Musuh Lama

Saat Hanna berada di atas pohon tiba-tiba ada sesuatu yang menutupi cahaya matahari.

Seorang monster menyerang Hanna dari atas, Hanna yang menyadari itu langsung menangkis Serangan monster itu dengan serangan menggunakan pedangnya.

Benturan keras terjadi antara pedang Hanna dengan serangan monster itu. Hal itu membuat dahan yang menjadi pijakan Hanna patah, dan membuat Hanna terjatuh. Dengan aman Hanna mendarat.

Saat Hanna berada dibawah, monster itu kembali menyerang. Hanna kembali menangkis Serang itu dengan pedangnya. Pukulan yang begitu keras, membuat Hanna terlempar. Monster itu kembali menyerang Hanna, serangan dari monster itu membuat pedang Hanna rusak.

"Njirr, ini pedang baru loh udh rusak aja. Dasar monster sialan." Hanna yang kesal karena pedang barunya rusak, Hanna yang merasa kesal mulai mengoceh.

"Lemah. Tak seperti kamu yang dulu." Monster itu berbicara dan sepertinya monster itu mengenali Hanna.

Hanna yang tidak ingat karena sudah banyak mengalahkan monster terus mengoceh tentang pedangnya.

Monster yang kesal dengan ocehan Hanna, memberikan serangan disaat Hanna sedang berbicara. Hanna yang masih berbicara tak menghiraukan monster itu, hingga monster itu sudah berada didepan dan siap untuk menyerang.

"Aku lagi bicara dan kamu tidak mendengarkan itu." Hanna memberikan tekanan yang kuat, membuat monster itu ketakutantan dan melompat mundur. Dengan keadaan tubuh yang gemetaran monster itu bersiap jika ada serangan dari Hanna.

"Sepertinya tadi kamu cuman main-main." kata monster itu, sambil menenangkan diri dari tekanan. Tapi Hanna menghiraukan itu dan tetap mengoceh.

Hanna masih saja mengoceh, membuat monster kembali kesal dan memutuskan untuk menyerang Hanna dengan kekuatan penuhnya. Dengan cepat monster itu sudah berada di depan Hanna, monster itu langsung memberikan pukulan ke arah perut Hanna. Saat pukulan itu hampir mengenai Hanna.

"Sudah ku bilang, aku lagi bicara." Dengan tekanan yang jauh lebih besar, Hanna menebas monster itu. Hal itu membuat kepala dan lengan kanan monster itu terpotong.

Hanna terus mengoceh. "Eh, sudah mati." Hanna baru saja menyadari kalau dia sudah mengalahkan monster itu.

"Sepertinya begitu." Hanna berbalik, dan pergi meninggalkan monster menuju zona aman untuk memperbaiki pedangnya. Sedangkan tubuh monster yang tergeletak mulai berenerasi.

Disaat Hanna sedang bejalan, monster itu berdiri kembali dan menyerang Hanna dari belakang. Tentu saja Hanna menyadari itu.

"Sepertinya kamu tidak mudah untuk dikalahkan." Hanna berbalik dan kemudian memotong kembali lengan monster itu. Monster itu berteriak kesakitan.

Tentu saja monster itu beregenerasi dan berdiri. Saat monster itu berdiri, monster itu mengatakan kalau skill regenerasinya lebih kuat dari dia yang sebelumnya disaat dia melawan Hanna. Hanna yang tak mengingat apa-apa menganggukkan kepalanya.

Monster yang menganggap Hanna sudah mengingatnya, menceritakan tentang perjalanannya Hinga dia menjadi sekarang.

Mendengar cerita yang panjang membuat Hanna merasa ngantuk, dan kemudian tertidur.

Hanna terbangun dari tidurnya setelah mendengar cerita yang begitu panjang dan membosankan. "Mau bertarung atau bercerita. Aku bosan, Huaam." Hanna mengejek monster itu, yang masih saja bercerita.

