Bab 1 ~ Kembali Bertemu

Saat di sekolah, tepatnya di kelas.

"Loh ko gak ada siapa-siapa? padahal udah jam 07 kurang 15 menit. Ehh.. tapi ko tas nya pada ada sih? Terus orang nya pada kemana coba?" Gumamku bingung.

"Hahh apaan ini?" (sambil melihat ke atas meja karena ada bingkisan cantik di sana).

"Ra.. Raa.. buruan sini!!!" Teriak Nana di depan pintu kelas.

"Emangnya ada apaan?" Tanyaku dengan sedikit berteriak.

"Ada murid baruuu, cogan lagii. Buruan sini dia lagi nyanyi-nyanyi di ruangan musik" Jawab Nana kembali.

"Iya bentar" Ucapku sambil memasukan bingkisan yang ada di atas meja itu ke tas. Setelah itu akupun langsung pergi meninggalkan kelas.

"Na ada apaan si? emangnya harus ya nonton kek begituan?" Tanyaku sambil tetap berjalan.

"Harus bangett dong, lumayan kan cuci mata" Jawab Nana disertai kekehannya.

"Yaampun bisa ae Na" Ucapku disertai kekehan juga.

Ceklekk........

Pintu pun Nana buka. Aku terkejut, benar-benar terkejut. Karena ternyata murid baru nya adalah cowok yang kemarin sempat ia temui di trotoar, malahan sambil berantem juga. Iya, itu adalah cowok gak jelas yang bikin jantungnya seketika tidak normal.

"Ra.. kenapa lo diem aja? ayo masuk" Ucap Nana menyadarkanku.

"Ehhhhh.. i iya na" Ucapku gelagapan.

"Oh pantesan kelas pada kosong, ternyata pada disini" Gumamku dalam hati.

Lantunan suara indah dan petikan gitar cowok itupun mengalun merdu memenuhi ruangan musik ini. Dan ketika di lirik "Hati ini ber ikrar tuk slalu menjagamu"

dia pun berhenti lalu berbicara.

"Mmm.. bolehkah gue narik satu orang cewek untuk naik ke panggung ini?" Tanya si cowok itu.

"Bolehhhh... bolehhh" Teriak cewek yang lagi nonton disana.

"Mudah-mudahan gue" Ucap seorang cewek di depanku sembari senyum-senyum sendiri.

"Duhhh semoga aja guee" Ucap seorang cewek yang ada di sebelahku.

"Ya ampunn semuanya pada kepengen gitu, padahal apa untungnya coba, gak jelas" Gumamku dalam hati.

"Yang gue pilih adalah cewek yang barisan paling akhir di nomor urut 5 jika di hitung di pinggir" Ucap cowok itu.

Nana pun mulai menghitung.

"1 2 3 4 5 lo ra lo yang dipanggil" Ucap Nana.

"Hahh.. Apaan sii. Gamau gue. Lo aja deh" Suruhku pada Nana.

"Ishh apaan sii kan lo yg dipanggil, yaudah lo sana" Ucap Nana sambil mendorongku.

"Ehkhemm ko malah ribut gitu, ayo mba yg saya pilih maju ke depan lalu naik ke panggung" Ucap cowok itu.

Dengan terpaksa akupun melangkahkan kaki untuk menaiki panggung sambil menggerutu.

"Apaan si manggil mba?! emngnya gue udah mba mba apa?!!" Gerutuku sambil tetap berjalan.

"Yaudah gue lanjutkan lagi ya nyanyi nya" Ucap cowok itu.

Suara merdu diiringi dengan lantunan gitar pun menambah suasana menjadi semakin romantis tatkala ada Kayra di atas panggung itu.

"Kuyakin kaulah jawaban

Di setiap pintaku

Walau ku belum tau namamu

Bisikan di sujudku

Di sepertiga malamku untukkk.....

Seketika lidahku kelu, tubuhku kaku, dan nafasku begitu memburu, saat pria yg ada didepanku berjongkok di depanku saat lirik

"Kehadiranmu sempurnakan imanku."

Nyanyian pun berhenti, tapi pria yg ada di depanku masih saja berjongkok di bawahku, seperti enggan untuk berdiri.

Siswi yang menonton pun berjerit jerit

"Awwwww romantissss"

"Sweet bangettt"

"Mau di tembak kali"

"Wahhh jadi pengen di posisi Kayra"

Itulah ucapan-ucapan penonton yang ada disana.

Hingga sampai akhirnya, berdirilah seseorang di ambang pintu dan berteriak.

"Apa apaan inii?!!!"

Semua orangpun lantas berbalik untuk melihat pemilik suara itu. Dan ternyata suara itu adalah suara Bu Dona, guru terkiller di sekolahan ini.

"Aduhhh mampus kita" Ucap salah satu siswi.

"Ngapain kalian pada disini?!! Gak denger bel masuk 5 menit yang lalu? Cepat bubarrrr!!!! masuk ke kelas masing-masing, sekarang!!!!!!!!" Teriak Bu Dona.

"Dan untuk 2 orang yang di atas panggung tetap disanaa!!!!" Teriak Bu Dona di sertai penekanan.

Aku dan cowo itupun saling berpandang-pandangan.

Aku mandang dia dengan sinis, dan cowo itu mandang aku dengan rasa bersalah.

"Ekhemmmm... udah saling ngeliatin nya? Gak ngerasa bersalah kalian?!!!!" Ucap Bu Dona di sertai nada tinggi.

"Ma ma aff Buu. Saya sama sekali gak ngedenger bel masuk" Ucap cowok itu gelagapan.

"Kamu itu murid baru disini, kenapa berbuat kaya gini hahh??" Ucap Bu Dona kembali.

"I iya bu maafin saya, saya gak akan ngulangin lagi. Jujur saya bener bener gak ngedenger bel masuk" Ucap cowok itu.

Aku yang ada disana hanya bisa diam menunduk saat Bu Dona meng-introgasi.

"Ahhhhhhh. Pokonya kalian berdua saya hukum" Ucap Bu Dona.

"Apaaa?!!!" Ucap kita serempak.

"Kalian saya hukum. Apa gak kedengeran juga?! Cepat berdiri di lapangan sambil menghormat bendera, sekaranggg!!!!" Ucap Bu Dona disertai penekanan.

"Sampai kapan Bu?" Tanya cowok itu.

"Sampai jam istirahat, sekarang ayo cepett" Ucap Bu Dona lagi.

"I iya bu" Ucapku.

Dengan berat hati, kita berdua pun terus melangkahkan kaki untuk sampai ke lapangan.