pernah membuat hatiku berdetak untuknya tapi setelah dipikir" lagi perasaan itu tidak sama dengan apa yang kurasakan pada Eros saat ini. Sekarang aku sadar bahwa apa yang kurasakan pada Ezekiel itu ternyata lebih mengarah ke arah perasaan untuk seorang sahabat yang sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri.

Sangking dekatnya aku sampai mengira bahwa apa yang kurasakan padanya itu adalah perasaan cinta terhadap seorang pasangan tetapi dengan Eros aku merasakan sebuah perasaan asing yang membuat diriku senang, nyaman, bergairah sekaligus takut dengan apa yang kurasakan.

Debar jantung yang tak karuan setiap bersamanya, nervous tetang apa yang dipikirkan pria itu tentangku, senang ketika dia bersamaku, rasa nyaman dan aman yang kurasakan seolah-olah kami sudah berkenalan selama bertahun-tahun, cemburu dan marah saat ada wanita lain yang melirik suamiku dengan tatapan ingin memakannya dan parahnya lagi beberapa hari belakangan ini aku merasa diriku sangat tertarik padanya...ada sebuah gairah dan magnet yang ingin selalu mendekatkanku pada suamiku itu.

Terkadang aku malu pada pikiranku sendiri karena telah membayangkan hal yang tidak-tidak pada tubuh kekar suamiku itu. Aku tau Eros sekarang adalah suamiku dan aku memiliki hak sepenuhnya atas tubuhnya tapi bagaimana pun juga pernikahan kami tidaklah seperti pernikahan biasa, kami tidak menikah atas dasar cinta tapi menikah karena alkohol yang membuat kami mabuk.

Lagipula hubungan kami ini masih dalam tahap percobaan bukan...Bagaimana kalau pada akhir minggu ini Eros memutuskan untuk menceraikanku dan berpisah dariku? Aku tau keputusan itu akan sangat menghancurkan hatiku karena jauh di dalam lubuk hatiku aku tau hidupku tidak akan sama lagi tanpa kehadirannya. Alasannya sangat sederhana yaitu aku Genevee telah jatuh cinta pada Eros suamiku sendiri.

Saat ini Eros sedang menuntunku ke sebuah tempat, dia menutup mataku dengan kain hitam saat kami di main lobby tadi, kata Eros ini adalah sebuah kejutan yang dipersiapkannya untukku jadi sebelum kami tiba disana, aku diharuskan memakai kain hitam yang sekarang menutupi mataku ini.

"Baiklah mia moglie kita sudah sampai!" bisik suamiku pada telingaku dari belakang. Dalam hatiku aku merasa sangat senang saat Eros memanggilku dengan sebutan "mia moglie yang berarti my wife".

Saat kain hitam itu terlepas dari mataku, aku pun perlahan membuka mataku dan hanya bisa melebarkan mataku sambil memandang takjub pemandangan di depanku "Eros, ini sangat indah" ucapku masih terpesona dengan pemandangan candle light dinner di tengah pantai dengan hiasan" lampu di sekitarnya. Harus kuakui ini sangat romantis!

Beberapa jam berikutnya kami habiskan dengan mengobrol santai dan menikmati angin sepoi di pulau Finolhu ini. Semuanya terlihat normal saja hingga suara banyak kembang api mengagetkanku dan menarik perhatianku.

Tanpa sadar aku pun berdiri maju beberapa langkah dan memandang ke arah langit. Dari dulu aku memang sangat suka dengan kembang api karena kembang api memiliki banyak warna yang mampu menghiasi langit yang gelap dan bisa membuat banyak orang bahagia saat melihatnya.

Pertunjukan kembang api tersebut sangatlah bagus tapi apa yang membuatku speechless di detik berikutnya adalah tulisan kembang api yang bertulisan "Passerai il resto della tua vita con me Genevee? (Will you spend the rest of your life with me Genevee?)".

Secara refleks aku pun membalikan badanku berniat untuk bertanya pada Eros tentang tulisan yang ditunjukan kembang api tersebut. Nama wanita yang tertera di langit itu hanya kebetulan sama dengan namaku bukan?

Tapi apa yang kulihat ketika membalikan badanku adalah sosok Eros yang terlihat begitu tampan dengan posisi sedang berlutut dengan sebelah kakinya dan sebelah tangan yang sedang memegang sebuah kotak yang berisi kalung Emerald yang sangat indah sedangkan tangan kanannya digunakannya untuk meraih tangan kiriku ke dalam genggamannya.

