Dua puluh menit kemudian, Su Jingting sudah berada di depan gedung apartemen Xia Yishan. Padahal jika waktunya dihitung-hitung, Xia Yishan seharusnya masih belum tiba di sana.
Su Jingting meletakkan satu tangannya di setir, mengetuk-ngetuk benda itu dengan jarinya berulang kali.
Alisnya sedikit tertekuk. Su Jinting pergi terlalu terburu-buru, ia seharusnya langsung menuju Asia Entertainment untuk menjemput Xia Yishan, itu baru benar.
Jarang sekali Xia Yishan berinisiatif mencari Su Jinting. Gadis itu membagikan kebahagiaan padanya hari ini. Apakah itu berarti Su Jinting telah berada satu langkah lebih jauh dalam pikiran Xia Yishan? Aktor itu harus lebih berani melangkah demi mendapatkan posisi dalam hati gadis itu.
Hati Su Jinting telah jatuh kepada Xia Yishan sejak lama. Maka begitu sang aktor menerima pesan dari gadis itu, ia bisa meninggalkan segalanya dan bergegas menghampiri Xia Yishan.
Orang yang pernah merasakan kehilangan akan tahu seberapa berharga apa yang dimilikinya. Su Jinting memutuskan untuk menunggu Xia Yishan. Ia tidak akan membiarkan gadis pujaannya di rebut oleh orang lain!
Tatapan Su Jingting menjadi hampa, ia jatuh ke dalam ingatan masa lalu. Entah mengapa, Raja Aktor itu mulai merasa sangat kacau. Ia mengeluarkan sebatang rokok lalu meraba-raba kantong untuk mencari korek api. Kemudian ia menyadari bahwa ia pergi dengan terburu-buru dan telah mengganti pakaiannya sehingga tidak membawa korek api.
Ada toko kecil di sekitar Su Jingting. Ia mengenakan kacamata hitam dan masker, lalu turun dari mobil untuk membeli korek api. Bahkan saat sudah menutupi wajahnya, Raja Aktor itu masih menarik banyak perhatian. Su Jinting kembali ke mobil setelah membeli korek api.
'Jika dikenali di sini, Xia Yishan akan sangat marah!'
Sebuah Land Rover lewat di depan Su Jinting. Ia jarang melihat mobil mewah dengan harga lebih dari satu juta yuan memasuki apartemen biasa.
Ingatan Su Jingting memang sangat bagus, ia pernah melihat mobil itu. Ia melihat Lin Chengze turun dari Land Rover dan pria itu berjalan lurus ke arah apartemen Xia Yishan.
Saat melihat wajah Lin Chengze, raut wajah Su Jinting langsung berubah. Rasa kesal tidak dapat ia tahan, pemantik di tangannya hampir hancur.
'Sial! Kenapa dia muncul lagi?!'
Akal sehat Su Jinting memintanya untuk tetap tenang. Ia mengeluarkan ponsel, mengambil gambar plat nomor Land Rover itu, lalu mengirimkannya ke Asisten Sun.
Setelah Su Jingting selesai menyesap dua batang rokok, ponselnya berdering.
"Presiden Su, pemilik mobil itu adalah Lin Chengze, putra Grup Lin, pewaris Grup Lin. Menurut rumor, dia sedang mengejar Nona Xia dan ingin menyatukan kedua keluarga. Kondisi Grup Lin saat ini stagnan dan membutuhkan dukungan keuangan. Awalnya Xia Qihua juga ingin mengikat Grup Lin dengan pernikahan, tapi entah kenapa tidak ada berita lagi akhir-akhir ini..." jelas Asisten Sun.
Su Jingting diam-diam mendengarkan informasi itu kemudian menjawab dengan dingin, "Temukan sesuatu yang dapat menyibukkan Tuan Muda Lin. Urusan yang menjadi tanggung jawabnya sendiri. Dan hentikan angan-angannya!"
Asisten Sun terkejut. "Baik."
'Apakah Presiden Su ingin memberikan itu?' tanya Asisten Sun dalam hati.
Sepuluh menit kemudian, ponsel Lin Chengze, yang sedang menunggu Xia Yishan di lantai bawah, terus berdering. Setelah menerima telepon, raut wajahnya berubah drastis.
"Apa? Kepala keuangan akan berhenti?"
"Apakah karena saham anjlok?"
"Apakah sudah diperiksa? Aku akan segera kembali!"
Raungan Lin Chengze bisa terdengar dari kejauhan. Hanya dalam beberapa menit, Grup Lin mendapatkan pukulan yang sangat keras. Sebelum panggilannya ditutup, Lin Chengze melompat ke dalam mobil dan melesat seperti sambaran petir.
Su Jingting mendengus. 'Dasar tidak tahu diri!'
Tiba-tiba, sebuah kepala miring muncul dari kaca depan mobil Su Jinting.
"Hai, Raja Aktor Su...'' tingkah lucu Xia Yishan keluar.
Su Jingting panik, ia mematikan rokok di tangannya secepat mungkin dan berpura-pura tidak melakukan apa-apa. Sebelum ia sempat turun dari mobil, Xia Yishan sudah bergegas ke tempat duduk di samping pengemudi.
Mobil itu penuh dengan asap rokok dan baunya sangat menyengat. Su Jingting menatap Xia Yishan, takut gadis itu akan marah...