Bab 2

Aku mendengar Caitel sangat tampan dan memiliki status tinggi. Banyak wanita yang sudah terpikat padanya. Tentu saja, tak terhitung berapa banyak kekuatan dibelakangnya. Bahkan meskipun dia merupakan orang yang kejam,dia masih seorang kaisar. Mereka akan melakukan apa saja jika mereka bisa menjadi permaisuri ataupun ratunya. Banyak wanita yang tidak menolak untuk mengisi malamnya ataupun merayunya seperti pelacur. Berkat itu, banyak wanita yang hamil, tetapi tidak ada satupun yang sampai melahirkan anak - anak mereka. Setiap kali mereka mencoba mendekati Caitel dengan bayinya, tetapi mereka semua memiliki akhir yang mengerikan.

AH,gila! Caitel tidak memiliki kasih sayang pada keluarga. Hal itu terlihat ketika para wanita membuat tuntutan dengan anaknya, dia akan melakukan hal - hal yang tidak terbayangkan kepada mereka. Aku tidak dapat membayangkan ketika aku tidak bertemu dengannya, tetapi setelah melihat laki - laki itu aku menjadi yakin bahwa dia bisa melakukan hal mengerikan itu.

" dia selalu tidur sepanjang hari."

"Hush,kamu akan membangunkannya."

Yeah,hal ini yang menyebabkan setiap orang menjadi terkejut karena aku masih bertahan hidup. Aku juga merasa terkejut dengan hal ini.

Aku bangun dan membuka mataku, dan langiit - langit ruangan terlihat didepan mataku. Penglihatan mata bayi terhadap cahaya biasanya tidak bagus,tetapi hal ini tetap membuatku terkejut karena aku tidak mengira hal ini terasa tidak menyenangkan.

"Apakah anda terbangun tuan putri?" Setiap kali aku terbangun, pengasuhku selalu tersenyum kepadaku. Serira benar - benar perempuan yang cantik. Dengan standarku,hal ini tidak masalah. Sayangnya,berbeda denganku, standar kecantikan setiap orang dalam negara ini sangat tinggi.

" Aku pikir dia benar - benar imut.' disamping Serira,Elene menyela dan mengeluarkan ekspresi aneh. Dia adalah seseorang yang benar - benar bisa kukenali hanya dengan mendengar suaranya, sehingga aku tidak  benar - benar  menyambutnya. Aku tidak menyukainya.

" Oh,dear." Lepaskan tanganmu dariku!saat aku mengerutkan keningku, pengasuhku menarik  tangan Elene sehingga Elene menjadi kecewa.

" Tuan putri membenciku." Itu karena kau sangat berisik. Aku ingin menjawabnya begitu, tetapi aku tidak bisa berbicara. Oh,ini sangat tidak nenyenangkan saat menjadi bayi. Aku ingin segera mendapatkan gigiku. Aku berharap dengan tidak sabar dengan ketika hari pada saat aku bisa mengucapkan kata - kata sederhana.

" Meskipun dia cantik, aku cemburu padanya."

"Karena dia terlihat mirip dengan kaisar"

"Itu benar. Siapapun tidak akan menyangka rambut perak ini dapat diturunkan."

Elene mengamatiku dari belakang Serira. Aku ingin memalingkan wajahku sejauh mungkin, tetapi aku akan membuatnya menangis. Yah,itu semua karena aku terlalu baik.

" Oh,sayang. Kamu sungguh sangat imut."

" Beraninya kamu. Dia masih seorang tuan putri."

"Oh,dia masih bayi." Serira mengerutkan keningya sedangkan Elene tersenyum.

Sebenarnya,aku menyukai ketika dia memanggilku imut...maksudku aku memang imut. Aku juga cantik. Aku tidak menyukai orang cerewet, tetapi aku menyukai pujian itu. Ketika aku tersenyum, Elene balas tersenyum. Jadi aku akan memaafkanmu meskipun kamu sangat berisik. Tetap saja, kupikir itu menjengkelkan ketika dia menyentuh pipiku.

Tiba - tiba pintu istana terbuka dan beberapa orang masuk.

Huh?

Bahkan aku bisa merasakan ada rombongan yang datang keruanganku meskipun aku masih terbaring.Serira dan Elene terdiam takjub dan ketika aku melihat wajah Serira,wajahnya menjadi lebih pucat. Apa yang terjadi?Apakah akhirnya ayah gilaku memutuskan untuk membunuhku?

"Apa yang terjadi?" Suara Serira terdengar kaku tetapi tidak terdengar karena ada suara yang berdenting. Aku ingin mengangkat kepala dan melihat siapa mereka. Suara dentingan itu,apakah mereka memakai baju besi?