"Genevee, This is going to sound crazy, but... from the moment I first set my eyes on you I haven't been able to stop thinking about you. Everytime you smiled at me, I couldn't keep my heart from racing. When you looked into my eyes that night in the beach bar, that's all it took for me to fall in love with you.

I know we started our marriage and relationship in a very unique and unusual way but I have never ever regretted marrying you Genevee.

These few days that I spent with you made me realize that you really are the girl made for me. Without you knowing it, you have managed to slowly heal the wound in my heart and I want to heal yours too.

I have thought about it several times, of how our life would be beautiful if we can spend it together forever and I want to give our relationship and our marriage a chance.

I may not have told you this before now, I know my life is incomplete before I met you. You suddenly came into my life and everything became beautiful, now I can't imagine a life without you in it. You make me happier than I ever thought I could be, and if you let me I will spend the rest of my life trying to make you feel the same way. I love you so much Genevee, which is why now I'm asking you...Will you Genevee accept your fate and do me the honor of becoming my real wife and be mine forever?" tanya Eros dengan senyum terbaiknya.

Speechless dan terharu itulah kata" yang bisa menggambarkan raut wajahku saat ini. Aku tidak pernah membayangkan bahwa Eros suamiku akan melamarku lagi malam ini dan menyatakan perasaannya padaku, apalagi membalas perasaan yang juga baru kusadari itu.

Bahagia itulah yang kurasakan saat menatap mata biru indahnya itu. Mata sedalam, segelap lautan, namun ada sesuatu yang berkobar dengan kehangatan yang membuat mata itu tidak sedingin kelihatannya. Setiap sel dalam tubuhku seolah-olah memberitahuku bahwa Eros adalah kebahagiaanku selamanya dan aku juga ingin memberi kesempatan untuk pernikahan kami ini dan menikmati hari bahagia bersama pria dihadapanku itu.

Aku tau jawaban apa yang harus kuberikan padanya. Kuharap keputusanku ini adalah hal yang benar untuk kulakukan. Pada menit berikutnya kuputuskan untuk mengakhiri kesengsaraan Eros dan berkata "SÌ Eros" sambil mengganguk mengiyakan lamarannya. Butuh beberapa detik bagi Eros untuk menyadari apa yang kukatakan "SÌ, did you mean..."

"SÌ Eros, I accept my fate and willing to be yours forever! Ti amo anch'io amore mio [I love you too, my love]" potong Genevee sambil mengelus lembut pipi Eros dengan wajah terharu dan bahagianya.

"Ohh thanks Lord! Grazie mia moglie you just made me the happiest person on the planet" ucap Eros tak kala bahagianya lalu membantu Genevee memakaikan kalung Emerald yang sengaja dipesannya khusus untuk melamar istrinya itu dan dalam sekejab Eros pun menarikku ke dalam dekapannya lalu menyatukan bibir kami.

Di bawah sinar rembulan, kami berciuman dengan sangat intim seolah-olah melalui ciuman itulah kami sedang menyatakan seluruh perasaan yang kami rasakan pada satu dengan lainnya dan ciuman itu jugalah yang menyegel kesepakatan kami untuk melanjutkan pernikahan kami ini.

~•~

Singkat cerita setelah makan malam, kami berjalan sepoi menikmati angin pantai lalu berakhir dengan kejar-kejaran di pantai dan bermain air laut alhasil sekarang pakaian dan badan kami basah kuyup dari atas hingga bawah.

"Hachiuu..."

"Ayo kembali ke kamar fiore mio (my flower), aku tidak mau jika kau sampai masuk angin dan demam lagi karena kita bermain air laut di malam hari" ucap Eros dengan nada khawatirnya sambil mempererat jaket keringnya pada tubuh istrinya yang sudah mengigil.

Ditengah perjalanan, Genevee hanya bisa memekik kaget saat Eros tiba-tiba mengangkat tubuhnya ala pengantin" baru sambil memberikan tatapan dinginnya pada beberapa pria yang terang-terangan menatap kearah Genevee dengan tatapan tidak sopan mereka.

Hal itu tentu saja, membuat Genevee seketika menyadari bahwa suaminya sedang menyembunyikan tubuh Genevee yang sedang dibalut dress biru satinnya yang sudah basah dan melekat erat seperti kulit di tubuh ramping wanita itu dengan tubuh besar Eros dan jaketnya supaya dua pria mesum itu tidak melihat apa yang seharusnya tidak mereka lihat.