Melihat Hanna yang seperti itu membuat monster itu marah dan menyerang Hanna dengan begitu brutal. Hanna yang baru saja bangun menahan serangan monster itu dengan satu tangannya, sambil menguap Hanna.

Hanna yang masih bersender di dahan pohon, menahan serangan-serangan yang diberikan monster itu. Di saat monster itu berhenti menyerang, Hanna memukul wajah monster itu hingga terpental.

Merasa direndahkan oleh Hanna, monster itu mengamuk. Kemudian monster itu mengumpulkan banyak energi, Hanna yang melihat itu duduk terdiam sambil menunggu apa yang akan terjadi. Hanna yang menunggu sangat lama mulai mengantuk dan saat Hanna mulai menutup matanya, Hanna terkejut saat melihat monster itu berevolusi. Terlihat tubuh monster itu berbentuk seperti manusia, tapi masih memiliki tanduk.

Monster itu cukup senang karena dia berhasil berevolusi. Hanna yang melihat itu terkejut dan memberikannya tepuk tangan. Monster itu menganggap kalau Hanna merendahkannya kembali.

Monster itu menyerang Hanna, dengan santai Hanna kembali menahan serang itu. Satu pukulan yang keras membuat tangan Hanna sedikit mengalami luka.

Hanna yang mendapat sedikit luka mulai sedikit serius.

Monster itu kembali menyerang Hanna. Dengan tangannya hanna membelokan pukulan dari monster itu. Pukulan demi pukulan Hanna belokan.

Hanna yang sudah mulai bosan, memutuskan untuk mengakhiri pertarungan itu. Dengan pukulan yang keras Hanna menghancurkan kepala monster tersebut.

"Monster yang cukup kuat, tapi sepertinya tak semudah itu."Hanna berbicara sambil melihat tubuh monster yang mulai beregenerasi kembali, monster itu pun kembali berdiri.

Sedangkan dari kejauhan, terdapat gadis kecil yang sedang mengamati Hanna.

"Gadis yang cukup menarik." Gadis itu berdiri dan pergi menuju tempat Hanna.

Monster yang masih belum bisa mengalahkan Hanna kembali mengumpulkan energi untuk kembali berevolusi, sambil bertarung monster itu mengumpulkan energi. Hingga energi yang dia kumpulan sudah cukup, monster itu kembali berevolusi.

Hanna yang berada didekat monster itu terpental terkenal tekanan dari monster itu. Hanna yang merasakan bahaya yang cukup besar dari proses evolusi itu mulai serius.

Saat monster itu selesai berevolusi, monster itu terlihat seperti manusia pada umumnya. dengan tubuh yang begitu kekar.

Setelah berevolusi monster itu kemudian mengatakan jika Hanna tidak akan bisa mengalahkannya. Monster itupun tertawa.

Melihat monster itu tertawa, Hanna membalasnya dengan senyuman. Hanna mulai bersiap.

Kemudia pertarunganpun dimulai. Monster itu mengungguli pertarungan, membuat Hanna cukup kesulitan. Hanna terkena beberapa pukulan dari monster itu, yang membuat luka lamanya semakin parah.

Hanna yang mulai terdesak, membuatnya serius untuk mengalahkan monster itu. Hanna mengeluarkan pedangnya, dengan pedangnya Hanna mulai mengungguli pertarungan. Tapi dengan skill regenerasinya monster itu masih tetap bisa menyaingi skill berpedang Hanna.

Saat luka Hanna mulai memburuk, yang membuat Hanna harus cepat-cepat mengakhiri pertarungan itu.

Hanna mulai fokus dan merasakan serangan serangan dari monster itu. Setelah membaca pergerakan dari monster itu, Hanna mulai menebas bagian fital dari monster tersebut.

Karena luka yang sangat parah, skill regenerasi monster itu tidak berkerja dan membuatnya kehilangan banyak darah, dan kemudian tewas.

Hanna yang kelelahan berbaring diatas tanah untuk memulihkan kondisinya. Saat Hanna mengedipkan matanya, Hanna merasakan sesuatu yang hangat dibibir nya.