"Perintah dari yang mulia kaisar."

" Perintah?"

Oh sudah lama sejak aku lahir,dan hidupku akan segera berakhir. Sementara aku dibuat sedih dengan kefrustasian ini,suara ksatria terdengar jelas ditelingaku." Perintah kaisar untuk memindahkan Putri Ariadna ke Istana Solay."

Sebenarnya,Istana Solay merupakan istana kaisar. Tempat itu merupakan kumpulan dari semua kegiatan, termasuk kamar tidur kaisar dan kantornya. Sebagai tambahan,tempat ini merupakan tempat dimana diadakan pertemuan sosial. Seseorang menyebut Istana Solay sebagai istana kaisar sebagai sesuatu yang menunjukkan dari segi luas dan kepentingannya. Dan nampaknys sangat berarti bagiku ketika aku pindah kesana.

" Aku kira yang mulia mulai menerima tuan putri"Dari berbagai reaksi itu,Elene berbicara serius.

Aku melihatnya dengan mata terbuka, wajahnya yang selalu terlihat ceria terlihat murung. Meskipun usianya sudah mencapai 18 tahun dan merupakan wanita yang banyak bicara hampir sepanjang waktu,dia tampak ketakutan pada kaisar tiran itu.

" Hush! Jangan berbicara seperti itu. Ini bukan Ecelon."

" Ya,nyonya."

Ecelon merupakan nama tempat dimana sebelumnya aku tinggal. Aku tidak tahu tempat itu digunakan untuk apa,tetapi aku mengetahui satu hal, kalau tempat kecil yang terletak dibagian utara istana kekaisaran adalah tempat ibuku tinggal.

" Aku merasa bersalah pada Lady Jereina."

" Jangan berani - berani mengatakan seperti itu!" Elene menggigit bibirnya dan Serira terlihat menjadi tegang. Aku menatapnya dan memegang rambutnya. Serira kemudian melihatku, tetapi mata birunya terlihat dingin.

" Anda akan baik - baik saja,jangan takut." Kapan aku bilang aku merasa takut? Aku mengerutkan bibirku, tetapi Serira hanya tersenyum manis kearahku.

" Saya yakin,yang mulia tidak akan pernah melukai anda. Ya,tentu saja." Tidak,sejak kaisar itu meletakkan tangannya dileherku,itu tidak membuatnya menjadi laki - laki gila. Hanya membuatnya sebagai laki - laki yang menyebalkan. Melukai bayi,merupakan tindakan baj*ngan gila.

Oh,tetapi sebelumnya aku telah mendengar cerita dimana kaisar menyapu bersih penghuni diistana utara. Dia mengumpulkan semua keluarga kerajaan dalam satu tempat, baik orang dewasa maupun anak - anak dan membakar mereka semua. Sehingga dia menjadi terkenal dengan sebutan kaisar kejam yang tidak punya hati.

.... Sekarang hidupku berada diambang kehancuran.

" Bukan ruangan ini."

" Maaf,bukan ruangan ini?"

Ksatria yang mendapat perintah dari kaisar mengarahkan kami ketempat yang berbeda. Hal ini mengejutkan Serira dan Elene. Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi aku dapat menebak ruangan mana yang akan aku tempati.

Oh, apapun itu akan bagus mari kita segera kembali ketempat tidur. Aku ingin tidur!

"apakah anda tertidur?"

" ( menangis)" 

"apa ada yang salah? bukankah dia masih tidur" aku bisa merasakan para ksatria menjadi panik karena suara tangisanku. Orang-orang yang bergerak menjadi  terlihat kabur dipenglihatanku.

Oh ternyata mataku sakit.

Mata anak-anak biasanya lemah dan mereka dengan cepat menjadi lelah. Aku menutup mataku ketika tubuhku mulai dia goyang - goyangkan tenti saja menjadi nyaman karena berada ditangan Serira.

Ketika aku dewasa aku tidak bisa  diperlakukan seperti ini bukan? bahkan ketika aku masih kecil dikehidupanku sebelumnya,ibuku memelukku seperti ini. Rasanya menjadi sedih ketika aku tidak dapat mengingatnya sekarang.

"Tuan putri kita semua ada disini." Ketika aku membuka mataku, Serira tersenyum melihatku. Terdapat tempat tidur bayi baru dan sentuhan asing dibagian punggungku membuatnya  menjadi jelas.aku merengek. bukan yang  ini! aku ingin yang lama. Kembalikan tempat tidurku yang lama!

"Tuan putri ini lebih baik dan lebih luas" tetapi yang lama lebih nyaman!pakeboo,tidak! Ini lebih nyaman. Okay, Apakah lebih baik aku menerimanya saja?