"Hei..are you alright?" tanya Genevee kepada suaminya saat mereka tiba di bungalow mereka.

"No, I am not okay...I don't like it when they see what is mine! Kau hanya milikku Genevee! Mereka tidak berhak menatap tubuhmu seperti itu" ucap Eros dengan kedua alis yang ditautkan.

Ya jika saja Eros bukan ingin segera membawa pergi istrinya dari mata dua pria muda mesum beberapa saat lalu, Eros pasti sudah menghajar kedua pria muda itu hingga masuk rumah sakit karena berani menatap tubuh istrinya dengan tatapan nafsu mereka. Posesif dan marah itulah perasaan yang sedang dirasakan Eros saat ini.

"Hei, listen I'm only yours okay" ucap Genevee sambil mengelus lembut pipi suaminya berharap bahwa dengan begitu amarah yang dirasakan Eros bisa berkurang.

"Say it again!" bisik Eros sambil menghirup dalam aroma honey suckle jasmine yang terpancar dari kulit leher istrinya.

Aroma itu entah sejak kapan telah menjadi candu bagi Eros. Aroma yang begitu wangi dan menenangkan membuatnya seperti kembali lagi ke rumah dimana ia bisa beristirahat dan melupakan semua kegalauan, kemarahan dan kesedihannya yang dirasakannya.

Merasa posesif dengan istrinya, Eros pun mulai mencium kulit leher Genevee, menggigit kulit leher istrinya lembut kemudian menghisapnya kuat sehingga membuat Genevee mengigit erat-erat bibir bawahnya untuk mencegah desahan" aneh yang hampir keluar dari mulutnya.

Bibir Eros bergerak pelan ke tengah leher Genevee membuat wanita itu refleks mendongakan kepalanya, memudahkan suaminya untuk menyusuri leher jenjangnya.

"Eumm...yes"

"Yes what Fiore mio?"

Detak jantung Genevee mulai berdetak tak beraturan dan nafasnya pun mulai tersengal. Bibir Eros yang terus menjelajahi sisi lain leher Genevee, menggigit lembut daun telinganya dan terpaan nafas Eros yang hangat membuat Genevee semakin tidak fokus dengan sekelilingnya.

"Eumm...Yes...Yes I am yours Eros! Only yours!" desah Genevee yang tak tahan menahan desahan yang mulai keluar dari mulutnya saat suaminya menyerang kulit sensitif pada lehernya.

"Eross..." desah Genevee nikmat saat merasakan suaminya menghisap dan memberikan tanda kepemilikannya pada titik sesitif Genevee yang berada di area lehernya sedangkan tangan Eros sudah mulai menelusuri dan meraba lekuk tubuh istrinya.

"Jump fiore mio!" ucap Eros dengan suara huskynya lalu menyeimbangkan tubuh mereka saat Istrinya melingkarkan kedua kakinya di pinggangnya, tangan Genevee secara otomatis menjelajahi punggung dan dada sixpack suaminya yang masih terbalut kemejanya kemudian jari-jarinya berakhir dengan membelai rambut mulus Eros.

"Prove it mia moglie...prove that you are mine. Only mine" ucap Eros dengan suara seraknya sambil menatap intens manik Hijau dengan percikan Hazel indah yang sedang menatapnya dengan gairah yang sama.

Mendengar tantangan itu, Genevee pun seketika tau bahwa apa yang harus dilakukannya saat itu, perlahan tapi yakin Genevee pun mendekatkan wajahnya pada wajah suaminya lalu diciumnyalah bibir sexy tersebut.

Eros yang mendapat kado manis itu tentu saja memperdalam ciuman mereka dan membalas semua ciuman dari istrinya itu. Ciuman yang berawal tempo pelan perlahan berubah menjadi ciuman panas dan intim seolah-olah keduanya tak ingin ciuman itu segera berakhir.

Untuk beberapa menit Genevee dan Eros saling mendominasi mulut satu sama lain, menautkan lidah mereka dan mencicipi setiap rongga mulut pasangannya.

Disaat mereka masih berciuman intim, Eros yang sedang mengendong tubuh istrinya membawa mereka ke dalam kamar bungalow mereka. Di dalam perjalanan keduanya membantu pasangannya melepaskan baju basah mereka sehingga sekarang Eros hanya mengenakan boxernya sedangkan Genevee hanya mengenakan celana dalamnya.

