2. Kakak Kelas

Bosan!!!!! 

itulah yang di pikirkan serena saat terlalu banyak yang jam kosong. Dia berpikir kenapa beberapa hari ini ada jam kosong?. Dan yang bikin lebih membosankan lagi, teman-temannya semua gak ada. Si Maxi, Main basket di lapangan. Si Gerry lagi di perpustakaan, si Maya lagi di ruang osis lagi rapat. Si Surya ama Bram gak tau kemana.

Ditengah kebingungannya, Serena keluar kelas dan berjalan menyusuri lorong kelas berusaha mengusir kebosanan. Dia tidak menyadari di belokan ada Seseorang yang berlari kencang. 

Bruk!!!!! 

Mereka berdua pun sama-sama terjatuh. Serena yang lagi bosan malah dapat tubrukan dari orang lain ya tentu dia ngamok lah! 

"Duh, jalan gimana sih, gak pake mata ya". Keluh Serena. 

"Aku minta maaf ya". Pria yang terjatuh karena menabrak serena tadi tlah berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu Serena. Serena yang tak memikirkan apa-apa pun meraih tangan Pria tadi. Saat Serena berdiri dan menatap Pria tadi, Serena hampir jantungan. 

"Gila, ini ganteng banget, sejak kapan sekolah aku ada cowok ganteng begini".

Serena pun tersadar dan menarik tangannya, tapi nampaknya Pria tadi masih terpukau.

"Ehm, ahh, itu ehmm maaf ya soalnya aku buru-buru, ah kamu dari kelas mana?". Pria tadi nampak Grogi, kemudian Seren memperhatikan Nama di Name tag nya. "Glen Alfiandi". Itu namanya. 

"Aku dari kelas X Ips 1, kalo kamu?".

Pria tadi tersenyum manis. "Ahh, jadi kamu adik kelas ya, Aku Glen dari XI Ipa 1, ahhh Serena Aku pergi dulu ya nanti aku akan menebus kesalahanku" Glen yang juga memperhatikan name tag Serena lalu berlari kencang kembali setelah sebelumnya dia melambaikan tangannya pada Serena.

"Heh" desah serena. Dia pun memperbaiki ikatan rambutnya yang berantakan sedikit, Dia mengikatnya dengan style ekor kuda. "Untung aku gak bawa minuman, jadi sweater kesayanganku ini aman". Lirih Serena. 

"Serena". Maya yang meneriakinya dari ujung lorong. Serena pun melambaikan tangannya. Maya berpamitan dengan temannya dan menghampiri Serena. "Serena kok kamu sendirian, yang lain pada kemana?". Tanya Maya sambil melihat sekeliling. 

"Udah jangan di cari mereka lagi sibuk semua". Jawab Serena

" Yaudah, kalau gitu kita kekantin aja". Ucap Maya dengan bersemangat. 

" Emang gak apa ? Ini kan masih jam pelajaran". 

"Gak apa, soalnya Guru lagi rapat makanya ada jam kosong, kuy kekantin". Tanpa mendengar jawaban Serena, Maya menggandeng lengan Serena dan menyeretnya ke kantin. 

Di kantin

"Bu pesan mie bakso 2, sama teh es 2 ya". Maya yang memesan makanan sedangkan Serena duduk menunggu makanan datang. Sementara maya memesan makanan Serena malah membayangkan Glen, Dia membayangkan Glen yang menarik tangannya dan terpukau menatapnya.

Serena melamun hingga dia tidak sadar maya sudah ada di depannya membawa 2 mangkuk mie bakso dan teh es. Beberapa kali Maya memanggil-manggil nama Serena tapi dia tidak mendengarkannya. Akhirnya maya berbicara setengah berteriak dan memukul tangan Serena. 

"Auhhh, Apa sih may? Sakit tau gak?". Serena mengelus elus tangannya yang terasa sedikit pedas akibat pukulan Maya. 

"Lagian kamu tumbenan ngelamun, kamu tuh gak pernah ngelamun ser, ada apa sih?". Tanya maya yang penuh penasaran. 

"Aku lagi mikirin seseorang". " Hah siapa?" Tanya Maya dengan Kaget dan membuat beberapa anak di kantin menoleh ke mereka. 

"Usttt, kenapa ngomong kenceng banget sih di liatin anak-anak tuh". Serena meletakkan jari telunjuk di bibirnya dengan wajah yang sedikit panik, sedangkan maya hanya cengengesan. 

"Adalah temenku". Serena Tidak berani mengungkapkan apa yang ada di hatinya karena dia tidak merasa nyaman harus berbagi perasaan, apalagi dengan orang yang baru beberapa minggu dia kenal. 

"Owh teman, aku kirain Kamu punya gebetan atau orang yang di sukai gitu".

Tanpa mereka berdua sadari, Suasana di kantin berubah menjadi lebih riuh, Maya yang mulai menyadarinya melihat sekeliling, sedangkan Serena masih melanjutkan makannya dan tidak menyadari apa yang terjadi. 

"Itu 4boys Kan??". "Iya itu mereka". "Siapa 4boys itu". Salah seorang siswa lelaki memukul kepala temanny. "Lu bodoh ya, meski kita anak baru, tapi kok lu ga tau apa-apa, mereka itu 4boys Paling keren, Paling kaya, Paling ganteng, paling populer, dan paling berpengaruh di sekolah, coba deh lu buka di sosmed 4boys SMA X".

Si bocah tadi pun mengeluarkan smarthphone nya dan memeriksa info tentang 4boys di sekolah mereka.

