Kembali menundukkan kepalanya Adi mencium Tamae dengan rakus, dan dengan terampil menyebarkan tangannya menuju dada Tamae
Meremas dengan lembut " emmmmm..." desah tertahan Tamae keluar
Mendengar desahan Tamae, Adi menjadi samakinq panas, dan mulai meremas dengan lebih kencang
Setelah beberapa menit pijatan yang kuat, Adi melepaskan ciuman, " Ha...haa...haa....." deru cepat nafas Tamae
Dengan wajah yang penuh kepasrahan dia menatap Adi, melihat warna gairah di mata Tamae, Adi mulai melepas BHnya
Seketika dua gunung lembut menjulang didepan Adi, dengan kulit yang halus dan warna yang putih, itu begitu mempesona di tengah cahaya remang dari tv
Adi bisa melihat puncak gunung yang bersemi dengan warna merah muda seperti bunga sakura, tidak tahan Adi melahapnya untuk mencari nektar bunga
" Ahhhhhhh..." desah Tamae dengan kuat
" Ahhh....ishhhhhhh"
" Dame.....damee...sayang" merintih dengan kuat
Penghisapan nektar bunga berlangsung agak lama, sampai Tamae tidak tahan melengkung kan badanya dan berteriak " Ikuuuuuuuuuuuuu...." teriak kedatangan pertama Tamae
" Haaa....haaaa...." dengan penuh keringat harum Tamae melepaskan gelombang cintanya
" Kamu udah keluar sayang" goda Adi
" Huuuu....." memalingkan wajahnya ke arah lain karena malu
Melihat ini, Adi berpaling ke arah taman Eden Tamae, dengan lembut membelai, Adi merasakan CD yang telah basah oleh gelombang cinta Tamae
Merasakan belaian lembut di tamannya, Tamae menatap Adi, seolah meminta dia mengangguk
Melihat ini, Adi dengan perlahan melepas Cd nya, dan dengan koperatif Tamae membantu Adi
Saat tabir dibuka, Taman yang baru disirami nampak di depan Adi, dengan butiran kristal air musim semi yang membasahinya semuanya tampak mempesona
Ada bulu lembut di sekitar Taman, dan terasa begitu halus saat Adi meraba, dan Tamae bergidik dengan lembut menahan belaian
Adi tahu bulu ini alami dan tidak pernah dicukur oleh Tamae, Karena dari teksturnya yang lembut dan halus
Seolah perlu membuktikan kehalusannya, Adi mengendus dengan lahap bulu-bulu itu, " emmmmmmmm" desah kembali Tamae
Melihat ini, Adi merasa semakin sayang melihat tetesan gelombang cinta yang menetes, dia mulai dengan lembut menampungnya dengan lidahnya
" Slurppppppppppp"
" Slurpppp"
" slurpppppp"
" Ahhh....ahhhh.ahhhhhhh" kembali desah Tamae terdengar
Merasakan sapuan yang semakin dalam dari lidah Adi, dengan telaten merawat, Adi menggerakkan dengan fleksibel lidahnya di dalam taman Tamae
Sampai beberapa menit kemudian, Tangan halus Tamae, menekan kepala Adi dengan kuat ke arah tamannya
" Ahhhh...sayanggggg....iku.....ikuuuuuuuuuuu" tak lama gelombang cinta keduanya menerjang
Kali ini, semuanya di tampung oleh Adi, dengan kuat Adi membantu gelombang cinta Tamae, seperti pompa penyedot dengan kuat menghisapnya
" Ahhhhhhhhhhhhhh" suara deru nafas sesak dan tak teratur bergema di depan tv
Merasa aura yang semakin kental, Adi mulai membebaskan adik kecilnya, seperti tombak sakti itu mengacung dengan tegas
Memberikan perasan dominasi dan menawan, Tamae yang mengatur nafasnya, perlahan mengalihkan pandangannya dan melihat tombak sakti Adi
Dengan mata berbinar dia menatapnya, seolah tidak puas dia mencoba mengulurkan tangannya yang halus
Melihat reaksi terpana Tamae Adi mendekatkan dirinya ke arahnya, dan dengan halus membimbing tangannya untuk mencengkram tombak tegangnya
Menggenggam dengan pelan, Tamae merasakan denyut dan suhu panas yang berasal darinya
Seperti sudah alami, Tamae mulai membelai dengan lembut Tombak itu " ughhhhh...."
