Video masih berputar berwarna hitam, tidak ada cahaya sama sekali.
Salah satu dari mereka hendak berbicara tetapi tertutup lagi karna ada suara yang mengejutkan.
Boom!
Suara sepatu dan beberapa suara orang lain terdengar itu seperti suara para tentara yang sedang berperang. Suara bom terdengar keras, tapi tampilan kamera masih hitam.
Tak lama hanya menyisakan ketukan sepatu dan tampilan hitam, suara ketukan sepatu seperti berlari.
Tak lama suara ledakan terdengar sangat dekat. Suara dengung kamera terdengar jelas bahwa kamera tersebut terkena ledakan. Suara kasar terdengar dan kamera kini menampakan sedikit layar itu memiliki garis putih, kamera sedikit rusak.
Tampilan video hanya setengah kamera, menampakan medan perang yang berat dan mengerikan.
Ratusan mayat, daging dan darah tersebar keseluruh tanah tampa menyisakan warna lain selain merah. Itu seperti hujan darah dan makam daging.
Tampak video di potong setengah, ada seseorang mendekat dengan hembusan angin yang terdengar seperti sayap dan gesekan benda tajam.
Kamera yang sedikit terkena tetesan darah meluncur turun ketanah menampilkan semua medan perang yang menyayat hati.
Seseorang datang dari sebelah kanan cukup jauh dari kamera tapi mereka tahu itu adalah raja Arlan bersama seekor burung besar berwarna emas-biru berapi.
Semua orang di pertemuan merasa marah dengan orang itu, ingin rasanya membunuh orang yang ada di layar tapi mereka tetap diam.
Lalu datang seorang lagi dengan membawa pedang dari sebelah kiri, itu orang yang sama membuat semua di pertemuan terdiam. Menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres tapi tak tahu apa itu.
Suara keduanya kecil tapi masih bisa terdengar.
Pemuda kiri tertawa : "Hahaha... Bagaimana dengan pemandangan ini, bagus bukan?"
Pemuda kanan menatapnya : "Kau kejam.."
Pemuda kiri : "Hei.. Bukankah ini yang harus di lakukan para monster hem? Kau tahu dan aku juga tahu, kita sama-sama monster kelas S"
Pemuda kiri : "Aku menyukai ini karna ini menyenangkan melihat darah yang segar. Kau tahu selama setengah tahun, aku berada di tempat yang membuat ku harus menahan diri dari mencium bau makanan.."
Pemuda kiri : "Tidak ada yang menyenangkan selain memburu mereka As.. kau memimpin mereka tetap hidup, berbagi kasih sayang dengan mereka membuat aku jijik"
Pemuda kiri : "Membantu mereka selama 137 tahun, aku sudah melihat semuanya tentang kau yang hidup dengan manusia. Itu sangat menjijikan"
Pemuda kiri : "Aku tak tahu apa yang ada di pikiran mu tapi selama mereka tahu bahwa kau adalah monster kelas S mereka pasti akan membunuh mu"
Pemuda kanan : "Mau aku mati atau hidup ini tidak ada urusannya dengan mu, tapi kau melangar jejak ku Uf. Aku bukan monster kelas S seperti kamu atau yang lainnya. Aku tidak pernah memakan manusia seumur hidup ku, karna aku mencintai mereka"
Pemuda kiri : "Hahaha... Tidak pernah? Lalu bagaimana dengan membunuh mereka? Tidak kah itu sama saja bukan?"
Pemuda kanan terdiam menatap tajam ke arah pemuda kiri di depannya.
Pemuda kiri : "Membunuh dan memakan yang artinya mati, bukankah itu sama?"
Pemuda kanan : "Membunuh dengan memakan itu berbeda. Aku membunuh untuk melindungi bukan membunuh untuk memakan mereka"
Pemuda kiri tersenyum : "Oh.. Kalau begitu aku akan bertanya. Saat kau datang ke dunia, tidak kah kau pernah memakan mereka?"
Pemuda kanan : "Tidak.. Dari mereka datang menginjakan kaki ke sini, aku tidak pernah memakan mereka atau menganggu mereka.. Tapi, kau yang menemukan mereka memakannya seperti babi"
Pemuda kiri menatap hina : "Sepertinya kau ras yang berbeda dari kami meski julukan kita sama. Aku tak sudi memiliki orang yang seperti mu di ras ku!"
