Murid Ini Sangat hebat

Guru bahasa Inggris menatapnya sebentar, lalu kembali melanjutkan ucapannya. "Aku memanggilmu kemari karena ingin mengatakan sesuatu padamu."

Jiang Lingzhi mendengarkan dengan seksama.

"Guru tahu bahwa prestasi akademikmu cukup bagus, tetapi bukan berarti semua teman sekelas dapat mengandalkanmu untuk menyelesaikan tugas sekolah mereka sendiri, bukankah begitu?" Kata-kata guru bahasa Inggris itu masih cukup halus.

Sebenarnya, begitu Jiang Lingzhi melihat siswa perwakilan pelajaran bahasa Inggris tadi, dia sudah tahu apa alasan guru memanggilnya. 

Jiang Lingzhi melihat Xia Sicai di hadapannya dan berkedip bingung. "Apakah Guru mengira bahwa saya menyalin pekerjaan rumah teman-teman?"

Guru bahasa Inggris pun terdiam.

"Bukan begitu maksud Guru."

Jiang Lingzhi tiba-tiba mengerti maksud gurunya. "Oh, maksud Guru, saya telah meminjamkan tugas sekolah saya untuk disalin teman-teman lain?"

Guru bahasa Inggris awalnya hanya ingin mengingatkan Jiang Lingzhi secara halus agar tidak memberikan tugas sekolahnya lagi pada teman-temannya yang lain untuk mereka salin. Dia ingin tahu bagaimana mereka dapat menyalin jawabannya.

Ternyata, Jiang Lingzhi malah langsung mengatakannya secara terang-terangan dengan sikap yang luar biasa murah hati.

Sang guru pun bertanya-tanya, apakah dirinya salah kalau menyalahkan Jiang Lingzhi?

Guru bahasa Inggris itu melihat ke sisi yang berlawanan, "Betul, kan?"

"Guru," Jiang Lingzhi menatap matanya dengan serius dan berkata, "Jika kita sudah mengerjakan tugas, namun ada yang ingin meminjamnya, kita pasti kesulitan untuk menolaknya."

Guru tersebut terdiam lagi.

"Kalaupun saya tidak memberikan tugas sekolah saya untuk mereka salin, mereka juga bisa menyalin tugas milik teman lainnya."

"Selain itu, jika mereka benar-benar ingin menyalin, mereka dapat mencari jawaban di Internet ketika mengerjakannya di rumah."

"Saya pikir, meskipun mereka tidak mengerjakan tugas sekolah dengan mengandalkan kemampuan otak mereka sendiri, dan hanya bisa dengan menyalin, setidaknya mereka sudah menyelesaikan semuanya dengan serius. Itu lebih baik daripada menyerahkan kertas kosong, bukankah begitu?"

Guru bahasa Inggris masih diam.

Bagaimana bisa gadis ini masih membenarkan tindakan menyalin tugas sekolah dengan alasan yang masuk akal?

Setelah terdiam cukup lama, akhirnya guru bahasa Inggris itu pun akhirnya bereaksi dan hendak membantah.

Namun, Jiang Lingzhi menurunkan kelopak matanya dan berkata terlebih dulu, "Tentu saja, saya tahu bahwa menyalin pekerjaan rumah dari teman adalah tindakan yang salah. Saya juga salah. Saya tidak seharusnya memberikan tugas sekolah saya kepada orang lain untuk referensi. Bahkan meskipun mereka hanya ingin memeriksa jawaban, itu tetap tidak boleh!"

Sang guru tidak tahu harus bicara apa.

Jiang Lingzhi mengakui kesalahannya terlalu cepat dan sikapnya juga sangat tulus. Namun, mengapa tampaknya ada yang salah dari ucapannya?

Guru bahasa Inggris itu tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Jiang Lingzhi mengalihkan pandangannya dengan cepat ke atas meja Guru bahasa Inggris. "Untuk para siswa biasa, itu tidak berarti apa-apa. Namun, bagaimana kalau petugas kelas yang malah menyalin tugas sekolah orang lain? Bukankah itu akan memberi dampak yang sangat buruk?" 

Guru bahasa Inggris mengangguk setuju, lalu memberi nasehat yang benar, "Tentu saja, petugas kelas memiliki peran penting dan harus memberi contoh yang baik bagi siswa lain."

Jiang Lingzhi mengangguk. "Saya pikir beberapa siswa tidak mengerti akan hal itu. Jadi, mereka yang ingin memeriksa jawaban dari murid lain lebih baik daripada seseorang yang menyalin seluruh jawaban tanpa terkecuali?"

Guru bahasa Inggris itu tertegun. "Apa maksudmu?"

Jiang Lingzhi mengangkat tangannya dan mengetuk dua kali tugas esai yang mendapatkan skor penuh. "Esai ini adalah simulasi model ujian masuk perguruan tinggi di Provinsi Jiangsu pada tahun 201*. Siswa ini begitu hebat, bahkan simbol dan tanda bacanya saja tidak diubah sama sekali."

Guru bahasa Inggris memandangnya dalam diam.

Dia sangat terkejut, lalu memperhatikan kertas tugas di meja beberapa kali. Tanpa sadar, dia mengajukan pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan apa yang mereka berdua bicarakan. "Bagaimana kamu tahu kalau esai ini adalah simulasi ujian masuk perguruan tinggi pada tahun itu?"

Jiang Lingzhi mengedipkan matanya dan menjawab seperti siswa yang pintar. "Saya baru saja membacanya, jadi saya masih cukup ingat dengan jelas."

Dia memiliki prestasi yang sangat baik dalam bidang akademik dan juga selalu berperilaku baik sehari-harinya. Hal itu memberi kesan yang juga baik pada Guru.

Guru bahasa Inggris itu tentunya akan mempercayai apapun yang dia katakan.

Dia menurunkan pandangannya ke bawah untuk membaca nama di kertas tugas tersebut.