Luna menggunakan dagunya untuk menyeret pisau buah yang ada di hadapannya agar terjatuh ke lantai. Setelah bersusah payah berhasil menjatuhkan pisau buah tersebut, Luna mencoba meraih benda tajam tersebut dengan tangannya yang terikat.
Tepat saat tangannya ingin mengambil pisau buah tersebut, seseorang datang dan menginjak benda tajam yang sedang Luna coba raih sedari tadi.
"Kau—!"
Luna terkejut bukan main saat melihat kehadiran sang suami yang begitu tiba-tiba dan sangat menakutkan. Luna bahkan lebih takut saat melihat dan menghadapi sang suami nya sendiri dibandingkan dengan makhluk halus.
"Kau sudah sadarkan diri ternyata, Sayang. Tidurmu lama juga, ya! Aku harus menunggu sampai empat jam lamanya. Namun, apa yang sedang kau lakukan, Sayang? Kenapa kursimu jatuh dan juga posisimu tersungkur begitu?"