Chapter. 04 - Sungai Mu Rong

"Bangunlah kau dasar anak payah!" 

Xuan Cheng benar-benar tidak menyadari bahwa dia akan mendapatkan sambutan yang luar biasa. Dibangunkan dengan semburan air yang sengaja ditumpahkan oleh seseorang, membuatnya mendadak terbangun dan merasa sedikit kedinginan karena pada saat itu, suasana masih sedikit berembun dan matahari yang belum muncul di langit timur. 

Xuan Cheng membuka matanya dan melihat Luo-Luo yang berdiri di belakangnya ketika dia tertidur, telah menuangkan se-baskom air yang ada di tangannya 

Wajah dan rambutnya basah begitu dia mendapatkan semburan air yang dilakukan Luo-Luo padanya. Dan hal itu membuatnya langsung berkata, "Apakah seperti ini caramu membangunkan seseorang?!" 

Luo-Luo mendengus, 'Hump' padanya sambil menaruh satu tangannya di atas pinggangnya, "Dan beginikah caramu meneriaki seorang perempuan?!" 

Xuan Cheng lanjut bicara dengan nada mengancam, "Untuk apa aku takut dengan perempuan kecil sepertimu?" 

Luo-Luo tidak kalah dan langsung menjawab, "Dan kau telah menunjukkan bahwa kau hanya berani pada seorang perempuan?!" 

Xuan Cheng lanjut menantang, "Setidaknya aku berani pada perempuan Mak Jomblang sepertimu saja!" 

"Babii." Batin Luo-Luo yang kemudian berkata, "Pergilah! Xiao Gēgē sudah menunggumu di air terjun Mu Rong!" 

"Air terjun Mu Rong?" Nama aneh macam apa itu? Apakah tidak ada orang yang benar-benar bisa menamai air terjun itu dengan nama yang lebih baik lagi? 

Xuan Cheng segera mengabaikan apa yang terlintas di pikirannya dan segera berjalan menuju air terjun Mu Rong yang dikatakan oleh Luo-Luo padanya. 

Tepat di balik rerumputan tinggi yang menjuntai hingga menutupi wajahnya, sebuah bayangan dan kilatan putih itu memancar pada sebuah sungai yang sedang mengalir deras, begitu juga dengan suara percikan air yang jatuh dari atas ketinggian. Membuat Xuan Cheng semakin penasaran siapa orang kuat yang sedang berdiri di pinggiran sungai yang saat ini sedang deras. 

Langkah kakinya yang berjalan menuju bayangan putih itu, membawanya pada seorang laki-laki dengan cambuk ekor kuda yang sedang berdiri di antara bebatuan tinggi yang berada di pinggiran sungai. 

Xuan Cheng awalnya merasa bahwa laki-laki itu adalah Li Wu Ding yang telah menghancurkannya namun, dugaan itu hilang ketika dia menyadari bahwa laki-laki itu adalah Zhang Xiao Ye yang saat ini sedang berdiri disana untuk mengawasi tempat sekitar. 

Xuan Cheng berlari ke arahnya dan memanggilnya dengan sebutan, "Guru!" 

Sebutan itu membuat Zhang Xiao Ye menoleh ke arah Xuan Cheng yang saat ini sedang berlari ke arahnya. 

Lengkungan senyum sederhana miliknya, selalu ditunjukkan ketika Xuan Cheng sudah berdiri di sampingnya dan dia berkata, "Bagaimana dengan dengan tidurmu?" 

Xuan Cheng menjawab, "Lumayan." 

Zhang Xiao Ye kembali bertanya, "Apakah A-Luo membangunkan mu dengan kasar?" 

Xuan Cheng menjawab dengan pelan, "Tidak juga. Dia lembut seperti iblis." 

Zhang Xiao Ye melengkungkan senyuman dan berkata dengan lembut, "Baiklah. Saat ini kau sudah bangun, aku punya pertanyaan untukmu. Apakah kau tahu mengapa sungai ini dinamakan sungai Mu Rong?" 

