Bab 21

Tia langsung menghampiri Lalita. Bagaimana, kenapa Lardo memanggilmu keruangannya?.

Lalita mengeleng, aku tidak tahu Tia. Dasar saja Lardo CEO yang tidak masuk akan omel Lalita. Aku disuruh membawa ini kembali. Lalita membanting map hijau yang dipegangnya.

Tia menatap map hijau yang tadi diserahkan Hendri untuk diberikan Lalita pada Lardo. Lalu laporan itu kenapa kau membawanya kembali, tanya Tia menatap map hijau ditangan Lalita

Lalita menatap datar Tia. Tadikan aku sudah bilang kalau Lardo tidak masuk akal. Lardo meminta Hendry memperbaikinya dan membawanya sendiri ke ruanganya jawab Lalita kesal.

Tia tampak bingung. Lalu kenapa Lardo memanggilmu ke ruangannya dan kamu cukup lama disana, tanya Tia penuh selidik.

Lalita memutar bola matanya. Tanyakan sendiri Tia pada CEO kurangan kerjaan kita yang terhormat. Aku bukan Lardo jadi aku tidak tahu isi kepalanya dan tujuannya memanggilku keruangannya. Oke, kasus ditutup.

"Aku hanya penasaran sayang, jangan menatapku seperti itu. Tadi aku mengobrol dengan anak devisi tetangga. Kamu tahu Ramond dan ketiga pengusaha tampan lainnya sedang menuju kemari. Apa kamu dan Ramond sudah bicara?, tanya Tia penasaran. Kalian harus bicara Lalita. Kamu tidak bisa terus menghindari Ramond seperti sekarang

Lalita mengeleng. Belum Tia. Aku tidak tahu harus bagaimana, sekarang ini aku sudah pusing dengan masalah Rita dan tidak mau dipusingkan dengan masalah lainnya termaksud masalahku dan Ramond. Kepalaku tidak akan sanggub menampungnya. Masalah aku dan Ramond_____Lalita menghela napas panjang, entahlah. Yang jelas aku belum sanggub bertemu Ramond. Ramond pria yang baik dan aku telah menyakiti dirinyanya itu membuatku sangat bingung bagaimana caranya menghadapi Ramond.

Tia menatap kasihan sahabatnya itu. Kamu tidak boleh menggantung hubunganmu dengan Ramond, kamu harus menjelaskan pada Ramond alasanmu menghindarinya dan kalau dihitung-hitung ini sudah hampir dua minggu lebih kamu terus menghindri Ramond. Bagaimana kalau hari ini Ramond mencarimu ke ruangan kita. Apa kamu akan menghindar dan kabur?

Lalita mengangguk. Mungkin itu yang akan aku lakukan Tia. Aku belum siap bertemu Ramond untuk saat ini. Aku butuh waktu untuk menata hati dan menetapkan keputusanku.

Tia menghela napas. Padahal kalau hubunganmu dan Ramond berjalan dengan lancar, kamu bisa memanfaatkan Ramond, atau menariknya ke altar pernikahan lebih cepat, bagaimanapun Ramond pria kaya raya, salah satu pengusaha sukses sama seperti CEO kita, kamu tidak boleh menyia-nyiakannya Lalita, ingat uang yang harus kamu bayarkan pada kakak ipar bajinganmu. Bekerja seumur hiduppun kamu tidak akan mampu mencicilnya. Berbeda kalau kamu sudah menjadi isteri Ramond, uang 5 milyard bukan masalah besar bagi Ramond.

Lalita memutar bola mata jenggah mendengar perkataan Tia. Apa maksud dari perkataanmu Tia?. Apa kamu mendorongku untuk memanfaatkan hubunganku dengan Ramond.

Tia berdehem aku tidak bermaksud merendahkanmu sayang, kalian saling mencintai. Kalau kamu meminta Ramond mempercepat hubungan kalian ke jenjang pernikahan, aku yakin Ramond tidak akan menolak. Lagi pula tidak ada masalah kalau kamu meminta bantuan Ramond, sebagai pria yang mencintaimu aku yakin Ramond akan dengan senang hati membantumu dan itu tidak termaksud memanfaatkan hubungan kalian. Jadi jangan salah paham dulu.

Lalita membuang muka. Sudahlah Tia aku tidak ingin membahasnya. Kamu membuatku semakin sakit kepala, lagi pula aku tidak berencana untuk menikah. Aku memutuskan untuk tidak menikah seumur hidupku. Aku akan hidup sendiri dan mengurus Rita dan keponakanku setelah aku berhasil merebut putra Rita dari tangan Bambang.

