Will Meet You Part #1

Siaran TV malam itu sangat membosankan, membuka ponsel pun hal yang sama, semua nya terasa membosan kan. Itu yang aku rasakan ketika Mama lembur kerja.

_drrrtttt_

Ponsel ku bergetar dan berkelap kelip pertanda ada telpon masuk.

'Halo Sal' Nada yang menelponku

'Iyaa, kenapa Nad?'

'Gua nginep di rumah lu yah, takut di rumah sendirian'

'Oke'

Hampir setiap hari Nada menginap di rumahku. Pekerjaan Orangtua nya membuat mereka harus berbolak balik ke luar kota. Awal nya Nada ikut bersama orangtua nya, tapi ia sudah lelah terus menerus beradaptasi, sampai akhir nya dia bertemu denganku. Dan memutuskan menetap di Jakarta meski keadaan nya selalu seperti itu. Sendiri di rumah.

Begitupun aku, beda nya ...

Yang bekerja keras untukku hanya Mama, selama ini penghasilan Ayah entah hilang kemana.

"Mama lu pulang jam berapa Sal?" Tanya Nada, kita sedang menonton acara TV bersama.

"Tadi sore sih bilang nya jam 8nan, skrng jam stngah 8 kan? Sebentar lagi ko" Jawabku santai

"Gua pengen jajan di depan gang, anter yu" Pinta Nada, terlihat jelas dari wajah nya ia kelaparan.

"Kita masak aja deh ya, gua ada NuGet sama sosis! Yuk!" Keluar malam hal yang sangat `Danger` untukku, sejak kecil Mama melarang ku untuk keluar di malam hari tanpa Mama atau Ayah.

"Ah Salll... Sebentar aja. Deket ko. mau beli ketoprak ajaaa...tadi gua liat tapi males mampir, gabeli yang lain ko, itu aja udah" Ocehan Nada dan wajah memelasnya membuatku tidak bisa mengabaikan nya."Iyaiya, gua cari jaket bentar"

Kami perlahan berjalan menuju gang rumahku, benar saja. Ada tukang ketoprak disana. Saking tidak pernah keluar malam, aku tidak tau kalau di depan gang rumahku banyak yang berjualan.

Beberapa menit kemudian, ketoprak Nada sudah terbungkus. Namun saat aku ingin melangkah kembali ke gang.

Brukk!!!

Terdengar suara motor menabrak dinding rumah tepat sebelah kanan gang.

"Eh ada apa itu Sal?!" Nada yang berada di belakangku sontak melangkah mendahuluiku.

"Ada yang jatuh dari motor Sal!!" Ujar Nada terkejut

"Ya ampun!"

Aku pun tak kalah terkejut nya dengan Nada, tanpa aba-aba kami mendekati Orang itu dan membantu nya. Nada sudah sigap mengangkat motor nya, terpaksa aku yang harus menolong orang itu.

"Mas nya gapapa?" Tanya ku kepada orang yang terjatuh, dari pakaian dan postur tubuh nya terlihat lelaki, tapi ia memakai helm.

"Gapapa" ujar orang itu, benar saja ia lelaki.

Nada sudah berhasil menstandarkan motor, lalu mendekatiku.

"Oh cowo" Lirih Nada ketika lelaki itu membuka helm nya.

Kebetulan di dekat situ ada tempat duduk, aku berusaha membantu lelaki itu untuk duduk. "Awww" lelaki itu merasa ada yang sakit dari tubuh nya ketika ku dudukan di kursi.

"Maap maap!!" Sontak aku meminta maaf

"Gapapa ko, Thanks ya udah tolongin gue" Ujar nya tanpa menengok ke arahku, tangan kanan nya meremas lutut kaki kanan karna tertimpa motor.

"Gimana Sal?" Tanya Nada baru saja menghampiri ku, ia sibuk membawa motor lelaki itu karna menghalangi jalan.

