Alvin masih memperhatikan Audia dan kedua anaknya dengan tatapan yang membuat Audia curiga.
Mata Alvin tertuju kepada kedua anaknya, hanya saja Audia merasa, Alvin bukan fokus melihat kepada kedua anak mereka. Fokusnya pada hal lain.
Tanpa banyak bicara, Alvin kembali mendaratkan bibirnya di atas bibir Audia, yang tentu saja melancarkan protes.
"Mas Alvin, Didi lagi nyusuin, igh."
"Nyusuin aja, gak apa-apa, kok. Mas kangen banget sama Didi." Alvin kembali mendaratkan ciumannya. Membuat Audia merinding.
"Mas Alvin!!"
Berhasil menggoda Audia, Alvin tertawa terbahak. Kemudian menunjukkan satu kotak oleh-oleh yang belum sempat dibuka Audia. "Ini mas bukain, ya."
Audia mengangguk. Sibuk menyusui kedua anaknya, Audia tidak bebas membuka bungkusan itu. Yang sepertinya istimewa. Karena dibungkus dengan kertas kado, berbeda dengan oleh-oleh yang lain.
Alvin perlahan membuka bungkus kadonya, menampakkan kotak merah, yang Audia tebak isi kotak tersebut bisa jadi adalah perhiasan.