Keesokan pagi saat Salsa dan paman Rio hendak untuk pergi, mereka berpamitan dengan ayah dan salsa menangis di pelukan ayahnya.
"Ayah jika nanti aku sukses aku akan kembali lagi bersama ayah".
Jam dinding terus berdetak seiringan dengan kepergian Salsa dari gubuk reot tersebut.
"paman berapa jam kita sampai kota?" tanya Salsa ke paman Rio.
Kemungkinan sebelum petang kita sudah sampai di kota, lebih baik kamu istirahat di belakang sambil tidur kata paman Rio.
Berjam jam sudah terlewati, seketika itu Salsa teringat akan anak dan istri paman Rio yang sangat keji, dulu pada saat pama Rio masih di desa bersama istrinya Salsa sering di pukul oleh tentenya sampai memar di sekujur tubuh, tetapi dia tidak pernah berani bilang ke ayahnya atas kejadian tersebut.
Paman Rio memiliki seorang putri bernama Rahma, orangnya sangat keras kepala, suka merendahkan orang dan paling membenci Salsa, pernah waktu libur sekolah di kota, Rahma dengan ibunya datang kedesa untuk liburan, ketika itu Rahma sangat jijik melihat gubuk tua yang dimiliki Salsa dan ayahnya, sampai Salsa terus dibully karena ketidakpunyaanya.
Berbalik dengan Salsa, Rahma adalah orang yang bisa di bilang kaya karena Ayahnya paman Rio yang menjual harta tanah warisan yang membuat mereka tinggal di kota sambil paman Rio bekerja di sebuah perusahaan.
"Paman apakah tante sama Rahma ada di kota?".
Mereka lagi pergi ke rumah neneknya jadi kemungkinan 2 sampai 3 hari baru mereka kembali ke kota, kata paman.
"Salsa mari kita cari makanan dulu, di sekitar sini ada tempat bakso yang enak"
Salsa hanya menjawab," Ayo paman".
Merekapun sampai di tempat bakso yang di bilang pamanya, tempatnya sangat bersih, rapi dan terawat, akan tetapi aroma baksonya sangat menyengat yang membuat Salsa menjadi sangat lapar.
Salsa dan pamanya memesan 2 mangkok bakso, tempat bakso tersebut sangat ramai oleh pengunjung, Salsa merasa aneh akan hal tersebut, seketika itu Salsa mendekati ke dalam grobak bakso yang berada di tempat tersebut, semakin dia mendekati bakso tersebut semakin hilang bau harum dan berganti menjadi bau busuk.
Semakin dekat, dekat, dekat
tetapi sebelum Salsa dapat untuk menemukan keanehan di tempat tersebut, paman Rio sudah memanggil "Salsa sini makan baksonya dulu, nanti keburu dingin".
Coba kamu rasa baksonya enak banget, kata paman Rio. Ketika Salsa hendak makan ada sesuatu yang melintas di depan piringnya, Salsa terkejut dan sangat ketakutan terhadap apa yang dia lihat.