3. Menemukanmu

Panda….

Gantungan kunci panda yang kuberikan saat itu, masih selalu ada padamu, sama seperti kalung ini. Pria yang duduk sendirian di atas Balkon lantai 2 di kamarnya itu mengenggam Kalung yang selalu melingkar di lehernya.

Baginya 10 tahun mencari seseorang yang hanya dia tau namanya itu sangat sulit. Tapi sekali takdir mempermainkannya kembali, begitu dia akan menyerah, gadis yang dia cari muncul tepat di depannya.

Buah mata kalung berbentuk hati yang di dalamnya bertuliskan nama mereka berdua. Alex dan Serena. Beberapa tetes air mata mengalir dari kedua matanya. Dia lelah mencari terus dan mencari, tapi saat bertemu dia kesulitan mengucapkan sepatah kata. 

Dia hanya memperhatikan sosok wanita itu dari atas hingga kebawah berharap bahwa Wanita itu akan mengenalinya. 

Tapi tidak!!!  Wanita itu terlihat tidak nyaman sehingga Alex memutuskan untuk pergi dan akan memberitaunya suatu saat nanti.

Genggaman Serena pada Gantungan kunci itu dan senyum bahagianya saat mendapatkan kembali barang kesayangannya membuat Alex percaya bahwa Serena pun sedang menunggunya. 

Masih dia ingat pertemuan pertamanya dengan serena 10 tahun lalu. 

"Heh ada anak baru ni, siapa namamu". Seorang anak kecil bertubuh tambun di iringi kedua temannya yang kurus menanyai seorang anak kecil berusia 6 tahun.

"A a a ku Alex". 3 orang anak kecil salin memandang dan kemudian tertawa " hhaha liatlah ternyata anak ini gagap, dan juga pengecut, kalau begitu berikan uangmu yang ad di sakumu". Kata anak yang tambun tadi kepada anak kecil di depannya. 

"Ti tidak mau, lagi pula aku tidak punya uang". Kata si kecil tadi. Ketiga anak di depannya tidak percaya dan mulai memeriksa saku anak kecil itu, anak kecil itu terlihat berusaha menolak sedangkan mereka bertiga terus memeriksa. 

"Bugh". "Ahhhhh siapa yang melempar?? " teriak anak yang tambun tadi sambil melihat sekeliling.  "Bo bo bos, itu serena bos bahaya ayo kita pergi saja". Terlihat ketiga anak tadi ketakutan. Tak jauh dari mereka seorang anak perempuan kecil membawa batu di tangannya sambil memain-mainkan batu tersebut, ketika akan melempar ketiga anak tadi langsung lari terbirit-birit. 

Anak perempuan tadi yang tidak lain adalah Serena melihat anak lelaki tersebut dan menanyakan keadaannya. 

"Aku baik-baik saja, untung kamu datang".

"Namaku Serena, namamu?". Serena kemudian mengulurkan tangannya dan di balas. "Namaku Alex".

"Alex dimana kamu tinggal, aku akan mengantarmu pulang, tenang saja di komplek ini aku tau semua rumah orang". Ucap serena Bangga. 

"Aku dan orang tuaku baru pindah kemari, ayo ikut aku". Alex kemudian menarik tangan Serena dan mereka berlari bersama menuju rumah Alex. 

"Ini rumahku" Kata Alex sambil menunjuk rumah bergaya klasik berwarna putih. "Apa ini rumahmu? Di sebelah sana rumahku, berarti kita tetangga".

"Alex". Terdengar suara teriakan dari seseorang yang ternyata ibu Alex.  "Mama dan papa mencarimu kemana-mana, kamu dari mana saja? ". Alex kemudian menceritakan apa yang terjadi.

"Serena". Terdengar suara teriakan juga dari seseorang yang ternyata ibunya Serena. "Ya ampun, bunda cari kemana-mana ternyata kamu main sama Alex, ihh bikin bunda panik aja".

Ternyata mama Alex dan Bunda Serena adalah teman lama. Mama dan Papa Alex pindah ke sini karena mereka di pindah tugaskan oleh kantor ke daerah tempat Serena dan Keluarganya tinggal. Sehingga Bunda Serena menawarkan untuk menyewa Rumah di sebelah rumah mereka yang kosong. 