Keduanya hanya menghentikan aktivitas ciuman tersebut ketika mereka membutuhkan oksigen di paru-paru mereka dan disaat itulah Genevee yang sedang mengatur nafasnya menyadari bahwa dirinya sudah terbaring di kasur king size yang ada di bungalow mereka dengan posisi Eros yang berada diatas tubuhnya dan fakta bahwa tubuh mereka yang sudah setengah bugil seketika membuat wajah Genevee tiba-tiba merona merah.

Genevee yang tidak pernah memperlihatkan asetnya pada pria manapun tentu saja berusaha menutupi tubuh polosnya itu tapi aksi kecilnya itu malah membuat suaminya terkekeh.

"You don't have to hide them fiore mio, lagipula aku sudah pernah melihatnya and it's mine to touch, mine to devour" bisik Eros dengan suara huskynya sambil menggenggam tangan mungil Genevee dan menuntun tangan istrinya ke atas kepalanya sebelum melepaskan tangan itu dari genggamannya.

"Bellissima! They are truly beautiful. You are perfect fiore mio" ucap Eros dengan suara takjubnya lalu menurunkan kepalanya dan melumat payudara kiri istrinya dengan mulutnya sedangkan satu tangannya lagi digunakannya untuk menangkup payudara satunya lagi, memilin puting merah jambu itu dan memberikan pijatan yang membuat Genevee melengkungkan tubuhnya semakin keatas saat merasakan kenikmatan yang diberikan Eros padanya.

"Ngmphm...Eross" desah Genevee sambil berusaha mengatur nafasnya dan mencengkram pelan rambut suaminya. Genevee bisa merasakan sensasi aneh yang mulai terasa pada perut bawahnya dan aksi Eros yang terus menjamah tubuh atasnya berhasil membuat area intim Genevee semakin berdenyut seolah-olah menginginkan sesuatu dari suaminya.

Sedangkan disisi lain, setiap belaian dan cengkraman rambut yang dilakukan istrinya padanya membuat Eros semakin tenggelam dalam gairahnya. Ia hanya bisa terus menjamah tubuh istrinya dan setiap desahan nikmat yang keluar dari bibir ranum itu membuat Eros hanya bisa mengerang saat merasakan efek samping desahan sexy itu pada juniornya.

#WARNING ⚠

•••MATURE CONTENT 21+•••

Cerita selanjutnya mengandung konten dewasa!!! Harap bijak dalam membacanya dan tidak dianjurkan untuk anak dibawah umur 🔞

Note: Cerita ini hanya pure imajinasi dan khayalan dari penulis, jika terganggu dengan adegan dalam cerita boleh di-skip bagian ini 🔚

.

.

.

"Sai, in questo momento tutto quello che voglio fare è strapparti quella biancheria intima di dosso [You know, right now all I want to do is rip that underwear off of you]. Sei così bella e sexy allo stesso tempo fiore mio [Kau terlihat sangat cantik dan sexy di saat yang bersamaan my flower] godaan yang terlalu berat bagiku" bisik Eros di telingaku.

Genevee hanya bisa terkekeh saat mendengar protesan dan pujian yang diucapkan suaminya "Then do it Love tapi kau harus menungguku menyelesaikan tugasku dulu" ucap Genevee di sela-sela keasikannya memberikan ciuman dan hickey pada leher dan dada sixpack suaminya.

Ya, sekarang Genevee memang sedang mengambil ahli dengan menjamah tubuh atas suaminya dengan mengikuti narulinya dan mengpratekan cara-cara yang Eros lakukan padanya. Genevee ingin memberikan kenikmatan yang sama dengan apa yang diberikan Eros padanya.

"Fiore miooo..." desah Eros saat merasakan mulut istrinya yang sekarang berada di perut bawahnya "Yes, my Love?" ucap Genevee dengan suara innocentnya.

Sebelum istri kecilnya itu sempat menyentuh boxernya, Eros pun segera mengubah posisi mereka sehingga sekarang tubuh istrinya kembali di bawah naungannya.

"Not that fast mia moglie, it's my turn now!" ucap Eros dengan senyum miringnya.

Diciumnyalah kembali bibir ranum Genevee, lehernya, payudaranya, perut ratanya hingga berakhir meloloskan satu-satunya kain yang membungkus area private istrinya.

Dimainkanyalah area intim sang istri, dari jari-jari panjangnya yang menari-nari di dalam sana hingga lidah mematikan itu yang berhasil membuat Genevee mendesah nama Eros sambil menancapkan kuku-kukunya pada punggung sang suami saat mendapat pelepasan pertamanya.

