12. Terbukanya sebuah hati 2

~kelanjutannya ya kak~

"Bukankah menjadi seseorang yang di takuti karena memiliki segalanya akan membuatmu menjadi sosok yang terpandang dan tidak akan ada yang berani meremehkanmu Nay?"

"Terkadang mah menjadi sosok yang di hormati jauh lebih baik daripada menjadi sosok yang ditakuti. Menjadi seseorang yang disegani dan dihormati karena wibawa dan sikap nya yang bersahaja jauh lebih baik daripada menjadi sosok yang ditakuti karena ia berkuasa dan memiliki segalanya"

"Mengapa bisa seperti itu?" tanya mamah Rey bingung

"Lihatlah mah, perubahan Rey dulu dan sekarang. Dulu Rey adalah pria yang dingin tidak semua orang bisa dekat dengannya semua orang takhluk dan takut karenanya yang terkenal angkuh, dingin, arogan, dan sangat tidak ramah. Orang-orang disekitarnya takut kepadanya, banyak orang yang sangat menaruh hormat kepadanya karena rasa takut itu. Rey sangat di segani sangat di hormati tapi bukan karena sosoknya yang baik melainkan karena sosoknya yang berkuasa dan di takuti oleh banyak orang."

"Ia Rey dan papah mertuamu, mereka memang seperti itu dengan tujuan agar tidak mudah di remehkan oleh orang lain"

"Nah mah, maka lihatlah putera mu saat ini?. Bukankah dia masih Rey yang sama? Namun lihatlah senyuman itu, keramahan itu kehangatan itu, yang sejatinya dulu tidak ia miliki. Namun kini ia memilikinya, maka mamah bisakah mamah melihat perbedaanya Rey dulu dan sekarang? Adakah sesuatu yang berubah darinya?" ucap Nay yang tersenyum melihat kearah suaminya yang sedang bersenda gurau dengan para sahabat dan tetangganya.

"Tidak ada Nay, ya dia hanya terlihat lebih ramah, dan hangat saja"

"Tidak mah, ada perbedaan dalam hidup Rey. Dia dulu dan sekarang alhamdulilah sama-sama di segani oleh semua orang, sama-sama disukai di hormati oleh banyak orang bedanya adalah jika dulu ia di hormati karena rasa takut namun kini ia di hormati karena sifat dan sikapnya yang bersahaja. Satu-satunya yang hilang dari sisi Rey adalah keangkuhannya, sifatnya yang arogan, sisi itulah yang hilang dari hidup Rey. Sehingga Rey bisa di terima banyak orang walau ia sudah tak memiliki kekuasaan seperti dulu lagi." jelas Nay

"Kamu benar Nay, mamah adalah mamahnya namun mamah nyaris tak mengerti sedikitpun tentang anak-anak mamah. Tentang Rey, kakak-kakaknya dan tentang adiknya. Mamah kehilangan mereka sedari mereka masih kecil" tangis mamah Rey

"Sebenarnya mamah tidak kehilangan mereka. Mamah hanya tidak bisa memutar kembali waktu yang telah hilang. Waktu yang seharusnya mamah gunakan untuk merawat anak-anak mamah. Mengasihi mereka, meninjau perkembangan mereka, melimpahkan mereka perhatian dan kasih sayang, menghujani mereka dengan cinta dan menemani mereka bermain, menemani mereka tidur, menemani mereka belajar. Moment-moment itulah yang saat ini mamah sesalkan karena mamah tidak bisa mengulang waktu untuk memperbaikinya." jelas Nay berusaha menenangkan mamah mertuanya tersebut.

"Ia Nay, kamu benar ke-4 anak mamah mereka tumbuh di bawah asuhan para asisten rumah tangga. Saat mereka sakit bukan mamah yang merawatnya melainkan dokter pribadi. Saat mereka mandi bukan mamah yang memandikan mereka melainkan asisten rumah tangga. Saat mereka belajar bukan mamah yang mengajari mereka melainkan guru-guru terbaik yang mamah percayakan untuk mendidik mereka menjadi anak-anak yang cerdas dan ber perilaku baik. Mamah kehilangan peran mamah sebagai orangtua Nay"

"Tidak mah, mamah tidak kehilangan peran mamah sebagai orangtua, belum mah. Masih ada waktu untuk membawa kembali anak-anak mamah kedalam pelukan mamah"

"Bagaimana caranya Nay?"

"Caranya adalah dengan melepaskan segala sesuatu yang telah membuat mamah kehilangan mereka"

"Benarkah itu bisa membuat mereka kembali Nay?"

"Mah kita tidak bisa merubah masa lalu, namun kita bisa merubah masa depan. Mamah tidak semua yang dibutuhkan seorang anak adalah segala sesuatu yang mahal bagus mewah dan terbaik. Seperti yang Nay bilang guru terbaik untuk seorang anak adalah orangtuanya. Rumah termewah bagi seorang anak adalah kediaman orangtuanya. Tempat ternyaman untuk seorang anak adalah pelukan orangtuanya. Dokter terhebat bagi seorang anak adalah perhatian orangtuanya. Yang dibutuhkan anak-anak mamah bukanlah segala sesuatu yang mamah berikan selama ini, melainkan kehadiran orangtuanya disaat mereka menerima rapot setiap kenaikan kelas, atau sekedar menghadiri acara kelulusan mereka. Menemani mereka di saat mereka hendak tidur, membacakan buku cerita sembari mengusap kepala mereka hingga mereka terlelap. Menemani mereka bermain, dan menjadi tempat mereka bisa meluapkan kekesalannya terhadap sesuatu atau seseorang dan menangis sejadi-jadinya di pelukan mamah atau papah menjadi tempat terbaik untuk bercerita menceritakan segala sesuatu yang terjadi kepada dirinya di sepanjang hari." jelas Nay

"Bisakah mamah melakukannya Nay?"

"Lakukanlah itu kepada cucu-cucu mamah, maka mamah akan mendapatkan putera-puteri mamah kembali. Secara perlahan mamah akan menemukan kebersamaan yang telah hilang antara mamah dengan anak-anak mamah dengan perantara cucu-cucu mamah. Ini adalah saran dari Nay mah. Semoga mamah tidak keberatan akan saran Nay"

"Tidak sayang, saranmu sangat bagus semua. Obrolan kita malam ini membuka kan mata dan hati mamah, jika sejauh ini yang mamah dan papah lakukan adalah sebuah kesalahan. Di usia yang tidak muda lagi nyatanya yang kami inginkan bukanlah semua harta dan kekuasaan ini, melainkan anak-anak yang selama ini mamah dan papah tinggalkan." ujar mamah Rey berderai air mata.

"Tak apa mah. Tak pernah ada kata terlambat selagi kita masih bernyawa dan bernafas. Bawa kembali anak-anak mamah yang telah hilang. Rangkul mereka kembali mah" jelas Nay sambil memeluk mamah mertuanya tersebut.