Dari situlah di mulai persahabatan Serena Dan Alex. Mereka makan bersama, bermain bersama, bahkan tidur bersama.

"Jadi kapan Alex akan masuk sekolah?". Tanya Alia Bunda Serena. 

"6 bulan lagi, dan sepertinya kami akan pindah kembali, kali ini ke kalimantan. Hahhh sebenarnya aku lelah kami harus pindah terus menerus, Tapi itu karena kami harus mengumpulkan uang yang banyak agar bisa membuka usaha sendiri". Keluh Diana ibu dari Alex.

"Yah, mau bagaimana lagi, Tapi apa Alex tidak apa-apa jika dia terus menerus harus mengenal teman baru dan lingkungan baru?".

"Kurasa aku akan mengajarkan Alex bagaimana cara cepat untuk beradaptasi dengan lingkungannya". Jawab Diana. 

"Yah kurasa itu ide yang bagus". Mereka pun melanjutkan Aktivitas memasak yang sering mereka lakukan bersama.

----- sementara itu di kamar Alex -----

"Ini untukmu". Alex menyerahkan gantungan kunci berbentuk panda yang sangat imut. 

"Kenapa panda???". Tanya Serena penasaran.  "Karena kamu imut seperti panda". Jawab alex sambil mencubit pelan pipi Serena. 

"Aku juga memiliki sesuatu untukmu, ini". Serena menyerahkan kalung yang terbuat dari tali biasa dengan liontin perak yang di dalamnya tertulis nama Serena dan Alex. 

"wah bagus sekali, aku jadi tidak enak karena gantungan kunciku biasa saja". Selena tersenyum dan berkata "Tidak ini sangat bagus".

"Bagaimana kamu bisa mendapatkan kalung bagus seperti ini?". Tanya Alex penasaran.

"Aku memiliki uang tabungan, dan berkata pada ayah kalau aku ingin memberikanmu hadiah, kemudian ayah menyarankan sebuah kalung dengan namaku dan namamu".

"Wah hebat sekali". Kata Alex bersemangat.

"Aku sangat menyukai hadiahmu". Kata Alex dan Serena serempak. Setelah itu mereka mulai tertawa terbahak-bahak dan bermain lagi. 

---- beberapa bulan kemudian -----

"Alex". Teriak Serena dari kejauhan. Setelah tiba di depan Alex dia terengah-engah karena berlari dari kejauhan. 

"Alex kamu mau kemana???" Tanya Serena kebingungan. Dia melihat ayah dan ibunya berdiri di dekat mereka, Serena juga melihat barang-barang yang telah di packing dan di masukkan kedalam mobil milik Papa Alex.

Alex kemudian memeluk Serena dan menangis. Begitu juga ayah dan ibu Serena dan Alex yang menyembunyikan air mata mereka. 

"Aku akan pergi, tumbuh besar dan Alex akan menemuimu dan mencarimu". Kata Alex. 

"Apa kita akan bertemu lagi". Tanya Serena dengan air matanya yang terus mengalir. 

"Pasti kita akan bertemu lagi". Alex kemudian mengusap air mata Serena setelah melepas pelukan mereka. 

"Alex akan selalu memakai ini dan tidak akan melepasnya". Alex menunjukkan Kalung yang di berikan Serena bertengger manis di lehernya.

"Serena akan menyimpan ini selamanya dan tidak akan kehilangannya". Ucap Serena. 

Alex dan keluarganya lalu masuk ke mobil dan pergi. Sementara Serena melambaikan tangannya. Setelah mobil menjauh entah kenapa Serena berlari mengejar mobil itu seakan tidak ingin Alex pergi. Alex yang selalu melihat kebelakang melihat titik kecil yang berusaha mendekat, tapi malah semakin jauh.

Mereka pun berpisah untuk waktu yang sangat lama...

---------------

Pria di balkon kamar lantai 2 yang tidak lain adalah Alex masih menggenggam kalungnya. Dia beranjak mengambil gitarnya dan menyanyikan sebuah lagu yang menggambarkan kerinduannya. 

Sementara itu Serena di kamarny memegang gantungn kunci panda. "Aku tidak boleh kehilangan ini lagi, karena ini barang yang paling berarti di hidupku". Ekspresi kesedihan dan air mata jatuh dari pipinya.