Cp 9 : Dua Raja Arlan.

Yiying : Tuan Asfa?

Asfa mengelengkan kepala : "Anak ini tidak tahu bahwa disini tempat yang berbahaya untuk tidur.. Hah.."

Yiying : Sepertinya dia lelah karna menyerap energi untuk pertama kalinya.

Asfa : "Ya.. Mari kita menjaganya, kita tidak boleh ketahuan mari kita sembunyi"

Yiying : Baik!

Asfa : "Hah.. Dia mengingatkan ku pada Nay"

Asfa : "Anak ini sepertinya harus di perhatikan terus menerus, jika tidak dia akan berada dalam bahaya seperti ini"

Yiying : Jadi, tuan akan melihatnya terus?

Asfa : "Tidak, aku masih mengurus beberapa hal.. Panggil Filo, beritahukan dia jaga anak ini"

Yiying : Baik tuan..

....

Ruang pertemuan presiden.

Presiden Ling : "Jadi, apakah kalian menemukannya?"

Jendral Awei : "Tidak, jejak sangat bersih  tidak ada yang menemukannya"

Presiden Ling mendesah : "Bagaimana kita bisa menemukannya..."

Presiden Ling Yanxi menatap Feng Wen. Feng Wen melihatnya.

Feng Wen : "Kami menemukannya"

Semua orang yang ada di perkumpulan tertegun dan suasana menjadi sunyi selama setengah menit sampai presiden membuka mulut.

Presiden Ling : "Apa yang kalian temukan?"

Jiang Qin melanjutkan : "Sebenarnya, kami mendapatkan bukti dari kiriman anonim. Setelah di konfirmasi bukti ini adalah fakta dan yang lebih penting adalah bahwa raja Arlan sebenarnya monster kelas S"

Ada kesunyian selama 1 menit, ternyata rumor itu menjadi fakta. Feng Wen melihat Jiang Qin memberi isyarat untuk memulai. Jiang Qin mengangguk dan membuka Elnya menampilkan gambar 3D di grafik Elnya. Semua orang menatap pada layar grafik di depan dengan tegang. Terlihat bahwa kamera itu direkam oleh seseorang dari samping.

Ada seorang pemuda dengan manik merah, di alun depan kerajaan itu raja Arlan bersama dengan seorang kepala pelayan yang bernama Zen sedang berbincang-bincang.

Raja Arlan : "Bagaimana situasinya?"

Zen : "Dia sebentar lagi akan datang"

Raja Arlan : "Apakah ada cara lain untuk menyingkirkannya? Aku sangat lapar berada di depan mereka terus menerus membuat aku tidak bisa menahan diri, apa lagi orang Yanxi itu dia sangat lezat"

Zen menatapnya : "Yang mulia, tetap menahan diri. Jika kita ketahuan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan"

Raja Arlan : "Jika bukan karna para manusia itu, aku pasti sudah memakan mereka semua"

Zen mendesah : "Yang mulia, tunggu waktunya ini masih awal untuk memulai. Ketika 'Dia' datang mari kita gunakan 'Emas' itu untuk mengurungnya sementara waktu dan kita akan mengilingnya ke bawah. Jadi kita tidak perlu lagi takut"

Raja Arlan tertawa : "Ya.. Aturlah aku akan sabar menunggu pada waktunya, daging harus di beri bumbu"

Raja Arlan menyeringai : "Dia pasti kaget, inilah pembalasan ku. Aku akan memakan mereka semua"

Raja Arlan : "Zen.. Sepertinya berperang itu lebih baik, banyak makanan yang akan di dapat nanti"

Zen yang mendengarkan itu tubuhnya sedikit kaku seolah-olah dia tertegun dengan kata-kata orang di depannya raja Arlan. Zen tersenyum dengan dingin memancarkan aura ungu yang gelap.

Zen : "Itu adalah ide bagus yang bagus yang mulia"

Raja Arlan menyeringai : "Aku ingin tahu bagaimana reaksinya ketika ia melihatnya nanti"

Setelah itu tampilan layar berubah lagi, tapi kali ini sedikit berbeda gambar itu sedikit kabur. Awalannya ada seseorang yang berbicara lalu kamera jatuh dan berguling-guling ke arah yang tidak di ketahui sampai ke suatu tempat di ruangan yang gelap.

Kamera berada di lantai dan cahaya pembiasaan merekam seisi ruangan, di samping ada seseorang pemuda berambut hitam dan manik emas sedang duduk di kursi dengan tangan di ikat oleh rantai berwarna hitam dan sedikit tetesan cairan berwarna ungu bercahaya remang.

Pemuda itu mengalami luka di bagian kepalanya dan ada garis besar di dadanya membentuk garis horizontal ke kanan.

Setelah pencahayaan kamera di biasakan tampaklah tampilan pemuda itu meski sedikit kabur tapi masih ada yang mengenalinya  itu adalah raja Arlan. Dia tampak sekarat.