" Terusss.....sayang, tangan kamu begitu halus"
Menuruti permintaan Adi, Tamae mulai membelai dengan lebih kuat, seolah maknet tombak itu mulai mengeluarkan aroma wangi yang memabukkan
Merasakan aroma yang menggugah selera, Tamae merasa lapar dan memandang tombak yang dia belai dengan lebih obsesi
Tidak kuat dia mulai mendekatkan bibirnya, dan kemudian mencicipinya seperti lolipop " ememmmmm"
" slruppppp"
" emmmmm"
" ahhhhhhh" dengan erangan lembut Adi membelai kepala Tamae yang dengan semangat mencoba menelan lebih dalam lolipop besar
Tapi sayang hanya setengah yang bisa ia tampung di mulutnya yang lembut dan juga kecil, tapi itu tidak mengurangi rasa terbang yang Adi rasakan
Hingga setengah jam kemudian Adi, mengeram dan menekan kepala Tamae lebih dalam " arghhhhhh....ah...ahhhhhh" lengkuhnya dengan puas
Menembak semua santan peras yang telah lama diolah oleh Tamae, merasakan rasa gurih bercampur asin yang lezat Tamae dengan lahap menelan
Dan dengan telaten membersihkan setiap tetes kental santan yang ada, setelah bersih dia memandang Adi seolah memberikan ketidak puasan tentang santan gurih yang habis
Melihat ini Adi mendesah di dalam hatinya " Tamae kamu sangat rakus"
Merasa semuanya sudah siap, Adi membaringkan Tamae di atas kursi lembut dan membuka dengan lebar posisi M sambil menatap Tamae, Adi berkata untuk membuat janji suci
[ Ding Terdeteksi Para meter Harem 100 poin selamattt Tuan rumah]
Setelah proses singkat keajaiban dari janji suci dan melihat tanda bulan di kening Tamae, Adi melanjutkan aksinya
" Aku akan masuk" berkata dengan lembut
" Emmmm...pelan"
Memasukan adik kecilnya dengan perlahan " Emmmmmmm " Tamae menahan perasan sakit
Mengurangi rasa sakitnya seperti biasa Adi mencium dengan dalam Bibir Tamae dan meremas lembut dadanya
Setelah merasa Tamae lebih rileks, Adi perlahan memasukan lebih dalam adik kecilnya dan dengan satu gerakan " emmmmmmmm" tetesan air mata bahagia Tamae mengalir
Tak lama suara simfoni taman yang Sahdu terdengar di dalam ruang tamu
Adi dan Tamae dengan penuh cinta saling merangkul dengan kuat, berbagai posisi mereka coba praktekan, meski ini pertama kalinya untuk Tamae
Tapi seolah Kelaparan sudah melandanya terlalu lama, setelah ronde pertama sesi penaklukan Adi
Tak lama kemudian keduanya kembali merekatkan tubuh mereka, dengan racauan dan juga geraman yang terus menerus Adi dan Tamae mengabdikan proses penanaman dengan sungguh-sungguh
Dan kali ini dengan posisi bergelantung, Tamae yang merangkul Adi dengan kuat, merasakan hentakan yang kuat dari cangkulan konstan yang diberikan Adi
Adi yang mencangkul dengan posisi berdiri, membenamkan tombaknya dengan dalam ke tanah lembut dari Tamae, dia merasa begitu dalam dan hangat setiap kali dia mencangkul Tamae
Di satu sisi Tamae yang merasa melayang, hanya terus mengerang dengan kuat, mabuk oleh kenikmatan
Sampai keduanya merasakan perasaan yang mendesak, Adi meningkatkan tempo kecepatannya dan tak lama " arghhhhhh cumingggggggggggg"
" Ikuuuuuuuuuuu....sayangggggggg" keduanya mencapai garis finis secara bersamaan
Dengan kepuasan Adi merebahkan tubuhnya yang masih menyatu dengan Tamae di kursi
" Ha....ha....haa....." hanya suara lelah bercampur kepuasan yang terdengar dari keduanya
Tamae kali ini benar-benar merasakan arti kenikmatan menjadi seorang wanita, dan rasa lapar yang telah lama ia pendam akhirnya terpuaskan
Seperti hujan yang menyapu tanah kering yang gersang, melembabkan dan merembes jauh ke dalam tanah
Membuka perlahan matanya setelah memulihkan tenaganya, Tamae memandang wajah Tampan Adi, yang sebelumnya masih ada keraguan di dalam dirinya, tapi kini setelah dia benar-benar menjadi wanita Adi
Tekat tegas dan juga pantang menyerah, membara di matanya, dia merasa akan dengan sepenuh hati mengabdikan dirinya untuk Adi, dan tidak akan pernah membiarkan Adi kecewa dengannya.
Dengan senyum yang sangat manis, wajah yang dipenuhi bulir keringat harum, membenamkan dirinya ke dalam pelukan Adi, dan menutup matanya dengan puas. Saat merasakan dirinya dan Adi yang masih menjadi satu.
######
Jangan lupa baca novel Author yang lain " Raja Terakhir" Makasih banyak yang udah memberikan komen dan masukan
Makasih juga yang sudah memberikan power stone, maaf tidak menyebutkan nama, tapi semoga rejeki kalian lancar jaya Aamiin, bagi yang belum bisa ikut serta dalam proses penggalangan power stone novel ini harap menyusul wkwkwkwk
Ok sekali LG terima kasih untuk semua yang baca dan mengkoleksi, maaf untuk update yang lama, karena bulan Maret ini ga jelas jadwal kerjaan yang ada, jadi hanya bisa menyesuaikan sambil mencoba mengupload bab yang ada
Thank You All :-)