Xuan Cheng tertegun dan kembali bertanya, "Apakah sungai ini memiliki sejarah tersendiri?" 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Tentu saja. Jika tidak, untuk apa aku harus membawamu kemari?" Zhang Xiao Ye berhenti sesaat untuk duduk di atas tumpukan batu di bawahnya, "Pada dua ratus tahun lalu, terjadi peperangan antar dua kerajaan yang berselisih. Dan salah satunya adalah seorang jenderal bernama Mu Rong yang berasal dari kerjaan Mu Rong. Dia adalah jenderal dengan pangkat tertinggi dan sangat berbahaya. Pada suatu saat, dia dijebak oleh ratusan pasukan dari berbagai kerajaan. Dan lebih parahnya lagi, dia hanya bersama dengan beberapa pasukannya dan mereka juga dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Para pasukan itu kemudian menyerang Mu Rong secara membabi-buta dan tanpa rasa kemanusiaan. Dan setelah Mu Rong mati, mayatnya dibuang di sungai ini dan di biarkan menghilang disini. Tidak ada yang mampu menemukan mayatnya bahkan pedangnya juga tidak bisa ditemukan. Sejak saat itulah, untuk mengenang jasa dari jenderal mereka, sungai ini dinamakan dengan sungai Mu Rong." 

Xuan Cheng kembali bertanya, "Kenapa tidak ada pasukan bantuan yang muncul dari kerajaannya? Apakah jenderal Mu Rong itu benar-benar berbahaya sehingga, mereka menyerangnya dengan ratusan pasukan?" 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Apakah kau pikir mereka itu bodoh? Tentu saja ratusan pasukan itu membagi tempatnya. Ketika, jenderal Mu Rong diserang oleh ratusan pasukan, ada pasukan lain juga telah bergerak untuk menyerang kerajaannya. Di antara lima kerajaan, empat di antaranya berniat untuk menghancurkan kerajaan Mu Rong dan itulah peristiwa yang paling memalukan. Mereka yang melakukan penyerangan secara berencana, bukankah itu sama saja dengan mendapatkan hukuman seumur hidup atau hukuman mati?" 

Xuan Cheng kembali bertanya, "Apakah reruntuhan kerjaan Mu Rong masih ada disini?" 

Zhang Xiao Ye berpikir sebelum menjawab, "Sepertinya, reruntuhan itu masih ada. Tidak ada yang berani menghancurkannya karena disanalah tempat iblis hitam terlahir." 

Xuan Cheng tertegun dan berkata, "Iblis Hitam? Apakah itu adalah Jin Ming yang kemarin Guru katakan?" 

Zhang Xiao Ye menjawab, "Tentu saja. Kerajaan Mu Rong berada di dekat perairan penuh. Negara itu dikelilingi oleh banyak sungai dan danau. Tidak heran bukan, jika Iblis Hitam terlahir di sana?" 

Xuan Cheng berpikir sebelum dia berkata, "Bukankah Guru akan mengajarkanku suatu hal?"

Zhang Xiao Ye melengkungkan senyuman, "Kau benar juga. Kalau begitu,..." Zhang Xiao Ye menurunkan cambuk ekor kudanya yang menunjuk ke arah bawah air terjun dan kembali berkata, "Di dalam air terjun ini, terdapat sebuah gua dan di dalamnya juga, terdapat tanaman ginseng darah yang bisa meningkatkan kekuatan Kultivasi mu. Kamu harus mengambilnya sendiri." 

"Eh?" Xuan Cheng bertanya-tanya untuk apa Zhang Xiao Ye menyuruhnya untuk mengambil ginseng itu di dalam air terjun ini dan bertanya, "Jika gua itu berada di dalam air terjun ini, bagaimana aku bisa mengambilnya?" 

Zhang Xiao Ye mencibir, "Mengapa tidak mencari tahunya sendiri? Bahkan anak kecil seperti A-Luo dan Xun'er tahu bagaimana mereka bisa mendapatkannya." 

Xuan Cheng melihat ke bawah air terjun yang sangat tinggi dan bahkan dia tidak sanggup untuk melihat dimana ujungnya sehingga, membuatnya kembali bertanya, "Guru ingin membunuhku? Air terjun ini, seperti tidak memiliki dasar. Bagaimana aku bisa mengambilnya?"

Zhang Xiao Ye melengkungkan senyuman dan kemudian mengangkat tangannya untuk mendorong Xuan Cheng jatuh sambil berkata, "Pikirkan sendiri!"