Eliminate
'Ketika kesalahan yang membawa kepada takdir'
.
.
.
.
Diana Azriella kini berada dikelas 11 dan merupakan salah satu siswi SMA di Bandung, yang memiliki banyak teman, baik, dan yang terpenting selalu tertawa dan tersenyum setiap saat didepan banyak orang. Bukan itu saja, wajah yang cantik, memiliki kulit yang putih, hidung mancung, bibir berwarna merah muda, dan mata yang indah yang selalu berbentuk puppy eyes dan jika tertawa berbentuk bulan sabit.
Walaupun bukan termasuk siswi populer disekolahnya, Diana sangat nyaman dengan keadaan itu, ia bisa banyak menghabiskan banyak waktu dengan teman temannya dari pada sibuk mencari kepopuleran disekolah maupun media sosial, apalagi membuat sebuah geng disekolah.
Diana sangat tidak menyukai pertemanan yang mana itu hanya berisikan perkumpulan suatu geng saja, Diana lebih menyukai berteman dengan banyak orang. Dan juga Diana sangat tidak suka dengan orang yang berteman dengan melihat keadaan keuangan keluarganya.
Jika kalian pikir Diana dari keluarga yang berada dan memiliki segalanya, kalian salah, Diana merupakan seorang remaja dengan keluarga yang sangat sederhana. Diana selalu berpikir kenapa masih ada orang yang mau berteman dengan melihat keadaan ekonomi terlebih dahulu. Bukannya pertemanan tersebut dilandasi dengan keadaan yang tulus.
"Diana nanti kita makan mie dikantin ya!!" Sahut Ranty, Ranty salah satu teman dekatnya Diana. Ranty sangat baik kepada Diana,dan hal itulah yang membuat Diana sangat menyukai sahabatnya itu.
"Iya Di, gak enakkan gue sama Ranty aja yang makan terus dikantin, udah lama loh lo gak ikutan makan bareng ama kita, kan bikin rindu" balas Tata yang juga merupaka teman dekat Ranty.
"Lebay lo Ta, pake rindu segala kan tiap hari ketemu dikelas" Diana tertawa mendengar ucapan Tata,seakan dia tidak pernah bertemu setelah sekian lama.
"Bukan itu, gue rindu makan bareng lo,ya kan Ti" bujuk Tata dengan melakukan sedikit aegyo.
"Iyaaa, kita itu rinduu loh sama lo" melihat Tata yang melakukan aegyo, disisi lain Ranty juga melakukan aegyo.
Diana tertawa melihat temannya yang melakukan sesuatu untuk membujuknya makan bersama.
'apa uang gue masih cukup ya, untuk beli keperluan kalau makan dikantin?? Hmmm kayanya masih' ujar Diana.
"Ya iya gue ikut, gak usah kayak itu pakai rindu segala kayak dilan ama milea tau" tawa Diana melihat temannya tersenyum bahagia ketika mendengar ia mau ikut pergi makan ke kantin.
"Yess Diana mau!!" Sorak mereka berdua dengan melakukan tos ria.
🌼🌼🌼🌼
Setelah pulang sekolah Diana langsung pulang kerumahnya, dan mengurungkan niatnya untuk membeli sebuah buku untuk menggambar, Diana sangat suka menggambar ia sangat ingin menjadi seorang ilustrator yang handal.
Sesampainya dirumah Diana langsung meletakkan tasnya dilantai kamarnya dan merebahkan diri kekasur sambil memandang langit-langit kamarnya.
"Gimana ya rasanya aku kalau kesekolah diantar ayah?? Pasti seru ya" gumam Diana pelan sembari menutup kedua matanya.
Tanpa sadar air mata terjatuh dari kedua kelopak matanya, sekatika Diana menutup mukannya dan menutup mukannya dengan bantal dan menangis terisak.
"Diana mau papa, Diana mau lihat papa, kenapa papa lupain Diana, apa salah kalau papa nelfon Diana sekarang walaupun sekali saja, apa Diana gak boleh ketemu papa, kena... hiks hiks" tangis Diana pecah, ia berpikir setiap detik dihidupnya seakan tidak berarti.
30 menit lamanya Diana menangis, akhirnya Diana tertidur hingga jam menunjukan pukul 8 malam. Disaat terbangun perut Diana meminta jatahnya. Dengan langkah lunglai Diana keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. Ketika ia melihat kearah meja makan tidak ada satu makanan pun, Dianapun membuka kulkasnya dan kembali tidak menemukan apa apa selain air putih yang dingin.
Dianapun memutuskan untuk pergi kesebuah minimarket dan membeli satu buah mie instan dan beberapa kue.
"Ma Diana ke minimarket dulu ya sebentar" izin Diana kepada mamanya dan membuka pintu rumahnya.
"Iyaa jangan lama-lama udah malam" sahut Lia yakni mama Diana.
🌼🌼🌼🌼
Ketika berada diminimarket Diana langsung mengambil hal yang dia beli untuk menenangkan cacing yang ada didalam perutnya yang sedang demo masal.
Ketika berjalan menuju kasir Diana tidak sengaja menabrak seseorang dan membuat belanjaan orang itu terjatuh dan berserakan.
"Aah maaf, gue gak sengaja tadi maaf" pinta Diana sambil membantu orang tersebut mengambil barangnya yang berserakkan.
"Gakpapa, lain kali hati-hati jangan bengong" sahut Orang tersebut dengan nada yang cukup ketus.
"Iya sekali lagi maaf, kenapa gak pakai keranjang belanjaan aja kalau belinya banyak?" Diana pun memberikan barang orang tersebut.
"Malas!" Jawab orang itu dan pergi meninggalkan Diana.
Diana pun melihat orang tersebut yang pergi kembali memilih sesuatu dan disisi lain Diana pergi menuju kasir dan membayar belanjaannya.
Disaat perjalanan menuju rumah Diana sibuk berceloteh sendiri lantaran kesal dengan orang yang tidak sengaja ia tabrak.
"Iiiiss, dasar ketus banget tuh orang, gak mikir apa kalau ngomong" ucap Diana sambil menghentakan kaki dan sesekali menendang batu yang ia temui dijalan.
"Pinteran kucing lagi, kalo mau maling ikan liat situasi dulu, ini orang udah ngomong sopan malah dibalas ketus..." sibuk Diana yang masih kesal dengan orang yang ia temui tadi.
"Maksud lo apa??...."
Dianapun berbalik menghadap orang yang membalas ucapan dia yang sedang kesal tadi..
.
.
.
.
.
.
Awal dari pertemuan mereka......
Tbc🐇