Pemuda kiri langsung menyerang ke arah pemuda kanan tapi itu di blokir oleh cakar burung yang lebih besar.
Pemuda kanan : "Aku tidak menempati di ras mana pun.. Aku adalah aku bukan siapa pun. Ofa kau telah menbunuh begitu banyak manusia, kau harus mati!"
Pemuda kiri melangkah mundur, membuang pedangnya dan menatap pemuda kanan di depannya dengan niat pembunuh.
Tangan kanannya di selimuti oleh asap hitam, kukunya memanjang seperti cakar ada cairan hitam yang menetes dari ujung kukunya yang gelap, kulitnya berubah menjadi sangat putih seperti mayat hidup.
Telinganya memanjang ada sirip dan sisik berwarna silver di telinganya seperti ikan. Pipi kanannya menampilkan beberapa sisik putih yang menonjol dan bercahaya di bawah sinar matahari.
Sebuah ekor menjulur dari belakangnya, itu seperti ekor naga dia hanya berubah bentuk tempur minim diantara kelas S. Pemuda kanan yang menyaksikan orang di depannya berubah menjadi bentuk tempur minim mewaspadainya.
Pemuda kanan : "Bersisik, kau naga perak. Aku ingat dulu sisik mu berwarna hijau muda tapi sekarang berwarna silver. Kau... Membunuh Yuan"
Pemuda kiri : "Ya... Memakannya membuat aku mual, tapi setelah itu aku mendapatkan kekuatan yang melimpah tidak kalah dari mu As.. Mari kita lihat siapa yang mati di sini"
Pemuda Kanan mengertakan gigi : "Kau kanibal, memakan yang sama dengan mu membuat ku ingin membunuh mu, Yuan sangat baik pada mu tapi kau membalasnya dengan membunuhnya. dasar bajingan!"
Pemuda kiri tertawa : "Silahkan.. Ular emas tua itu terlalu cerewet jadi aku membunuhnya"
Pemuda kanan : "Hari ini aku akan membunuh mu! Jangan salahkan aku jika kau mati!"
Pemuda kanan mengeluarkan pedang berwarna hitam menyerang pemuda kiri dengan kecepatan 3'5 detik.
Percikan api antar logam dan kuku sekeras baja. Mereka terus bertarung selama 18 menit, pemuda kanan berubah di atas kepalanya telinga bundar berwarna hitam dan ekor hitam yang panjang seperti kumbang hitam muncul selama serang menyerang.
Serangan semakin sengit di susul dengan ledakan dari kejauhan dan beberapa asap. Langit mendung berkumpul dan hujan datang bersama dengan pertarungan sengit antar monster kelas S.
Kedua pemuda terus bertarung di tengah badai hujan, bau darah meresap ke udara dengan campuran bau hujan dan tanah. Gesekan dan percikan di udara semakin intens, hanya tertinggal bayangan yang sangat cepat tidak dapat di tangkap oleh mata.
Pemuda kiri : "Kau tahu setelah ini semua manusia akan tahu bahwa kau adalah raja penghianat dan seorang monster kelas S. Mereka pasti memburu mu. Sebelum itu terjadi saat itu aku akan membunuh semua keluarga kerajaan dan pengikutnya termasuk penasihat cerewet, 4 jendral yang sombong itu oh.. Dan aku akan menghancurkan makam-"
Pemuda kanan berhasil membuat mundur pemuda kiri dengan lincah, gesit dan tajam. Pemuda kiri kesal mengeluarkan 'tsk'.
Pemuda kiri : "Negara tetangga itu akan musnah, kekacauan terjadi dan penderitaan akan dimulai. Setelah ini aku akan membuat para manusia itu merasakan keputusaan yang membuat mereka menyesal telah menginjakan kaki ke bintang Aurus"
Pemuda kiri : "Aku akan menghancurkan mereka, menyiksanya dan membuat kehancuran di dunia mereka. Ini pembalasanku untuk Ruan"
Pemuda kiri itu memiliki mata yang sedih lalu di gantikan oleh tertawa gila. Pemuda kanan mengerutkan kening merasa ada yang tidak beres.
