prolog

Salju dimalam hari membuat atap-atap disekitarnya membeku. Daun-daun membengkok permanen akibat musim dingin yang melanda. Angin malam yang mencekam, butiran salju yang turun membuat seorang gadis kecil harus membawa hasil panen ubi kayu, dengan jacket tebal yang berat, serta membawa lantera menyebabkan ia hampir pingsan. Mulutnya sudah berasap. Paru-parunya seakan sudah membeku akibat melawan arus dingin dimusim yang tak mendukung ini.

Bulan purnama yang besar dengan cahaya biru. Dia ingin menyaksikan indahnya bulan purnama yang bercahaya. Tapi, hawa dingin membuat dadanya sesak. Berapa kali ia terbatuk-batuk akibat salju ini.

"ESTEVANIAAAAAAA"

Seorang anak laki-laki kira-kira berusia 12 tahun, berlari dengan wajah panik. Dia berlari ketika hamparan tanah sudah ditutupi oleh salju yang sudah mengumpul. Dia berlari mencari adik perempuannya yang tak kunjung pulang kerumah.

Disisi lain, gadis kecil berambut gelap sudah mulai seperti orang mabuk. ditengah dinginnya, ia merasakan berat dikepalanya. Dia terus berjalan sambil membawa keranjang yang berisi ubi dan juga lantera. Karena ia sudah tak tahan, akhirnya dia tertelungkup dan pingsan.

Bocah laki-laki itu mencari adik perempuannya dari sudut ke sudut. Bahkan dia berkeliling kebun dibelakang rumahnya. Hingga akhirnya dia melihat gadis kecil yang sudah tertelungkup tak sadarkan diri.

"Estevania" kata bocah laki-laki itu. Dia menggendong adik kandungnya yang sudah lemas akibat dari dingingnya salju. Dia menggendongnya dengan memunggungi adiknya. Setelah ia gendong, dia membawa gadis kecil itu ke istana.

Gadis kecil itu bernama Estevania. Usianya 10 tahun. Dia sudah menikah dengan kawan 2 tahun diatasnya. Meski mereka sudah menikah, mereka belum diperkenankan tidur sekamar sebelum mereka memasuki usia 14-15 tahun.

"kau tak apa-apa Esti?" tanya kakaknya.

"Clifftttt...jangan tinggalkan aku" kata Gadis itu.

"aku menyukaimu Clifft. aku menyukaimu" ucap gadis itu meracau. Dia memeluk kakaknya dengan erat sambil berlinang air mata dengan kondisi mata yang masih tertutup. Sang kakak menatap bulan purnama dengan wajah yang amat sedih. Bagaimana tidak? kawan sebaya yang dulu bisa bersama, sudah mulai menjauh akibat pernikahan dini yang harus dia jalani. Clifft dalam benaknya sebelum mereka menikah diusia Dini, adalah anak yang baik. Bukan anak yang dingin. Inilah yanh membuat gadis itu jatuh cinta. Namun, ketika menikah semuanya berubah. Clifft bukan kawan sepermainannya lagi. Melainkan suami. Ketika menikah-pun mereka mulai tak satu permainan.

"Clifft menyukaimu..percayalah." ucap sang kakak meyakinkannya.