Aku hanya membalas dengan gelengan kepala.

"Thanks ya, kalian udah nolongin gue" ujar lelaki itu. Menatap Nada lalu menatapku.

"Oh iya sama - sama, lagian lu kenapa sih sampe jatoh begitu?" Belum sempat aku membalas ucapan lelaki itu, Nada sudah menyerocos.

"Ban gue kempes, tapi gua paksain aja, jadi oleng motor nya" Balas lelaki itu dengan suara lemah karna menahan rasa sakit di kaki nya.

"Oh gtu, yaudah ... Lain kali kalo udah kempes jangan di paksain, nanti begini lagi" Ketus Nada setelah mendengar jawaban lelaki itu. Lelaki itu seperti tidak menghiraukan ketusan Nada, ia malah sibuk mencari sesuatu di kantong baju dan celana nya.

"Delaaa..." Suara Mama memanggil ku

"Iya Ma" Balasku sembari melepaskan rangkulan tangan lelaki itu. "Sorry"

"Ko disini? Ngapain? Ini siapa? Kenapa?" Pertanyaan Mama bertubi-tubi sampai aku dan Nada bingung bagaimana cara menjawab nya.

"Maaf ibu, tadi saya jatuh dari motor trus di tolong sama cewe-cewe ini" Jelas lelaki itu dengan tegas, mungkin ia tidak ingin disangka macam-macam.

"Oh begitu.." Balas Mama sambil menganggukkan kepala pelan.

"Tapi kamu gapapa?" Tanya Mama pada lelaki itu, wajah Mama seketika berubah menjadi iba, padahal awal nya Mama terlihat seperti ingin marah.

"Gapapa Bu, Ini kaki nya cuma agak kesleo aja, ini saya mau telpon ortu saya supaya jemput saya disini" Jawab lelaki itu, dengan ponsel yang sudah di genggam nya.

"Yaudah ke rumah Ibu aja, jangan disini. Gaenak di pinggir jalan, Ayo!" Sikap Mama semakin lembut kepada lelaki itu, aku dan Nada hanya menyaksikan Mama yang berusaha membantu lelaki itu bangun dan berjalan ke rumahku.

Sepanjang perjalanan ke rumah Mama sangat perhatian sekali kepada lelaki itu, padahal Mama sama sekali tidak mengenal nya. My Greatfull Mother. Lalu Mama mendudukkan lelaki itu di kursi teras rumah, aku dan Nada hanya membuntuti Mama.

"Disini dlu ya, Ibu ambil obat dulu buat kaki kamu, Nada tolong buatin minum ya" Pinta Mama

"Iya Ma" Aku langsung menjalan kan perintah Mama di ikuti Nada di belakangku.

Namun ketika aku keluar membawakan Teh manis hangat. Lelaki itu sudah masuk ke dalam mobil Avanza Navy. 'Kayanya dia orang punya' batinku. Dan motor nya di angkut oleh mobil Bak kecil.

"Udah pergi Sal?" Tanya Nada tiba-tiba muncul di belakangku.

"Iya tuh, di jemput Ayah nya kaya nya" Balas Mama mendengar pertanyaan Nada padaku, Sebab Mama tau aku pun akan membalas ucapan yang sama seperti Mama.

Lelaki itu sempat melambaikan tangan nya pada Mama sebelum menutup Kaca mobil nya. Mama pun membalas hal yang sama.

"Trus ini teh nya buat siapa Ma?" Tanyaku

"Buat Mama" Jawab Mama dengan senyum khas nya dan merangkulku untuk masuk kedalam.

Malam itu aku, Nada dan Mama jadi berbincang-bincang membicarakan lelaki yang terjatuh. Bagiku dan Mama, Nada sudah seperti adikku sendiri, Meski terkadang ia bersikap dewasa, tetap saja, sikap manja nya selalu muncul.

Tapi aku masih saja penasaran dengan lelaki itu.