Tanggal pengasuh ku ini pasti memiliki sihir. Tempat tidur bayi ini benar-benar menjadi nyaman ketika dia meletakkan tangannya didahiku.Sungguh menakjubka!Serira tertawa saat aku membuka mulutku aku juga tertawa melihat pipi pucatnya.

"manisnya"tangannya yang berada didahiku terasa hangat. Inilah kehangatan. Aku kembali menutup mataku dan  aku pun jatuh tertidur. Aku tidak bisa mengingat apa yang aku impikan rasanya aku melayang ke arah dunia mimpi seperti mengambang di atas awan.

Namun, tiba-tiba udara menjadi lebih berat jantungku berdetak kencang hatiku  entah kenapa menjadi sesak dan aku mulai sulit bernapas. Aku mulai merengek dan membuka mata.Pemandangan yang tadinya  kabur mulai terlihat. Pada saat itu aku menemukan tatapan dingin dan mata yang memandang kebawah. Kearahku.

"..."

Benar-benar kejutan!!aku hampir menangis. Aku bisa merasakan debaran keras di dadaku. Aku berjuang untuk memeriksa sekeliling sepertinya hari sudah malam. Kenapa kau ada di sini? aku menatapnya dengan penuh kekecewaan.Kami kemudian melakukan kontak mata.

Apakah warna matanya benar-benar merah tua?Warna merah tua itu mengganggu pandanganku. Itu berkaitan dengan matanya yang dingin dan membuatku merasa tidak nyaman.  Apakah itu permusuhan atau niat membunuh?sulit ditebak sepertinya sama bagi Caitel,ayahku. Dia tersenyum seperti angin sepoi - sepoi itu mungkin sebuah senyuman yang terlihat bingung.

"aku merasakannya sebelumnya, tetapi.." tangan dinginnya menyentuh pipikuku saat aku  berbaring di buaian. Dingin sekali.Tidak, ini keren seolah-olah aku terendam di air  kering

"Kamu tidak menangis", sebuah kata penegasan. Dia tampak heran aku tidak menangis setelah melihatnya.Namun, hal itu juga menarik bagiku.

Aku ingin menangis seperti anak normal. Masalahnya adalah dia akan memotong tenggorokanku tanpa ampun jika aku melakukannya. Ha, aku takkan pernah berpikir bahwa dia tidak akan membunuhku. Dia adalahorang  yang kejam.

" Tuan putri sangat tenang" oh, Serira juga ada disana. Aku pikir dia tidak ada disana. Beralih ke tempat suara itu terdengar,Serira berdiri sambil mengatupkan kedua tangannya. Wajahnya yang pucat menjadi tambah pucat seolah-olah diputihkan. Dia gugup. Dia takut jika kaisar akan membunuhku secara kebetulan juga dia merasa tidak nyaman  pada perkataannya. Untunglah Caitel sudah tidak ada hal yang menyenangkan untuk ditanyakan dari Serira tatapannya segera kembali kepadaku

"walaupun demikian."

tangan dinginnya menyapu pipiku dan menuju ke leherku yang pendek dan kurus. Apakah dia tertarik mencekikku?kenapa dia terus menyentuh leherku?

"Dia seharusnya merasakan niat membunuh."

Ya, aku sudah merasakannya. Aku ingin menggangguk untuk meyakinkannya bahwa dia benar, tetapi aku tidak dapat melakukannya karena tangan dinginnya memegangi leherku. Dia tersenyum saat aku mengerang. Senyumannya lebih ke arah ejekan terhadap kelemahanku.

"anak ini tidak terlalu tidak terlindungi." Ini putrimu, br*ngsek. Berhenti memanggilku seolah-olah aku adalah putri orang lain.

Dia membungkuk kearahku dan membuat ada bayangan di atas kepalaku.

Meskipun demikian,mata merahnya cukup menakutkan. Ketajaman nya terasa seperti pisau.

"Sayangnya dia tidak terlihat seperti ibunya." Apa kau ingat seperti apa ibuku? aku menatapnya kesal dan dia tertawa seperti orang gila

Bu,ada orang gila di sini!Aku menatapnya,aku ingin menelepon 211,Caitel  baru saja menyentuh dahiku

"Sebuah kutukan." Kutukan? aku membuka mataku lebar-lebar.

"Itu bagus juga." Apa yang salah dengannya? mengapa dia mengatakan omong kosong seperti itu?

"Aku akan menantikannya. Kutukan apapun yang akan kau berikan padaku." Bahkan bibirnya di dahiku pun terasa dingin. Pada saat itu aku melihat suatu yang berkelap-kelip di mata merah itu pada saat menatap ke arahku.