Bab 2 Kamu

Waktu itu adalah hari yang paling bahagia bagiku. Tidak semua lelaki merasakan hal ini, aku bertemu dengan wanita yang aku kagumi selama ini akhirnya dipertemukan.

Kampus ku sangat besar dan Mahasiswa/i semua keturunan orang kaya raya. Aku hanyalah Mahasiswa biasa yang mendapatkan beasiswa di Kampus. Semua temanku yang pria pada punya kendaraan mobil, sedangkan aku hanyalah sepeda motor yang cukup tua.

Aku selalu dicaci, dimaki, dan dihina habis-habisan karena aku berpenampilan culun, kisut, bagi mereka. Aku mengagumi seorang wanita yang cukup kaya, terkenal, dan idaman para lelaki di Kampus. Dia seorang wanita yang cerdas, gigih, dan penuh semangat.

Kami sama-sama mendapatkan beasiswa, akan tetapi kami berbeda kasta. Dia keturunan konglomerat, aku hanya keturunan petani. Ya, kami cukup berbeda. Hehehhe..., akan tetapi aku berusaha mendapatkan dia karena aku tulus dari hati bukan karna harta dan tahta yang dia miliki.

Dia seorang wanita yang ramah kepada semua teman. Dia tidak memandang kasta, sepertinya. Tapi aku lihat dia berteman yang setara dengan dia. Ah mungkin saja ini pemikiranku yang buruk. Dia sebagai sekretaris BEM di Kampus kami. Aku hanyalah sebagai wakil bendahara BEM. Kami sering bertemu ketika rapat kerja.

Dia wanita seperti, ah cukup sudah. Dia benar-benar idaman semua pria. Tak bisa aku kaji secara mendalam, kini hatiku benar-benar ingin memiliki dia. Heheheh, apa mungkin? tapi coba sajalah. Rencana Tuhan aku yakin, kalau dia jodohku pasti dia takkan kemana. Heheheh.