"Apa, beneran mereka masih manusia, kita beruntung banget ya satu sekolah sama mereka, gak nyesel dah emak gue masukin gue kesini."

"Ehh, sadar ya lu tu bambang jgn ngada-ngada".

"Ehh apaan sih, siapa juga yang mau gitu, gue tuh bersyukur bisa satu sekolah, mana tau bisa dekat".

Temannya kembali menggeplak kepala bocah tadi "jangan aneh-aneh deh lu gak liat tuh bodyguard sekeliling mereka?!

"Ahh iya juga".

" Se.. Se.. Serena". Maya yang jadi gagap melihat 4boys. Ya seperti yang kita ketahui bahwa Maya adalah Orang yang paling update soal Sekolah, sementara tidak tepat jika di bandingkan dengan Serena yang hanya peduli dengan Cerpen dan Novelnya itu. Ya, Serena sama sekali tidak update tentang 4boys, meskipun Serena tau mereka ada tapi Serena tidak Peduli. 

"Apa sih may, Ehh mana gantungan kunci panda kesayanganku, perasaan tadi aku simpan di Saku sweater, apa jangan-jangan jatuh ya". Seperti biasa Serena tidak peduli hal-hal yang di hebohkan di kantin, dia hanya peduli dengan gantungan kunci nya yang hilang. 

"Udahlah gantungan kunci nanti aja di cari, itu lihat ada 4boys datang kemari". Maya yang duduk di sebelah Serena pun dengan heboh menggoyangkan bahu Serena yang membuat Serena tidak jadi melanjutkan makannya dan melihat ke arah 4boys. 

Awalnya Serena biasa saja melihat 4boys itu, tapi kemudian dia terpaku dengan seseorang yang dia ketahui. 

"Glen". Tanpa sengaja Serena mengucapkan nama Pria yang menabraknya sebelum pergi kekantin. 

"Kamu tau glen?, syukurlah temanku tidak selemot yang aku kira". Serena yang tanpa sengaja menyebut nama glen jadi sedikit resah.

Di dalam hati Serena dia berharap Glen tidak melihatnya atau pura-pura tidak melihatnya, jika tidak maka Serena sendiri yang akan kesulitan. Serena tidak suka mendapat terlalu banyak perhatian apalagi dia masih tergolong siswi baru.

Tapi harapan Serena bertolak belakang dengan kenyataannya. Glen melihatnya dan mulai menghampirinya, tapi kemudian di hentikan oleh temannya. Setelah Glen bicara, temannya malah ikut menghampiri Serena. Glen dan seorang teman di sampingnya berjalan menuju tempat duduk Serena dan Maya.  

Sial. Maki Serena di dalam hati. Semua isi kantin memperhatikan arah yang di tuju oleh Glen.

Tidak butuh waktu lama Glen dan Teman di sampingnya yang di ketahui bernama Alex berdiri di depan meja Serena. "Ehmm, Serena". Begitu suara itu terdengar, Serena tidak mampu lagi menahan pandangannya kebawah. Serena pun menatap Glen yang sedang berdiri di hadapannya. Waktu nampak terhenti, seperti hanya ada merek berdua di temani petikan melodi musik yang indah. Tapi lamunan Serena hany bertahan sebentar. 

"Serena, aku ingin mengembalikan ini". Serena kemudian melihat gantungan kunci pandanya ada di tangan Glen. "Kamu… ". "Ahh, iya tadi aku kembali untuk melihatmu tapi kamu tidak ada dan aku menemukan ini". Glen kemudian meraih tangan Serena dan meletakkan gantungn kunci itu. 

"Aku minta maaf karena aku harus menemuimu di saat seperti ini, itu karena siang ini aku akan pergi untuk pertukaran pelajar dan itu berlangsung selama 3 bulan. Jadi tidak bisa bertemu denganmu".

"Aku sangat berterima kasih karena ini gantungan kunci kesayanganku". Serena tersenyum sambil mengenggam gantungan kunci panda itu. 

Alex yang ada di samping Glen sedikit tertegun, kemudian Rileks kembali. 

Entah apa yang ada di pikirannya. 

"Itu tidak gratis, kamu harus membayarnya". Serena yang awalnya senang lalu jadi bingung. 

"Aku harus bayar pakai apa uang ku tidak sebanyak milikmu". Kata Serena dengan polos. 

Glen hanya tertawa renyah lalu berkata "bagaimana dengan no whatsappmu?". "Ahhh, No wa ku 0852********".

"Oke udah aku save nanti aku chat kamu, ahh jangan kasi tau no wa ku ke siapa siapa ya". Tak lupa Glen mengedipkan 1 matanya membuat Serena semakin berhalu. 

"Oke, aku akan kembali ke tempatku". Glen bersama Alex pun pergi, sebelumnya Alex menatap Serena dari atas kebawah dengan ekspresi menghina, membuat Serena tidak nyaman. Untungnya Mereka pergi. 

Tapi masalah tidak selesai di situ saja, Semua tatapan dari penghuni kantin membuat Serena tidak nyaman dan menarik Maya untuk segera pergi dari kantin. 

Maya yang mulutnya ternganga dari tadi hanya menuruti Serena hingga kesadarannya kembali.  "SERENA, KAMU KENAL DENGAN GLEN???  KENAPA KAMU TIDAK KASI TAU AKU? "

Serena menutup mulut Maya dan mengatakan Maya untuk diam. Serena pun menceritakan apa yang telah terjadi sebelumnya.

Begitulah awal pertemuan Serena dengan Kakak kelasnya Glen.