Video itu berada di sebuah ruangan yang sedikit gelap dan sangat sunyi hanya ada cahaya lampu kecil di atas. Semua orang dapat melihatnya.

5 menit kemudian, sebuah portal dimensi terbuka di depan pemuda itu. Sosok yang sama masuk dengan kepala pelayan Zen. Portal tertutup, pemuda di kursi dan pemuda yang baru datang seperti anak kembar, yang berbeda dari mereka hanyalah manik emas dan merah darah.

Semua yang ada di pertemuan melihat hal ini sekali lagi tertegun.

Di pertemuan mereka berdebat dengan pikiran mereka, apakah mereka anak kembar? Apakah ini penyamaran monster kelas S? Lalu siapa diantara mereka adalah monster kelas S? Apakah dua orang itu adalah monster?

Pemuda manik emas : "Wah.. Wah.. Ternyata si penghianat datang dengan benda yang menjijikan ini haha.. Ini tak terduga Zen Zen"

Zen tertegun dan tersenyum : "Halo, Arlan.. Sangat menyenangkan bisa bertemu lagi dengan mu"

Pemuda manik emas : "Jangan sopan Zen Zen, senang bisa bertemu siapa penghianat ini haha.."

Tak!

Pemuda manik merah menendang kaki kiri pemuda manik emas, pemuda itu merintih.

Pemuda manik emas dengan tersenyum sakrastik : "Bagaimana rasanya hem?"

Pemuda manik emas menatapnya dengan senyum sombong dan meludah darah.

Pemuda manik emas : "Kalau kau tahu apa rasanya kenapa harus bertanya? Bodoh"

Tak!

Pemuda manik merah menendang perut pemuda manik emas yang terluka parah, pemuda itu muntah darah dan terengah-engah tapi dia masih menunjukan tatapan pembunuh dan senyum sombong.

Pemuda manik merah : "Pasti sakitkan, aku memberi mu rasa sakit lagi, jadi pasti kau kurang puas kan hehe.."

Pemuda manik merah : "Maka aku akan membuat mu puas!"

Pemuda manik merah terus memukul pemuda manik emas dengan gesit dan kejam selama 15 menit.

Brak!

Tendangan terakhir membuat kursi melayang ke belakang tidak jauh dari pemuda manik merah hanya menyisakan beberapa meter bersama pemuda manik emas.

Pemuda itu babak belur, darah terus mengalir dan luka di dadanya menunjukan sedikit tulang putih. Wajahnya hampur semuanya tertutup oleh darah dan memar biru.

Zen : "Yang mulia, janganlah membuang waktu berlama-lamaan di sini. Kita akan bertemu dengan Duke Ling Yanxi 1 jam lagi"

Pemuda manik merah menatap Zen dan beralih ke pemuda manik emas, dia melangkah maju dan berjongkok.

Pemuda manik merah : "Hei, bagaimana dengan bocah itu hem?"

Manik pemuda manik emas melebar, ada rasa kebencian yang mendalam.

Pemuda manik merah : "Dia halfkan.. Kau tahu orang tua angkatnya daginnya sangat lezat. Aku penasaran dengan rasa daging bocah itu" tersenyum.

Pemuda manik merah : "Bagimana kalau-"

Krek!

Sandaran kursi patah, tangan pemuda manik emas meraih leher pemuda manik merah dengan tatapan kebencian dan pemuda manik merah menaruh belati di leher pemuda manik emas, senyum licik terpapar di wajahnya.

Pemuda manik merah : "Suatu hari setelah perang selesai.. Aku akan memakannya, bocah itu kalau tidak salah berumur 16 tahun kan heh.. Dia masih belum tumbuh.."

Pemuda manik emas berteriak : "Jangan coba menyentuhnya!!"

Pemuda manik merah : "Itu tidak mungkin. Jika dia jelek aku akan memakannya, jika dia cantik aku akan makan dia. Aku harap dia secantik Nay dia pasti lezat hehe.."

Pemuda manik emas : "Kau! Jangan menyentuh anak ku!"

Pemuda manik merah : "haha.. Mari kita lihat, apa yang akan terjadi dengan daging-daging ini di medan perang"

Pemuda manik merah : "Dan kekuasaan sang raja pembohong ini.. Haha.."

Pemuda manik merah : "Negri ini akan hancur, aku akan menikmati mereka dan menikmati bocah itu... Ah.. Aku lupa sesuatu.."

Pemuda manik merah : "Aku akan mengendalikan militer ini dan membuat bom kristal di tengan petempuran. Semuanya pasti akan mati di saat itu, mereka akan menyadari bahwa ada pihak ketiga yang ikut campur. Kau tahu aku akan memasang bom kristal tipe E-"

Dan video berubah menjadi gelap. Kata-kata terakhir terputus, masih belum tahu apa yang disebutkan selanjutnya.

Semua orang yang menontonnya menatap kosong ke layar.