"Fiore mio, sei sicuro di volerlo fare? perché non credo di poterlo fermare se continuiamo quello che stiamo facendo [My flower, are you sure you want to do it? because I don't think I can stop it if we continue what we are doing]" erang Eros dengan nafas pendeknya sambil menatap lurus manik istrinya dan berusaha mengontrol juniornya yang sudah mengernyit tidak nyaman karena ingin segera mendapat pelepasannya.

Genevee yang mendengar suara yang tersiksa itu akhirnya mengerti apa yang dimaksud Eros dengan kata-katanya karena Genevee sendiri bisa merasakan junior keras Eros yang sedang menyentuh paha dalamnya.

Pria itu sedang memberinya pilihan untuk melanjutkan hubungan intim ini atau mundur dari hubungan intim itu dan Genevee sangat senang karena Eros menghargai pendapatnya juga.

"Sì Eros ne sono sicuro, sei mio marito! [Yes Eros I'm sure, you are my husband] Make love to me and don't you dare to stop it right now!" ucap Genevee dengan tatapan sayu dan penuh gairahnya.

Mendengar ancaman dan persetujuan dari istrinya membuat Eros hanya tersenyum gembira "As you wish mia moglie!" bisik Eros dengan suara huskynya lalu dengan cepat meloloskan boxernya dan kembali melakukan aksi-aksi yang ingin dilakukannya pada istrinya itu.

Perlahan tapi pasti Eros mulai menuntun juniornya memasuki milik istrinya. Penyatuan pertama mereka membuat pria itu begitu gentle pada istrinya karena dia tidak ingin menyakiti wanita yang dicintainya.

Butuh waktu beberapa detik untuk Genevee meredakan sedikit nyeri yang dirasakannya ketika penyatuan tersebut terjadi tapi rasa nyeri itu seketika digantikan dengan euphoria yang tak terjelaskan apalagi saat Eros menggerakan penyatuan mereka. Rasanya Genevee dibawa ke langit teratas dan melihat indahnya surga dunia.

Seiring berjalanannya waktu, hanya ada rintihan dan desahan nikmat yang keluar dari mulut keduanya. Eros kembali membungkam mulut Genevee dengan ciumannya, mempercepat tempo gerakan mereka dan menghentak miliknya kuat di mulut rahim istrinya dan tak berapa lama kemudian mereka berdua pun sama-sama meraih pelepasan dahsyat mereka.

Selama berjam-jam, Eros terus menjamah seluruh tubuhnya, memberikannya kenikmatan yang tiada duanya dan mengukir pengalaman-pengalaman bercinta yang tidak pernah Genevee alami sebelumnya. Hubungan intim mereka membuat mereka berdua mengingat kejadian malam pertama mereka dan sepanjang malam itu Eros dan Genevee tidak hanya bercinta beberapa ronde tapi juga berbagi cerita dan mengenal pasangan mereka lebih dalam lagi.

Harus Eros akui menikah dengan Genevee adalah salah satu hal terbaik yang pernah dilakukan Eros dalam hidupnya. Bercinta dengan istrinya sepajang malam membuatnya semakin candu dengan wanita itu, bukan hanya dengan tubuh sexynya saja tapi juga kepribadiaannya dan seluruh hal yang menyangkut Genevee.

Ada perasaan bahagia yang dirasakan Eros saat mengetahui bahwa Genevee telah seutuhnya menjadi miliknya. Eros pikir hidupnya tidak akan bahagia lagi setelah kejadian tragis yang menimpa Gemma, Iris dan calon anaknya tapi bertemu dengan Genevee dan menghabiskan waktunya dengan istrinya itu membuat Eros kembali ingin merasakan kebahagiaan yang pernah dirasakannya dulu dan malam ini Eros tau bahwa dirinya telah mengambil keputusan yang benar dengan melamar Genevee.

Setelah beberapa kali bercinta di atas kasur, Eros pun membawa istrinya untuk mandi dan kembali bercinta disana sebelum membersihkan tubuh mereka dari sisa-sisa keringat dan cairan yang dikeluarkan mereka.

Genevee yang sudah kelelahan karena aktivitas mereka beberapa saat lalu hanya bisa pasrah membiarkan suaminya memakaikan kemeja putih pria itu pada tubuhnya dan membaringkan tubuh mereka diatas tempat tidur mereka.

Hal terakhir yang diingat Genevee sebelum ia tertidur adalah Eros yang memeluknya dari belakang dan bisikan "I am so happy to have you as my wife! Ti amo Genevee" di telinganya beserta kecupan lembut di pipi kanannya.

~•~