Pemuda kiri menatap tajam ke arah pemuda kanan dan bergumam tidak jelas, lalu pemuda kiri itu di selimuti oleh asap hitam pekat dari kaki sampai ke kepala lalu asap itu semkin tebal dan semakin besar, berubah menjadi naga perak.
Sisik silver, duri tajam di punggung dan di bagian belakang antara 4 kaki, ekor panjang dan ganas, kepala memiliki tanduk runcing seperti tanduk kijang sepanjang 4 meter, sisi tanduk memiliki duri tajam berwarna hitam dan berasap hitam tampak seperti racun, memiliki gigi taring yang tajam seperti hiu, memiliki 2 gigi lebih panjang dari yang lainnya dan mata berwarna merah darah dengan garis lurus hitam yang tajam memiliki aura pembunuh atau pemangsa yang kuat.
Pemuda kiri mengertakan gigi dan dengan kuat memegang pedang hitam di tangannya, kekuatannya di tingkatkan ke titik puncak.
Naga perak meraung keras menciptakan gelombang suara yang membuat manusia yang berada di dekatnya memiliki telinga tuli. Pemuda kanan memancarkan aura emas dan hitam bersamanya itu adalah kekuatan spiritual.
Pemuda kanan mengayunkan pedangnya ke arah naga perak dan naga perak memblokirnya dengan cakar reaper dengan cepat. Cakar dan pedang hitam bertemu satu sama lain menciptalan percikan api sekali lagi.
Pertarungan terjadi tetapi kamera di tutupi oleh cakar biru tiba-tiba menjadi gelap.
Video selesai, semua orang yang ada di pertemuan masih berada di dunianya masing-masing. Setelah 3 menit berlalu akhirnya Feng Wen membuka suara membuat semua orang dalam pertemuan terbangun dari dunia masing- masing.
Feng Wen : "Raja Arlan adalah monster kelas S, kita tidak tahu yang mana raja Arlan yang asli dan pasti, tetapi tidak dapat di sangkal bahwa dia adalah monster kelas S dan murni harus cabut pangkat"
Setelah beberapa detik Presiden Ling angkat bicara : "Aku sebenarnya masih memiliki keraguan karna aku adalah orang yang paling dekat dengan Arlan, tapi karna suatu peristiwa akhirnya terungkap kejahatannya tetapi aku tak menyangka teman ku selama ini adalah monster kelas S"
Jendral Qing membuka suara : "Bagaimana pun dia tetaplah monster"
Jendral Awei : "Orang itu bilang bahwa dia memiliki anak? Umurnya 16 tahun saat itu sekarang anak itu pasti berunur 18 tahun sekrang. Dia mungkin seorang monster"
Jendral Awei : "Tapi dia hanya di pantau dari orang itu yang berarti bahwa anak ini tidak tahu bahwa dia adalah monster atau seorang half"
Jendral Shu mengerutkan kening dan berkata : "Bagaimana bisa dia disebut half? Bukankah dia benar-benar anak monster?"
Jendral Qing : "Kita tidak tahu yang pasti tapi selama kita menyelidikinya kita akan tahu apa yang selanjutnya"
Presiden Ling menghelai nafas : "Hah... Baiklah, sekarang kita akhiri sampai disini aku ingin kalian mencari informasi lebih lanjut dan terus mencari kedua orang ini. Selalu waspada terhadap misi"
3 jendral, 1 marshal dan 1 wakil komandan marshal : "Baik!"
Pertemuan bubar, Feng Wen dan Jiang Qin kembali ke markas militer.
....
Disisi lain seorang pemuda dan seekor anak kucing tertidur di bawah pohon acrash bangun dengan perasaan yang segar dan segera pulang merasa lapar.
Xi Nian tidak menyadari bahwa kejadian itu membawa para monster meninggalkan wilayah itu dengan panik dan membuat para pemburu kewalahan menghadapi bencana kecil yang tiba-tiba.
Membuat para pemburu terus mengutuk dalam hati yang paling dalam atas kesengsaraan ini selama 3 hari berturut-turut.