Andin menceritakan semua yang terjadi tentang Diana pada Dilan dan Juga Mama Fara. Tetapi tidak dengan Fahri, Ia sangat khawatir dengan Diana. Fahri tak sanggup bila Diana meninggalkan nya.
"Keluarga pasien? " Dokter keluar.
"Bagaimana keadaan Diana dok? "Tanya Fahri. Sementara Mama Fara, Dilan, dan Andin menunggu dokter berbicara.
" Pasien perlu di rawat di ICU karena keadaan pasien kritis... "ucapan itu membuat Andin menangis sekencang kencang nya. Mama Fara hanya dapat menenangkan Anaknya. Fahri dan Dilan berusaha tetap tegar, walaupun dalam mata mereka berdua terdapat rasa yang tersakit amat.
"Diana! Kamu pernah bilang ke aku. kalo kamu lulus sama aku dengan bahagia dan sehat. tapi kenapa kamu sakit Diana! Aku tagih janji kamu Diana..!!!" Teriak Andin. tak bisa di pungkiri Andin sedih dan sakit melihat keadaan Diana. Andin bagaikan teriris melihat Diana di pindah ke ruangan ICU. Dilan dan Fahri diam memikirkan pikiran masing masing. Dilan terlihat Hancur sama dengan Andin, Fahri mengusap wajah nya dengan kasar. Ingin sekali Ia membangunkan Diana, ingin sekali ia memindahkan penyakit Diana padanya.
"Andin,Ini sudah diatur yang diatas. Kita hanya perlu menjalankan kewajiban kita, Menyemangati Diana. Ayo makan dulu, dari kemarin makan kamu gak bener loh" Ucap Dilan berusaha membujuk Andin. Fahri dan Andin adalah saksi hidup Diana, Fahri dan Andin lah yang melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana hidup Diana yang berat. Diana juga harus bekerja banting tulang hanya untuk keperluan nya dan juga ayahnya. Fahri dan Andin berusaha untuk membawa Diana jauh dari kesengsaraan hidupnya ke cahaya terang. Namun Diana menolak, Ia bersikeras bekerja sendiri dan tetap tinggal bersama ayahnya. Bakti seorang anak kepada orang tua itu lah yang Andin dan Fahri suka dari Diana. Diana selalu mengingatkan mereka bahwa kita harus bersyukur memiliki orang tua terutama ibu yang sudah melahirkan kita di dunia. Sejak ada Diana, Andin dan Fahri telah berubah pada orang tua mereka, mereka tidak melawan orang tua mereka seperti dulu. Diana adalah penyemangat mereka berdua namun kini Fahri dan Andin lah yang menjadi penyemangat Diana untuk sehat.
Keesokan harinya.....
Pagi harinya, Fahri masih di rumah sakit menjaga Diana. Andin dan Dilan menjaga toko, sementara Mama Fara istirahat di rumah. Semalam, Fahri berjaga dirumah sakit. Rasanya lelah tapi dia harus menjaga Diana. Di toko Andin dan Dilan sibuk membuat kue.mereka bertiga seperti sedang bertengkar,padahal mereka hanya melakukan tugas mereka dan memikirkan diri mereka sendiri. Sudah tidak ada senyuman lagi di wajah mereka.
"Permisi.... "
Terdengar sebuah suara wanita, Andin langsung ke depan untuk melihat siapa yang datang. mungkin pembeli pikir Andin.
"Nona Alia? "
Andin kaget melihat Alia yaitu artis terkenal dengan kecantikannya.
"saya mau beli Kue, oh iya dimana Diana? " tanya Alia pada Andin.
"Maaf non, Diana sakit untuk beberapa hari ini saya dan sepupu saya yang meng-handle toko" ujar Andin. Alia terkejut mendengar ucapan Andin. Alia sudah menganggap Diana sebagai temannya, karena kebaikan Diana pada Alia itu lah yang membuat Alia suka pada Diana.
"Diana sakit apa? " tanya Alia.
"Diana sakit..... Sakit.... Leukemia non" sahut Andin terbata bata. Alia kaget sampai tasnya jatuh.
"Nona!!! Nona tidak apa apa?? saya ambil minum dulu!! "
"Bangg!!!! Ambil kan minum!!! " seru Andin. Dilan yang ada di ruangan sebelah langsung mengambil air, dan keluar.
"Buat siapa ndin? " tanya Dilan
"Buat Nona Alia" ucap Andin menyerahkan segelas air untuk Alia. Dilan tak berkedip melihat Artis terkenal masuk kedalam toko yang sederhana dan terkesan tidak mewah. Beberapa menit kemudian Alia pun bersuara.
"Tolong antar saya dimana keberadaan Diana! Saya ingin membantu nya" ucap Alia pada Andin. Andin kaget mendengar ucapan Alia.
"Tidak usah nona, Saya sudah membantunya kok"
"Tidak!! saya ingin kesana sekarang!!! " Bantah Alia. Dengan kebingungan akhirnya Dilan pun bersedia mengantar Alia sementara Andin menjaga toko.
' Bener bener butuh karyawan nih buat jaga toko, oh iya gw suruh anak baru itu masuk aja' Batin Andin.
***********
Di rumah sakit....
"Silahkan nona Alia" ujar Dilan membuka pintu mobil.
"Makasih.... Tolong antar saya ke ruangan Diana" ucap Alia. Dilan mengangguk lalu masuk loby rumah sakit.
"Oh iya nona sebaiknya nona menyamar agar orang orang tidak mengenali anda" sahut Dilan. Alia mengangguk lalu menggunakan topi, Kaca mata, Sepatu hitam biasa, jaket wanita warna hitam. Setelah itu Dilan mengantar Alia keruangan ICU.
"Tunggu! Kenapa kita ke ICU? " tanya Alia.
"Di ICU Diana di rawat nona, sekarang keadaan Diana kritis" ucap Dilan. Alia mengangguk. Alia pun masuk dan melihat ada Diana dan seorang laki laki di dalam.
"Permisi? "
Alia dan Fahri kaget. .
"Kamu!! "
************