5. Kecewa

Singgah cerita...

Saat itu Kevin sedang fokus dengan lukisannya karena banyak sekali yang memesan lukisan buatannya, tapi tiba tiba Rara dan salah satu temannya yaitu Riko datang menghampirinya.

Rara : "Hai Vin"

Kevin : "Hai"

Riko : "Vin, udah lama kita gak ketemu"

Kevin : "Lo.. siapa?"

Riko : "Tuh kan, Lo lupain gue"

Kevin : "Ha? Tapi..."

Riko : "Siapa hayooo"

Kevin : "Ya ampun, Riko?! Lo Riko kan?!"

Riko mengangguk, lalu saat itu Kevin langsung memeluknya. Riko, Rara dan Kevin sudah berteman dari sejak kecil, mereka sering bermain bersama di masa kecilnya. Tetapi saat SMP, Riko harus ikut Ayahnya yang merupakan seorang TNI AU karena di pindah tugaskan ke luar kota. Akhirnya mereka pun terpisahkan. Dan sekarang, mereka di pertemukan kembali.

Riko : "Gimana kabar Lo Vin?"

Kevin : "Baik Rik, Lo gimana?"

Riko : "Baik baik, tapi... Kenapa muka Lo pucet banget Vin? Lo lagi sakit?"

Kevin : "G..gue.. gak papa kok, mungkin cuma kecapekan aja"

Rara : "Serius kamu hanya kecapekan Vin? Awas ya kalau kamu bohong"

Kevin : "Serius Ra, aku tidak papa"

Riko : "Ciee, perhatian banget"

Rara : "Apaan sih Rik"

Tiba tiba hujan turun dengan sangat lebat...

Riko : "Masih inget gak? Dulu kalau hujan begini kita selalu main perosotan di teras rumahnya Kevin hahaha"

Rara : "Iya, lalu setelah itu kita nyolong jambunya Bu RW disaat hujan sudah reda hahahaha"

Kevin : "Benar! Setelah nyolong jambu kita pulang sama sama dan merencanakan untuk menginap di rumah siapa, lalu... Rumah Riko yang selalu menjadi sasaran hahahah"

Riko : "Masa kecil kita benar benar indah yaa"

Rara : "Jangan hanya masa kecil, masa sekarang dan masa depan kita juga harus bahagia"

Kevin : "Kamu benar, kita harus membuat kenangan yang sangat bahagia:)"

Riko : "Lo masih suka ngelukis?"

Kevin : "Iya, banyak pesanan nih haha"

Riko : "Haha bagus deh! Tapi.. kenapa Lo tinggal disini Vin?"

Kevin : "Gue..."

Rara : "Kevin dan Ayahnya sedang ada masalah Rik"

Riko : "Masalah apa? Sampai pisah rumah kek gini?"

Kevin : "Ceritanya panjang, lain kali gue cerita ya sama Lo?"

Riko : "Kenapa gak sekarang?"

Kevin : "Gue beresin dulu lukisan gue, eumm Ra.. kamu siapkan cemilannya yaa buat Riko"

Rara : "Siap pak bosssss" ujarnya bersemangat lalu pergi ke dapur

Riko : "Vin, ayo dong cerita sekarang"

Kevin : "Huhhh... (menghela nafas lalu menyimpan kuas) Setelah Ibu meninggal, Ayah menikah lagi dengan perempuan itu"

Riko : "Terus? Lo marah?"

Kevin : "Gue marah karna gue udah tahu semuanya Rik"

Riko : "Tahu apa?"

Kevin : "Gue tahu kalo Ayah udah berselingkuh sama istri barunya dari sebelum ibu meninggal! Itulah kenapa gue benci sama istri baru Ayah"

Riko : "Vin, Lo udah cari tahu? Siapa tahu yang dipikirin sama Lo itu gak bener"

Kevin : "Gue percaya dengan apa yang gue lihat Rik"

Riko : "Iya, gue ngerti"

Kevin : "Gue gak peduli meskipun gue harus gak punya Ayah, gue masih bisa hidup tanpa sosok Ayah, tapi... Setelah Ibu pergi, hidup gue hampa Rik, gue ngerasa kalo hidup gue gak ada gunanya lagi"

Riko : "Lo gak boleh kaya gini Vin, Ibu pasti sedih liat Lo sama Ayah Lo hidup terpisah"

Kevin : "Gak, gue gak bisa tinggal seatap sama perempuan itu"

Riko : "Ya udah, mungkin Lo emang butuh waktu buat terima semuanya, sekarang... Jalani semuanya sesuai dengan keinginan hati Lo, oke?"

Kevin mengangguk.

Riko : "Apa yang bikin Lo kecewa sama Ayah Lo Vin? Selain dia menikah dengan selingkuhannya?"

Kevin : "Yang paling bikin gue kecewa adalah... Dia gak bisa tepati janji dia sama gue dan Ibu"

Kevin : "Janji apa?"

Kevin : "Dia gak akan pernah ninggalin kita, dia akan selalu ada buat kita, sampai kapanpun. Dan Lo lihat sekarang, dia gak bisa tepatin janji dia sendiri"

Riko : "Tapi... Lo yang pergi dari Ayah Lo Vin, Ayah Lo gak ninggalin Lo kan?"

Kevin : "Semenjak Ayah menikah dengan perempuan itu, sejak itulah dia ninggalin gue:)"

Riko : "Ya udah, makasi Lo udah cerita sama gue, itu berarti Lo percaya sama gue Vin, pokoknya mulai sekarang... Gue sama Rara akan selalu ada buat Lo, kalo ada apa apa jangan sungkan bilang ke kita"

Kevin tersenyum dan mengangguk.