Tia mengerjap-ngerjapkan mata. Apa kamu serius saying?, wouuuhhhhh...apa lagi ini Lalita, apa ini prinsip mengelikanmu yang lainnya?. Setelah sukses mendapatkan sebuah ciuman dari seorang pria misterius sekarang kamu memutuskan untuk tidak menikah dan tidak merasakan nikmatnya bercinta begitu. Wah kamu pasti sudah kehilangan akal sehatmu.

Wajah Lalita memerah. Aku hanya tidak ingin menikah dan mendapat perlakuan kejam dari suamiku dan keluarganya Tia. Aku tidak ingin cerita Rita terulang padaku. Kisah Cinderella dan pangeran berkudah putih hanyalah sebuah dongeng anak-anak dan aku tidak ingin terbuai dengan yang namanya cinta tidak sederajat atau sejenisnya.

Tia menahan napas. Mendengar semua penjelasan panjang lebar Lalita. Apa yang terjadi padamu Lalita?. Setelah merasakan nikmatnya sebuah ciuman sekarang kamu mau melanggar semua prinsip hidupmu dan keluar dari semua batasan hidup yang sudah kau jalani selama ini, jadi kamu tidak ingin menikahi pria manapun tapi tatap akan menikmati hidup dengan bercinta begitu?.

Lalita mendengus membuang muka. Aku tidak bilang seperti itu. Sudahlah aku tidak mau membahas hal itu lagi. Otakmu hanya ada hal-hal mesum.

Tia mengeleng-gelengkan kepala. Kepala tidak hanya melulu berisikan hal-hal mesum seperti yang kau tuduhkan padaku. Aku hanya tidak tahu kekuatan mangis sebuah ciuman bisa mengubahmu menjadi wanita berpikiran mondren seperti ini. Seharusnya sejak awal Ramond menciummu maka mungkin sekang kalian tidak akan terpisahkan dan hubungan kalian tidak mengantung seperti tali jemuran.

Lalita mendelik kesal. Merasa hatinya diremas-remas setiap kali Tia menyebut nama Ramond. Sebuah perasaan bersalah semakin membesar di hati Lalita. Dirinya yang sudah tidak layak untuk Ramond. Sekarang dirinya tidak memiliki sedikitpun kebanggaan. Lalita menghela napas panjang.

###

Hallo kakak sepupu!. Max tiba-tiba memeluk Lardo. Aku sangat merindukanmu,. Kemana kamu kemarin kamu tidak datang bermain golf seperti biasanya. Tanya Max manja

Ramond dan Dante memilih langsung duduk di sopa, mengeleng dengan sikap menjengkelkan Max yang semakin hari semakin menjadi.

Ramond melipat kedua tangannya di dada, pikirannya sedang berkelana ke lantai 4 dimana Lalita bekerja. Ramond bertekad dalam hati setelah menyelesaiakan rapat bersama keempat sahabatnya. Ia akan menemui Lalita, ia sudah sangat merindukan Lalita. Ini sudah dua minggu lebih tanpa kehadiran Lalita dalam hari-harinya. Ramond merasakan sesak, ketidaktahuan Ramond akan alasan Lalita menghindarinya alasan yang membuat Ramond menjadi uring-uringan selama dua minggu ini.

"Robi!". Max menepuk bahu Robi cukup keras. Kemana saja kau tiga hari belakangan?. Aku dengar dari Liam kau cuti tiga hari, bagaimana bisa bajingan itu membiarkanmu cuti?. Apa kau memegang sebuah rahasia top pria tua itu?.

Robi mengelus pundaknya yang ditepuk keras oleh Max. Lardo sangat menyanyangiku, saat aku bilang aku butuh liburan karena tertekan oleh pekerjaan yang tiada habisnya. Lardo berbaik hati memberiku cuti dan mempasilitasi liburanku. Seharusnya anda juga membiarkan Liam cuti sir, bekerja terus membuat Liam menua dengan cepat. Lihatlah semua kerutan di wajah Liam

Liam mendelik kesal pada Robi. Tutup mulutmu bajingan.

Dante membentak. Kita datang kemari bukan untuk mengobrol Max, lebih baik kita mulai rapat hari ini dan tutup mulut besar Max.

"Kita ke ruang rapat sekarang, ajak Lardo". Menghentikan Max yang siap membalas bentakan Dante.

TERIMA KASIH YA SUDAH MAMPIR BACA KARYA BERLI

PLEASE DONG KASIH BERLI SEMANGAT DENGAN MENEKAN TANDA LOVE