Vol 2

Teng...teng..teng

tanda bunyi masuk sekolah pertama berbunyi. Ini awal sekolah baru dimulai. Semua murid duduk rapi di bangku nya masing-masing. Pagi ini suasana sekolah terlalu bersemangat sehingga murid-murid tidak sabar mendapatkan pelajaran baru. Di kota ini seluruh murid berlomba-lomba belajar dengan giat agar bisa berkembang dari murid-murid kota lain.

Suasana berubah menjadi hening ketika guru memasuki ruangan kelas. Guru memperkenalkan diri kepada murid-murid sebagai wali kelas nya yang baru.

" Selamat pagi anak-anak. Perkenalkan nama bapak Dong Min wali kelas kalian yang baru. Bapak akan berada bersama kalian selama 6 bulan ini menggantikan wali kelas kalian yang lama bapak Dae Hyun karena beliau sudah pindah mengajar ke kota Busan. Jadi mohon kerjasama nya bersama buat kita" sambil membungkukkan badan ke semua murid-murid.

" Selamat datang buat bapak Dong Min. Kami semua sangat senang dengan kehadiran bapak disini. Terimalah kami sebagai murid bapak disini" Lalu anak-anak serentak berdiri sambil membungkuk kan badan sebagai tanda hormat untuk wali kelas nya yang baru.

" Oh iya bapak juga mau memperkenalkan murid kita yang baru ya. Murid pindahan dari sekolah di Seoul. Kamu yang diluar silahkan masuk?"

Tiba-tiba masuk seorang murid pria berpakaian seragam sekolah yang berbeda dari seragam sekolah milik sekolah ini dengan setelan jas berwarna merah marun lengkap menggunakan dasi di leher nya. Postur tubuh nya sangat tinggi dengan kulit bersih berparas menawan. Terlihat jelas muka nya begitu terawat seperti anak berkelas dari keluarga bangsawan.

" Perkenalkan nama saya Min Jun. Senang bisa berada disini . Saya murid pindahan dari sekolah Yongsan Internasional di Seoul. Semoga saya bisa senang berada disini. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih" sambil membungkuk kan badan.

" Oke anak-anak Min Jun mulai hari ini akan belajar bersama kita di sini. Jadi bapak harap keramahtamahan kalian yang bapak minta untuk menerima nya disini. Min Jun....itu disudut jendela ada bangku kosong, bapak mau kamu duduk di sana" sambil menunjuk kearah bangku disudut jendela.

" Baik pak" Kemudian ia berjalan kearah meja yang ada bangku kosong nya. Lalu berjalan secara perlahan-lahan dengan posisi tegap dengan gestur badan yang cool dan sangat berkelas. Murid-murid perempuan mulai memperhatikan murid baru itu. Sadar akan ada nya perubahan. Tiba-tiba pak Min mengalihkan topik pembicaraan tentang pelajaran dan seketika suasana berubah menjadi hening memperhatikan pak Min menerangkan pelajaran sampai tiba waktu jam istirahat.

Teng..teng...teng bunyi bel kedua tanda pelajaran telah usai dan anak-anak diwajibkan untuk beristirahat. Kedua sahabat karib ini bergegas keluar dari ruangan kelas menuju ke ruangan kantin di dekat kelas. Mereka memesan hoeddokk makanan favorit yang biasa mereka santap setiap hari disekolah beserta sebotol banana milk. Semua murid di kantin sangat menikmati jajanan di sini tidak terkecuali mereka juga. Setelah mengambil pesanan mereka bergegas menuju kearah taman kecil kelas di depan muka sekolah. Sedang asyik-asyik menikmati makanan pandangan mereka berubah tertuju kearah kerumunan di samping kantin.

" Wow anak baru itu bakalan jadi idola di sekolah kita. Lihat murid-murid perempuan itu. Aish...Apa aku ngk salah lihat apa sih yang menarik dari murid baru itu". sambil menyedot banana milk yang dipegang nya.

" Biasalah barang baru" sahut sahabat nya.

" Bener banget, cewek-cewek norak, aish..." sahut nya kembali.

Hari sudah mulai siang pelajaran kedua pun sudah selesai waktu nya ia harus kembali pulang ke rumah. Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang saat Eun Ho menuju ke rumah dengan menggunakan sepeda kesayangan nya. Sepanjang jalan melewati jalan menuju ke rumah ia bernyanyi sendiri sambil mendengarkan musik melalui headpohone di telingan nya. Terkadang sepeda yang dikayuh nya berubah oleng ke kiri dan ke kanan sambil mengikuti gerakan badan Eun Ho yang menikmati alunan musik. Kalau pulang sekolah ia tidak pernah menyapa orang-orang yang ditemuinya dijalan hanya bisa tersenyum saja. Selang beberapa menit ia sudah tiba dirumah nya yang asri di samping bukit.

Tanpa berfikir panjang ia bergegas masuk ke dalam rumah sambil meletakkan sepatu di samping pintu. Lalu menuju ke kamar untuk mengganti baju seragam sekolah nya. Sambil memilih baju mana yang akan ia kenakan ia meletakkan Hp beserta headphone yang ia gunakan tadi di atas meja belajar. Seperti biasa sehabis pulang sekolah ia selalu sibuk didapur. Anggota keluarga lain pulang selalu malam sebelum jam 7. Semua pada kerja dan otomatis Chan Ho selalu berada di rumah sendiri setiap hari dan memungkinkan ia harus menyiapkan makanan untuk seluruh anggota keluarga. Bagi nya ini tidak masalah karena masak adalah hobby kesukaan nya. Semua masakan pernah dicoba dari masakan Korea hingga masakan Indonesia.