Pelanggan tak terduga

Selesai membuat beberapa kue, Andin dan Diana mulai berjualan, Walaupun tidak ramai. Diana bersyukur masih ada penghasilan.

"Na"

"Iya ndin? "

"Gimana kalo kita promosi gitu? "

"Boleh, Kita buat poster yuk. Aku ambil krayon sama kertas" ucap Diana. Andin terkejut dengan ucapan Diana.

"Na.. Buat apa itu? "

"Buat poster lah, kan kita gambar dulu terus fotocopy deh" ucap Diana. Andin tercengang mendengar ucapan Diana.

"Na... biar aku cetak poster tanpa mewarnai. Aku bisa ambil laptop aku di rumah lalu mencetak nya disini" ucap Andin. Diana hanya tersenyum lalu mengangguk. Andin yang bersemangat langsung menuju motornya dan pergi. Setelah kepergian Andin, Diana segera membuka bukunya, untuk ujian.

"Permisi, apa ini dijual? "

Suara itu mengagetkan Diana. Diana menoleh pada sumber suara itu.

"Ah, Iya ini di jual"ucap Diana menatap wanita yang menggandeng seorang lelaki. Mungkin mereka suami istri pikir Diana.

" Boleh saya beli? "

"Tentu... "

"Apa ada bolu pandan? "

"Ada, saya ambil dulu dari panggangan ya"ucap Diana. Beberapa menit kemudian Diana keluar membawa se nampan kue bolu.

" Silahkan di coba dulu, ini hari pertama saya jualan. takutnya kurang enak"ucap Diana. Diana tidak sadar bahwa pelanggannya itu adalah artis terkenal. Kedua orang tersebut langsung mengambil potongan kecil lalu memakannya.

"Eemm, enak sekali. saya mau order 30 kotak bisa? habis ini saya mau ada acara" Diana tercengang dengan ucapan wanita itu, sementara lelaki yang ada di sebelahnya masih memakan bolu itu.

"Baik...! " ucap Diana dengan bersemangat, akhirnya keuntungan besar telah datang padanya. Kedua orang itu bingung dengan sikap Diana, Biasanya orang orang akan berteriak ketika bertemu mereka.

"Nak, Apa kamu dari warga miskin. kami tidak menyinggung. kami hanya bertanya" ucap Lelaki itu.

"Saya dari warga miskin biasa, mereka selalu menghindari saya ketika saya ingin berkenalan, teman saya membantu saya dalam usaha ini. Maaf jika saya lancang untuk bercerita, mimpi saya sederhana di katakan dari pada dilakukan"

"Apa itu? " tanya wanita di sebelah nya.

"Menjadi wanita sukses, tapi itu sia sia jika saya dari keluarga miskin"ucap Diana merasa sedih dengan keadaannya.

" Nama saya Alia, dan ini suami saya Fandi. Saya artis, dan ingin mencari kue kue enak di sekitar jakarta dan saya menemukan nya"Mata Diana membulat sangking kagetnya karena di hadapannya adalah artis.

"wah maaf menyita waktu anda dengan cerita konyol saya" ucap Diana di penuhi penyesalan.

"nama kamu siapa? "

"Diana"

"Diana, Ceritamu menarik perhatian kami berdua. kami langganan di sini boleh ya? kalau ada acara gitu kami akan pesan lagi"

"Saya senang melayani kapan pun Non Alia" ucap Diana.

"Baiklah saya kesini hari rabu untuk mengambil pesanannya"

"Siap Non Alia" ucap Diana.

"OMG ADA ARTIS" Teriak Andin. Sementara Diana bingung dengan ucapan Andin.

"Hehe Maaf itu temanku yang membantuku, Ayo ndin,kenalan donk" ucap Diana menyeret Andin yang masih mematung.

"Ak... aku... An.. Andin"Ucap Andin dengan terbata bata.Alia dan Fandi sudah terbiasa dengan penggemar mereka.

" Maaf Non Alia, Patung ini gak mau bicara sama idolanya"ucap Diana.

"Tidak apa apa Diana, kami sudah terbiasa dengan penggemar kami. Hampir semuanya seperti ini kecuali Kamu Diana" ucap Fandi.

"Aku? kenapa? "

"Semua yang menemui kami hampir sama seperti temanmu, kami tidak ingin di puji karena kami manusia sama dengan kalian berdua. Sementara kamu Diana, aku yakin kamu bisa menjadi wanita sukses. teruslah semangat pada mimpimu agar itu menjadi kenyataan" ucap Alia. Andin dan Diana tercengang dengan apa yang Alia ucapkan.

"Makasih dukungannya non Alia, Pak Fandi" ucap Diana. Beberapa menit kemudian Alia dan Fandi pergi dari toko Diana dan Andin.

"Kamu bisa percaya itu Na..! " ucap Andin yang bersemangat.

"Apanya? " tanya Diana.

"Kita bertatap langsung dengan artis terkenal"

"aku udah tau, ayo buat pesanan"

"Pesanan apa? " tanya Andin.

"Ya ampun ndin, nona Alia dan Pak Fandi pesan 30 kotak Bolu pandan, jangan bengong aja" ucap Diana.

"Ya ampun Na, kamu habis di samber petir nih kayaknya perlu di kompres" ucap Andin.

"Jangan macem macem ndin" ucap Diana di susul tawa mereka berdua.

**********

Dalam perjalanan Alia mengotak atik Handphone nya.

"Sayang, ngapain? "

"Ini loh tadi yang orang di toko itu loh, Diana"

"Kenapa? "

"Aku mau bantu dia promosi Fan, Kasihan kuenya enak enak tapi gak ada yang mau beli"

"Bener juga li"

"Boleh ya? bantu Diana? " ucap Alia.

"Boleh aja, Jangan lupa urus juga butik kamu"

"Ya kan ada anak buah, Jadi sekali kali bisa kan aku ke toko Diana?" ucap Alia.

"Boleh, Jangan lupa hati hati sama penggemar kamu"

"Kan aku selalu siaga Fan"Ucap Alia. Fandi hanya tertawa kecil.

*********

BERSAMBUNG....